Pemain Takut

Selasa, 23 Desember 2014 - 12:50 WIB
Pemain Takut
Pemain Takut
A A A
Roberto Mancini gagal memberi tifosi Inter Milan hadiah liburan Natal-Tahun Baru berupa kemenangan atas Lazio. Pada laga di Stadio Giuseppe Meazza, dini hari kemarin, I Nerazzurri hanya berbagi gol 2-2.

Hasil kurang memuaskan itu membuat Mancini belum bisa memenuhi harapan tifosi sejak ditunjuk menggantikan Walter Mazzarri. Khusus di Seri A, dia hanya mampu mencatat 1 kali menang, 2 hasil imbang, dan 2 kekalahan.

Imbasnya, Inter gagal masuk 10 besar saat jeda musim dingin untuk pertama kalinya selama lebih dari 10 musim. Berikut petikan wawancara Mancini tentang laga melawan Lazio sekaligus rencana pada transfer window musim dingin, yang dilansir dari berbagai sumber.

Tim Anda tertinggal 0-2. Beruntung bisa menyamakan kedudukan. Mengapa bisa seperti ini?

Sepertinya para pemain tampil dibayangi perasaan takut, terutama ketika laga berjalan buruk. Kami harus melewati persoalan ini. Saya yakin kami bisa melakukannya.

Untuk kelima kalinya, Inter gagal menang dalam tujuh laga kandang terkini di semua kompetisi. Apa pendapat Anda?

Saya berharap partai kandang berikutnya kami bisa menang dan mencatat clean sheet . Setidaknya menciptakan lebih banyak gol.

Setelah dua kali beruntun membukukan cleansheet , gawang Inter kembali kebobolan. Apa yang salah?

Pertama, karena gerakan tipu. Kedua, akibat serangan yang terjadi ketika pemain lawan berlari dari tengah lapangan. Kami harus menganalisis banyak aspek agar masalah ini bisa segera diselesaikan.

Lalu, apa penilaian Anda atas kinerja pemain pada pertandingan ini?

Khusus pada babak kedua, tim bereaksi cukup baik. Namun, saya tidak yakin ini terkait taktik. Kami melakukan kesalahan dan terus melangkah maju, dua langkah sekaligus. Saya tidak berharap tim ini menjadi seperti Barcelona atau Bayern Muenchen dalam satu bulan. Kesalahan bisa saja terjadi.

Apakah ada kemungkinan hasil itu karena permainan Inter mudah dibaca?

Semua orang adalah pelatih di Italia. Mereka pasti punya pendapat sendiri. Namun, saya melihat tim ini setiap hari. Saya pikir sistem pada babak pertama bisa menjadi opsi yang bagus.

Jadi, ini bukan sepenuhnya kesalahan dalam menentukan formasi?

Tentu saja. Kebobolan dalam waktu dua menit jelas mengubah rencana yang sudah dibuat. Namun, sejujurnya saya tidak tahu apa yang sebenarnya berubah antara 4-3-3 atau 4-2-3-1. Sebab, permainan terus bergerak.

Jika bukan karena Mateo Kovacic, Inter bisa saja menelan kekalahan?

Kovacic terus berkembang karena dia punya kualitas dan akan semakin bagus. Dia terus bertambah matang setiap hari.

Apa rencana Anda saat transfer window musim dingin? Kabarnya Anda ingin merekrut pemain sayap dan gelandang kreatif?

Terlepas siapa yang akan dibeli, tim ini harus berusaha untuk berkembang. Perlu waktu untuk menemukan konsistensi. Namun, jika kami bisa mendatangkan pemain untuk melengkapi apa yang kurang, itu juga hal bagus.

Isunya Anda hendak merekrut Aaron Lennon (gelandang Tottenham Hotspur)? Apakah benar?

Lennon? Kami tidak pernah membahasnya. Itu bukan bagian dari rencana kami. Namun, kemungkinan ada pemain lain yang kami inginkan.

Bagaimana dengan Lucas Leiva (gelandang Liverpool)?

Sangat sulit mendapatkannya. Namun, dia mungkin dapat membantu kami karena memiliki banyak pengalaman. Membahas pemain bagus yang bermain untuk Liverpool, tidaklah mudah.

M Mirza
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5798 seconds (0.1#10.140)