Redakan Spekulasi
A
A
A
DOHA - Spekulasi miring menyangkut masa depan Rafael Benitez sebagai nakhoda Napoli sedikit mereda menyusul kesuksesan menjuarai Supercoppa Italiana.
Presiden Napoli Aurelio de Laurentiis mengaku tidak salah menunjuk Benitez musim panas tahun lalu. Dia berharap Benitez terus bertahan dan mempersembahkan prestasi untuk Napoli. ”Rafa pelatih penting. Sosok yang pintar mengajarkan sepak bola. Kami harus sabar agar implementasinya bekerja,” kata De Laurentiis, dikutip Mediaset.
Benitez memang merupakan pilihan ideal jika Partenopeimenginginkan gelar ajang alternatif. Kesuksesan menumbangkan Juventus 2-2 (6-5) melalui adu penalti di Jassim Bin Hamad Stadium, dini hari kemarin, merupakan salah satu bukti keampuhannya. Inilah gelar ke-10 Benitez pada kompetisi yang menggunakan sistem gugur. Masalahnya, Napoli memimpikan scudetto pertama sejak 1989/1990.
Benitez baru dua kali meraih kehormatan liga sejak menembus level tertinggi dengan menangani Valencia pada 2001. Dia mencapainya dua kali bersama El Che, terakhir dicatat musim 2003/2004. Selepas itu Benitez cenderung kehabisan napas pada liga yang berjalan maraton. Dia nyaris melewati garis finis di posisi pertama kala menangani Liverpool pada 2008/2009.
Sayang, Benitez termakan perang urat saraf SirAlex Ferguson dan menuntaskan Liga Primer di urutan 2, tertinggal empat poin dari Manchester United. Kinerja Benitez di San Paolo pun belum cukup baik. Pada kampanye debutnya, dia cuma membantu Napoli menduduki peringkat 3, 24 poin di belakang penguasa Juventus.
Selisih tersebut merupakan penurunan mengingat Partenopei cuma sembilan angka tercecer di bawah sang juara pada musim sebelumnya. Rapor Marek Hamsik dkk pada 2014/2015 juga masih inkonsisten. Hingga giornata16, Napoli sudah tercecer 12 nilai di bawah Juventus yang terus merajai Seri A.
Catatan inilah yang status Benitez tetap dalam tanda tanya. Arsitek berusia 54 tahun itu menyebut minimnya dukungan modal di pasar transfer sebagai alasan keterpurukan Napoli. De Laurentiis membalas komentar ini dengan melontarkan ancaman.
Dia mengaku siap mengganti pelatih jika Benitez tidak sabar membangun tim. ”Kami tidak mampu membayar pemain bergaji 8 juta-10 juta euro per tahun. Kami memiliki proyek masa depan. Kalau Benitez enggan menunggu, kami akan melanjutkan program ini tanpanya,” tandas De Laurentiis.
Harley ikhsan
Presiden Napoli Aurelio de Laurentiis mengaku tidak salah menunjuk Benitez musim panas tahun lalu. Dia berharap Benitez terus bertahan dan mempersembahkan prestasi untuk Napoli. ”Rafa pelatih penting. Sosok yang pintar mengajarkan sepak bola. Kami harus sabar agar implementasinya bekerja,” kata De Laurentiis, dikutip Mediaset.
Benitez memang merupakan pilihan ideal jika Partenopeimenginginkan gelar ajang alternatif. Kesuksesan menumbangkan Juventus 2-2 (6-5) melalui adu penalti di Jassim Bin Hamad Stadium, dini hari kemarin, merupakan salah satu bukti keampuhannya. Inilah gelar ke-10 Benitez pada kompetisi yang menggunakan sistem gugur. Masalahnya, Napoli memimpikan scudetto pertama sejak 1989/1990.
Benitez baru dua kali meraih kehormatan liga sejak menembus level tertinggi dengan menangani Valencia pada 2001. Dia mencapainya dua kali bersama El Che, terakhir dicatat musim 2003/2004. Selepas itu Benitez cenderung kehabisan napas pada liga yang berjalan maraton. Dia nyaris melewati garis finis di posisi pertama kala menangani Liverpool pada 2008/2009.
Sayang, Benitez termakan perang urat saraf SirAlex Ferguson dan menuntaskan Liga Primer di urutan 2, tertinggal empat poin dari Manchester United. Kinerja Benitez di San Paolo pun belum cukup baik. Pada kampanye debutnya, dia cuma membantu Napoli menduduki peringkat 3, 24 poin di belakang penguasa Juventus.
Selisih tersebut merupakan penurunan mengingat Partenopei cuma sembilan angka tercecer di bawah sang juara pada musim sebelumnya. Rapor Marek Hamsik dkk pada 2014/2015 juga masih inkonsisten. Hingga giornata16, Napoli sudah tercecer 12 nilai di bawah Juventus yang terus merajai Seri A.
Catatan inilah yang status Benitez tetap dalam tanda tanya. Arsitek berusia 54 tahun itu menyebut minimnya dukungan modal di pasar transfer sebagai alasan keterpurukan Napoli. De Laurentiis membalas komentar ini dengan melontarkan ancaman.
Dia mengaku siap mengganti pelatih jika Benitez tidak sabar membangun tim. ”Kami tidak mampu membayar pemain bergaji 8 juta-10 juta euro per tahun. Kami memiliki proyek masa depan. Kalau Benitez enggan menunggu, kami akan melanjutkan program ini tanpanya,” tandas De Laurentiis.
Harley ikhsan
(bbg)