Duel Guru dan Murid
A
A
A
DUBAI - Filippo Inzaghi tidak sabar menyambut pertandingan AC Milan versus Real Madrid di The Sevens Stadium, Dubai, Uni Emirat Arab, malam ini. Pelatih Milan itu berjanji tidak akan ada atmosfer persahabatan pada event berlabel Dubai Football Challenge 2014.
Sebenarnya tak mudah bagi Milan meladeni jawara Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub tahun ini tersebut di Dubai.
Apalagi pertandingan itu merupakan pertama kali mereka berjumpa lagi setelah dua tahun. Namun, Inzaghi menepis timnya akan setengah hati menjalani laga itu meski status ajang itu sebatas persahabatan. Dia justru antusias pertemuan Milan dan Madrid akan sengit.
Pasalnya, laga ini sangat spesial baik baginya maupun Milan. Ini menjadi kesempatan Pippo, sapaan Inzaghi, menjajal mantan gurunya, Carlo Ancelotti. Inzaghi sempat diasuh Carletto, sapaan Ancelotti, saat masih membela Milan pada periode 2001-2009. Selama dinaungi Ancelotti, Inzaghi menjuarai Seri A (2003/2004), Coppa Italia (2002/20013), Piala Super Italia (2004), Liga Champions (2002/2003, 2006/2007), Piala Super Eropa (2003, 2007), dan Piala Dunia Antarklub (2007).
Itu belum termasuk sejumlah penghargaan individu, di antaranya top skorer Milan musim 2002/2003. Berkat polesan Ancelotti pula, Inzaghi dipanggil timnas Italia dan berhasil memenangi Piala Dunia 2006. Intinya Ancelotti merupakan sosok paling berjasa dalam karier Inzaghi. Tanpa bantuannya, Inzaghi tidak mungkin meraih sukses di lapangan hijau.
“AC Milan melawan Real Madrid bukan laga biasa. Ini pertandingan spesial karena kedua tim ini memenangi Liga Champions lebih banyak dari tim lainnya. Jadi, pertemuan ini akan sangat menarik,” ucap Inzaghi, dilansir Football Italia.
Reputasi Los Blancos, julukan Madrid, musim ini menjadi pemicu lain Inzaghi begitu berhasrat meraih kemenangan. Apalagi Madrid digadang-gadang tim terhebat saat ini karena berstatus juara dunia. Karena itu, kemenangan di laga tersebut akan mengangkat moral para pemain Milan saat kompetisi bergulir lagi. Inzaghi juga punya dendam kepada Madrid.
Dia gagal menang pada tiga pertemuan terkininya, contohnya pada penyisihan Grup C Liga Champions 2010/2011 di San Siro. Kala itu Inzaghi melesakkan dua gol, tapi laga berkesudahan 2-2. Milan bahkan sempat dihabisi 0-2 akibat gol Cristiano Ronaldo dan Mesut Oezil. Ini menjadi peluang bagus melakukan pembalasan, terlebih banyak pemain Madrid yang tampil di dua partai itu masih aktif. Ya, Ancelotti sudah membawa 22 pemainnya ke Dubai.
Di antara mereka terdapat Iker Casillas, Pepe, Sami Khedira, Alvaro Arbeloa, Karim Benzema, dan tentu saja Ronaldo. “Jelas ada animo tersendiri melihat Milan dan Madrid. Kami berharap memberi sajian istimewa. Milan versus Real Madrid akan selalu berbeda dari yang lain. Menyenangkan saling berhadapan. Kami berharap bisa memberikan tontonan yang hebat,” sebut Inzaghi.
Analisis Inzaghi tidak salah bila mengacu misi Madrid. Ronaldo dkk pastinya tidak ingin rekor fantastis musim ini rusak. Madrid sudah mencatat 22 kemenangan beruntun di laga resmi. Walau tidak akan dihitung, sukses atas Milan bisa menjaga suasana di ruang ganti tetap kondusif.
“Ini menjadi penting bagi kami. Persahabatan atau bukan, kami akan berusaha meraih kemenangan. Hasil positif bisa menjaga motivasi dan semangat kami untuk mengikuti pertandingan berikutnya,” cetus Arbeloa.
M mirza
Sebenarnya tak mudah bagi Milan meladeni jawara Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub tahun ini tersebut di Dubai.
Apalagi pertandingan itu merupakan pertama kali mereka berjumpa lagi setelah dua tahun. Namun, Inzaghi menepis timnya akan setengah hati menjalani laga itu meski status ajang itu sebatas persahabatan. Dia justru antusias pertemuan Milan dan Madrid akan sengit.
Pasalnya, laga ini sangat spesial baik baginya maupun Milan. Ini menjadi kesempatan Pippo, sapaan Inzaghi, menjajal mantan gurunya, Carlo Ancelotti. Inzaghi sempat diasuh Carletto, sapaan Ancelotti, saat masih membela Milan pada periode 2001-2009. Selama dinaungi Ancelotti, Inzaghi menjuarai Seri A (2003/2004), Coppa Italia (2002/20013), Piala Super Italia (2004), Liga Champions (2002/2003, 2006/2007), Piala Super Eropa (2003, 2007), dan Piala Dunia Antarklub (2007).
Itu belum termasuk sejumlah penghargaan individu, di antaranya top skorer Milan musim 2002/2003. Berkat polesan Ancelotti pula, Inzaghi dipanggil timnas Italia dan berhasil memenangi Piala Dunia 2006. Intinya Ancelotti merupakan sosok paling berjasa dalam karier Inzaghi. Tanpa bantuannya, Inzaghi tidak mungkin meraih sukses di lapangan hijau.
“AC Milan melawan Real Madrid bukan laga biasa. Ini pertandingan spesial karena kedua tim ini memenangi Liga Champions lebih banyak dari tim lainnya. Jadi, pertemuan ini akan sangat menarik,” ucap Inzaghi, dilansir Football Italia.
Reputasi Los Blancos, julukan Madrid, musim ini menjadi pemicu lain Inzaghi begitu berhasrat meraih kemenangan. Apalagi Madrid digadang-gadang tim terhebat saat ini karena berstatus juara dunia. Karena itu, kemenangan di laga tersebut akan mengangkat moral para pemain Milan saat kompetisi bergulir lagi. Inzaghi juga punya dendam kepada Madrid.
Dia gagal menang pada tiga pertemuan terkininya, contohnya pada penyisihan Grup C Liga Champions 2010/2011 di San Siro. Kala itu Inzaghi melesakkan dua gol, tapi laga berkesudahan 2-2. Milan bahkan sempat dihabisi 0-2 akibat gol Cristiano Ronaldo dan Mesut Oezil. Ini menjadi peluang bagus melakukan pembalasan, terlebih banyak pemain Madrid yang tampil di dua partai itu masih aktif. Ya, Ancelotti sudah membawa 22 pemainnya ke Dubai.
Di antara mereka terdapat Iker Casillas, Pepe, Sami Khedira, Alvaro Arbeloa, Karim Benzema, dan tentu saja Ronaldo. “Jelas ada animo tersendiri melihat Milan dan Madrid. Kami berharap memberi sajian istimewa. Milan versus Real Madrid akan selalu berbeda dari yang lain. Menyenangkan saling berhadapan. Kami berharap bisa memberikan tontonan yang hebat,” sebut Inzaghi.
Analisis Inzaghi tidak salah bila mengacu misi Madrid. Ronaldo dkk pastinya tidak ingin rekor fantastis musim ini rusak. Madrid sudah mencatat 22 kemenangan beruntun di laga resmi. Walau tidak akan dihitung, sukses atas Milan bisa menjaga suasana di ruang ganti tetap kondusif.
“Ini menjadi penting bagi kami. Persahabatan atau bukan, kami akan berusaha meraih kemenangan. Hasil positif bisa menjaga motivasi dan semangat kami untuk mengikuti pertandingan berikutnya,” cetus Arbeloa.
M mirza
(ars)