Salah Buat Keputusan, Wasit Minta Maaf
A
A
A
SOUTHAMPTON - Wasit Anthony Taylor mengakui telah mengeluarkan keputusan yang salah saat memimpin Southampton kontra Chelsea pada pekan 19 Liga Primer di St Mary’s Stadium, Minggu (28/12).
Saat itu Taylor bukannya menghadiahi Chelsea penalti, tapi malah mengganjar Cesc Fabregas kartu kuning dengan tuduhan diving. Padahal, dalam tayangan ulang, jelas terjadi kontak antara pemain Southampton Matt Targett dengan Fabregas di kotak terlarang. Seperti dilansir Daily Mail, atas kelalaiannya itu, Taylor mengirimkan permohonan maaf kepada Pelatih Chelsea Jose Mourinho.
Pada pertandingan tersebut, kedua tim bermain imbang 1-1. Usai laga, Mou—sapaan Mourinho— geram, dan menilai seharusnya sang wasit malu karena membuat keputusan salah. Dia pun menuduh ada konspirasi yang ingin menggagalkan The Blues jadi jawara Liga Primer musim ini.
“Ini skandal karena itu bukan penalti yang kecil—itu penalti seperti Big Ben,” ucap pelatih asal Portugal itu seusai laga. Beruntung, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tak menjerat Mou dengan sanksi atas tudingan tersebut. Mou juga berusaha melindungi pasukannya atas tudingan bahwa mereka dipenuhi aktor sandiwara jatuh di beberapa pertandingan belakangan ini.
Sebelumnya, Gary Cahill dianggap melakukan diving saat Chelsea menghadapi Hull City. Striker The Blues Diego Costa juga sempat dituduh hal sama saat meladeni Burnley. “Setiap orang, komentator, para pelatih dari tim lain, mereka bereaksi dengan Chelsea, tapi mereka tak melakukannya terhadap tim lain. Mereka memberi tekanan kepada wasit sehingga wasit melakukan kesalahan seperti ini. Kami kehilangan dua poin, dan Fabregas menerima kartu kuning,” lirih Mou.
“Dua hukuman itu sesuatu yang tak bisa dipercaya. Taylor melihat tayangan ulang, melihat bahwa dia melakukan kesalahan. Dia orang yang baik dan jujur. Dia menulis ‘Saya melakukan kesalahan, mari bersihkan kartu kuning Fabregas’. Itu seharusnya menjadi proses yang sederhana,” lanjutnya.
Fabregas mengibaratkan di laga kontra Southampton tersebut, wasit Taylor mengalami “hari yang buruk di pekerjaannya”. Sebab, keputusannya tersebut sedikit banyaknya memengaruhi peta persaingan di Liga Primer.
“Jelas ada kontak di sana. Saya pikir wasit tak mendapatkan laga terbaik di hidupnya. Namun, kita semua manusia, dan sebuah hari buruk di pekerjaan bisa terjadi kepada siapa pun. Jadi, mari kita tak perlu membicarakan hal itu lagi, kita harus bicara soal sepak bola,” sebutnya di situs resmi klub.
Abdul haris
Saat itu Taylor bukannya menghadiahi Chelsea penalti, tapi malah mengganjar Cesc Fabregas kartu kuning dengan tuduhan diving. Padahal, dalam tayangan ulang, jelas terjadi kontak antara pemain Southampton Matt Targett dengan Fabregas di kotak terlarang. Seperti dilansir Daily Mail, atas kelalaiannya itu, Taylor mengirimkan permohonan maaf kepada Pelatih Chelsea Jose Mourinho.
Pada pertandingan tersebut, kedua tim bermain imbang 1-1. Usai laga, Mou—sapaan Mourinho— geram, dan menilai seharusnya sang wasit malu karena membuat keputusan salah. Dia pun menuduh ada konspirasi yang ingin menggagalkan The Blues jadi jawara Liga Primer musim ini.
“Ini skandal karena itu bukan penalti yang kecil—itu penalti seperti Big Ben,” ucap pelatih asal Portugal itu seusai laga. Beruntung, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tak menjerat Mou dengan sanksi atas tudingan tersebut. Mou juga berusaha melindungi pasukannya atas tudingan bahwa mereka dipenuhi aktor sandiwara jatuh di beberapa pertandingan belakangan ini.
Sebelumnya, Gary Cahill dianggap melakukan diving saat Chelsea menghadapi Hull City. Striker The Blues Diego Costa juga sempat dituduh hal sama saat meladeni Burnley. “Setiap orang, komentator, para pelatih dari tim lain, mereka bereaksi dengan Chelsea, tapi mereka tak melakukannya terhadap tim lain. Mereka memberi tekanan kepada wasit sehingga wasit melakukan kesalahan seperti ini. Kami kehilangan dua poin, dan Fabregas menerima kartu kuning,” lirih Mou.
“Dua hukuman itu sesuatu yang tak bisa dipercaya. Taylor melihat tayangan ulang, melihat bahwa dia melakukan kesalahan. Dia orang yang baik dan jujur. Dia menulis ‘Saya melakukan kesalahan, mari bersihkan kartu kuning Fabregas’. Itu seharusnya menjadi proses yang sederhana,” lanjutnya.
Fabregas mengibaratkan di laga kontra Southampton tersebut, wasit Taylor mengalami “hari yang buruk di pekerjaannya”. Sebab, keputusannya tersebut sedikit banyaknya memengaruhi peta persaingan di Liga Primer.
“Jelas ada kontak di sana. Saya pikir wasit tak mendapatkan laga terbaik di hidupnya. Namun, kita semua manusia, dan sebuah hari buruk di pekerjaan bisa terjadi kepada siapa pun. Jadi, mari kita tak perlu membicarakan hal itu lagi, kita harus bicara soal sepak bola,” sebutnya di situs resmi klub.
Abdul haris
(ars)