Tatap Masa Depan
A
A
A
LONDON - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers mesti memastikan fokus tertuju pada masa depan dan tidak lagi berkutat kepada Steven Gerrard. Sebab, hal demikian dapat memberikan efek negatif untuk klub. Padahal Liverpool masih terlibat persaingan di empat kompetisi.
Sejauh ini perhatian publik terus tertuju pada kepergian ikon The Reds tersebut. Terbukti, tidak sekali pun jurnalis menyinggung Wimbledon pada konferensi pers yang berlangsung 26 menit, Sabtu (3/1). Liverpool dijadwalkan bertemu wakil League Two itu pada babak ketiga Piala FA di Kingsmeadow dini hari nanti.
Padahal laga Wimbledon sangat berarti bagi Liverpool. Kemenangan bakal menumbuhkan moril skuad. Sebaliknya, kekalahan akan memunculkan tanda tanya besar terkait prospek Liverpool selepas Gerrard hengkang. Sorotan tersebut wajib dihindari karena berpotensi menambah tekanan.
Untuk itu, Rodgers meminta anak asuhnya memanggul tanggung jawab lebih. Mereka yang diminta memikul beban adalah pemain yang beroperasi di lini tengah dan bertugas menjadi kreator gol, peran yang dijalankan Gerrard selama ini. Sorotan utama akan tertuju kepada Jordan Henderson.
Dianggap sebagai suksesor ideal Gerrard, sosok berusia 24 tahun itu mesti membuktikan bisa melakukannya. Sosok kedua tidak lain Adam Lallana. Butuh waktu beradaptasi seusai bergabung pada awal musim, eks playmaker Southampton itu mulai menemukan ritmenya di Anfield.
Dia menyumbang dua gol saat The Reds mencundangi Swansea City di Liga Primer, 29 Desember lalu. Kontribusi signifikan turut diharapkan datang dari Raheem Sterling. Sumbangsihnya diandalkan mengingat dirinya segera menegaskan komitmen bagi Liverpool.
Sterling dilaporkan bakal menandatangani kontrak baru hingga 2020 akhir bulan ini. Negosiasi kedua pihak sempat mandek sehingga muncul rumor negatif. Liverpool semula mengajukan peningkatan upah 70.000 pounds per pekan. Namun, Sterling ingin dibayar 120.000 pounds per minggu.
Setelah berdiskusi, Liverpool dan Sterling dikabarkan bertemu di titik tengah menyangkut masalah ini, yang diperkirakan 100.000 pounds per pekan. Ketiga nama inilah pilar masa depan Liverpool.
Meski begitu, Rodgers masih boleh bertumpu kepada Gerrard. Peran gelandang berusia 34 tahun itu tetap besar, walau tidak lagi otomatis masuk tim utama. ”Gerrard memastikan bakal terus berjuang sampai akhir musim, maka jangan ragukan janjinya,” ungkap Rodgers, dilansir situs resmi klub.
Perbedaan kasta membuat The Reds tetap diunggulkan pada pertandingan nanti. Namun, tim tamu tetap mesti mewaspadai tuan rumah dan romansa Piala FA. Banyak kejutan terjadi pada kompetisi sepak bola tertua di dunia tersebut.
Liverpool merupakan salah satu korban dan diberikan lawan yang sama. Sedang mendominasi Inggris, Liverpool meladeni Wimbledon pada final Piala FA 1987/1988. Namun, mereka tumbang 0-1 akibat ulah Lawrie Sanchez.
Harley Ikhsan
Sejauh ini perhatian publik terus tertuju pada kepergian ikon The Reds tersebut. Terbukti, tidak sekali pun jurnalis menyinggung Wimbledon pada konferensi pers yang berlangsung 26 menit, Sabtu (3/1). Liverpool dijadwalkan bertemu wakil League Two itu pada babak ketiga Piala FA di Kingsmeadow dini hari nanti.
Padahal laga Wimbledon sangat berarti bagi Liverpool. Kemenangan bakal menumbuhkan moril skuad. Sebaliknya, kekalahan akan memunculkan tanda tanya besar terkait prospek Liverpool selepas Gerrard hengkang. Sorotan tersebut wajib dihindari karena berpotensi menambah tekanan.
Untuk itu, Rodgers meminta anak asuhnya memanggul tanggung jawab lebih. Mereka yang diminta memikul beban adalah pemain yang beroperasi di lini tengah dan bertugas menjadi kreator gol, peran yang dijalankan Gerrard selama ini. Sorotan utama akan tertuju kepada Jordan Henderson.
Dianggap sebagai suksesor ideal Gerrard, sosok berusia 24 tahun itu mesti membuktikan bisa melakukannya. Sosok kedua tidak lain Adam Lallana. Butuh waktu beradaptasi seusai bergabung pada awal musim, eks playmaker Southampton itu mulai menemukan ritmenya di Anfield.
Dia menyumbang dua gol saat The Reds mencundangi Swansea City di Liga Primer, 29 Desember lalu. Kontribusi signifikan turut diharapkan datang dari Raheem Sterling. Sumbangsihnya diandalkan mengingat dirinya segera menegaskan komitmen bagi Liverpool.
Sterling dilaporkan bakal menandatangani kontrak baru hingga 2020 akhir bulan ini. Negosiasi kedua pihak sempat mandek sehingga muncul rumor negatif. Liverpool semula mengajukan peningkatan upah 70.000 pounds per pekan. Namun, Sterling ingin dibayar 120.000 pounds per minggu.
Setelah berdiskusi, Liverpool dan Sterling dikabarkan bertemu di titik tengah menyangkut masalah ini, yang diperkirakan 100.000 pounds per pekan. Ketiga nama inilah pilar masa depan Liverpool.
Meski begitu, Rodgers masih boleh bertumpu kepada Gerrard. Peran gelandang berusia 34 tahun itu tetap besar, walau tidak lagi otomatis masuk tim utama. ”Gerrard memastikan bakal terus berjuang sampai akhir musim, maka jangan ragukan janjinya,” ungkap Rodgers, dilansir situs resmi klub.
Perbedaan kasta membuat The Reds tetap diunggulkan pada pertandingan nanti. Namun, tim tamu tetap mesti mewaspadai tuan rumah dan romansa Piala FA. Banyak kejutan terjadi pada kompetisi sepak bola tertua di dunia tersebut.
Liverpool merupakan salah satu korban dan diberikan lawan yang sama. Sedang mendominasi Inggris, Liverpool meladeni Wimbledon pada final Piala FA 1987/1988. Namun, mereka tumbang 0-1 akibat ulah Lawrie Sanchez.
Harley Ikhsan
(ftr)