Petinju Sarita Devi Belajar Nulis Buku
A
A
A
NEW DELHI - Petinju putri India, Sarita Devi tidak mau melewatkan masa hukumannya dengan berdiam diri. Untuk mengisi waktu, petinju kelas 60kg itu akan belajar menulis buktu otobiografi dan tetap berlatih mempersiapkan diri guna tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Seperti diketahui Sarita Devi menjadi pesakitan setelah perilakunya dinilai tak sportif di ajang Asian Games 2014 lalu. Ia menolak pengalungan medali perunggu setelah tidak bisa menerima kekalahannya atas petiju tuan rumah, Korsel, Park Ji Na di semifinal.
Atas tindakannya itu, Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) menjatuhkan sanksi larangan bertanding selama setahun. Selain hukuman, Sarita Devi juga diharuskan membayar denda Rp 13 Juta.
"Saya akan memanfaatkan hal positif selama setahun ini dengan berlatih dan bekerja untuk mengoreksi masalah yang saya hadapi. Saya harus berjuang melawan diri sendiri," paparnya seperti dikutip insidethegames, Senin (5/1/2015).
"Saya akan menjadikan tahun ini sebagai tantangan untuk mengasah keterampilan dan teknik supaya siap tampil di Olimpiade 2016. Fokus saya sekarang ini adalah medali olimpiade untuk negara saya," lanjutnya.
Meski dinyatakan bersalah oleh otoritas tinju internasional, Sarita Devi ternyata tidak sendiri. Artinya di dalam negeri dukungan terus mengalir termasuk dari pemerintah India, melalui Menter Olah raga Sarbananda Sonowal. Dukungan pun diberikan oleh legenda kriket Sachin Tendulkar.
Lalu soal otobiorgrafi, Sarita Devi mengungkapkan baru akan dipublikasikan usai perhelatan Olimpiade 2016. Apa yang dilakukan Sarita Devi ini meniru apa yang pernah dibuat Mary Kom. Ia merupakan peraih lima kali juara dunia dan medali perunggu Olimpiade 2012 London yang menerbitkan otobiografinya pada 2013 silam.
Buku ini pula yang akhirnya menjadi dasar pembuatan film yang dirilis September lalu dan sosok Kom dibintangi aktris Priyanka Chopra. "Kami banyak kesamaan. Sama-sama berasal dari Manipur dan berasal dari keluarga sederhana," tutur Sarita Devi.
Seperti diketahui Sarita Devi menjadi pesakitan setelah perilakunya dinilai tak sportif di ajang Asian Games 2014 lalu. Ia menolak pengalungan medali perunggu setelah tidak bisa menerima kekalahannya atas petiju tuan rumah, Korsel, Park Ji Na di semifinal.
Atas tindakannya itu, Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) menjatuhkan sanksi larangan bertanding selama setahun. Selain hukuman, Sarita Devi juga diharuskan membayar denda Rp 13 Juta.
"Saya akan memanfaatkan hal positif selama setahun ini dengan berlatih dan bekerja untuk mengoreksi masalah yang saya hadapi. Saya harus berjuang melawan diri sendiri," paparnya seperti dikutip insidethegames, Senin (5/1/2015).
"Saya akan menjadikan tahun ini sebagai tantangan untuk mengasah keterampilan dan teknik supaya siap tampil di Olimpiade 2016. Fokus saya sekarang ini adalah medali olimpiade untuk negara saya," lanjutnya.
Meski dinyatakan bersalah oleh otoritas tinju internasional, Sarita Devi ternyata tidak sendiri. Artinya di dalam negeri dukungan terus mengalir termasuk dari pemerintah India, melalui Menter Olah raga Sarbananda Sonowal. Dukungan pun diberikan oleh legenda kriket Sachin Tendulkar.
Lalu soal otobiorgrafi, Sarita Devi mengungkapkan baru akan dipublikasikan usai perhelatan Olimpiade 2016. Apa yang dilakukan Sarita Devi ini meniru apa yang pernah dibuat Mary Kom. Ia merupakan peraih lima kali juara dunia dan medali perunggu Olimpiade 2012 London yang menerbitkan otobiografinya pada 2013 silam.
Buku ini pula yang akhirnya menjadi dasar pembuatan film yang dirilis September lalu dan sosok Kom dibintangi aktris Priyanka Chopra. "Kami banyak kesamaan. Sama-sama berasal dari Manipur dan berasal dari keluarga sederhana," tutur Sarita Devi.
(bbk)