Langsung Panas
A
A
A
TURIN - Liburan telah usai. Pada awal tahun Juventus dan Inter Milan langsung dihadapkan pada salah satu duel terpanas di persepakbolaan Italia, Derby d’Italia, kala keduanya bentrok di Juventus Stadium, Turin, dini hari nanti.
La Vecchia Signora (Si Nyonya Tua), julukan Juventus, berharap bisa melewati 2015 sebaik apa yang mereka dapatkan pada 2014, hanya mengalami sekali kekalahan di Seri A musim ini dan belum terkalahkan di kandang sendiri.
Sayang, torehan itu sedikit tercoreng kekalahan adu penalti kontra Napoli pada Supercoppa Italiana di Doha, Qatar, 22 Desember lalu. Wajar jika Il Tecnico Massimiliano Allegri berharap asuhannya kembali mendapatkan tren kemenangandi laga awal tahun ini. Carlos Tevez menjadi harapan utama Si Nyonya Tua.
Setelah sempat tumpul di lima laga, top skor sementara Seri A itu kembali menunjukkan kegarangannya saat Juventus menang 3-1 di markas Cagliari, plus dua golnya ke gawang Napoli pada Supercoppa Italiana. Untuk itu, seluruh skuad Juventus sepakat melupakan kekalahan di Supercoppa Italiana demi mengembalikan semangat memburu kemenangan yang mereka punya selama ini.
“Sekarang 2015, kami ingin melupakan masa lalu dan maju ke depan. Kami ingin memulai 2015 dengan kemenangan. Tujuan kami jelas memenangkan scudetto, kemudian melangkah sejauh mungkin di Liga Champions,” ujar gelandang Juventus Paul Pogba kepada Sky Sport Italia. Tren Juventus mengawali tahun baru cenderung baik. Dalam 10 musim terakhir, klub berkostum Zebra itu hanya 3 kali kalah, 2 seri, dan meraih 5 kemenangan pada laga perdana mereka setelah libur Natal dan Tahun Baru.
“Tahun lalu kami mengawali tahun baru dengan mengalahkan AS Roma. Kami berharap bisa mengulanginya. Menghadapi Inter bagaikan derby,sebuah laga yang selalu sulit. Kami ingin menang,” tutur Pogba. Saat ini, Juventus masih menguasai puncak klasemen dengan torehan 39 poin. Namun, itu belum aman karena di peringkat 2 Roma terus menguntit dengan selisih hanya tiga angka.
“Selalu sulit meraih scudetto . Kami harus mengeluarkan seluruh tenaga kami untuk memastikannya,” tandas Pogba. Di pihak lain, tim tamu ingin melupakan torehan kelam tahun lalu. Ya, musim ini Inter melakoni awal kampanye terburuk dalam semusim sepanjang milenium ini. I Nerazzurri tercecer di peringkat 11 dengan nilai 21 hasil 5 kemenangan, 6 seri, dan 5 kekalahan dari 16 laga awal di Seri A musim ini. Inter juga hanya menang 2 kali sejak akhir Oktober, dan hanya 1 kali menang sejak kembalinya Roberto Mancini di kursi pelatih, November lalu.
Gawang Samir Handanovic juga terlalu mudah jebol. Sudah 23 kali kiper asal Slovenia itu memungut bola dari jalanya. Catatan itu menjadi nomor 4 terburuk di Seri A musim ini, setelah Hellas Verona (27), plus tiga penghuni zona degradasi Cagliari (29), Cesena (30), dan Parma (36).
Terlepas dari statistik buruk tersebut, Mancini berhak optimistis karena mendapat suntikan tenaga baru dengan hadirnya Lukas Podolski dengan status pinjaman dari Arsenal. Gelandang Inter Mateo Kovacic yakin kehadiran striker Jerman itu bisa menambah kepercayaan diri I Nerazzurri untuk melibas Juventus.
“Kami tahu kami bisa mengalahkan Juventus, tapi syaratnya kami harus bermain 100%. Saya bisa katakan kami siap menerima tantangan ini. Seluruh pertandingan penting, seperti melawan AC Milan, menghadapi Juventus adalah laga spesial,” ungkap Kovacic, dikutip Football Italia .
Abdul haris
La Vecchia Signora (Si Nyonya Tua), julukan Juventus, berharap bisa melewati 2015 sebaik apa yang mereka dapatkan pada 2014, hanya mengalami sekali kekalahan di Seri A musim ini dan belum terkalahkan di kandang sendiri.
Sayang, torehan itu sedikit tercoreng kekalahan adu penalti kontra Napoli pada Supercoppa Italiana di Doha, Qatar, 22 Desember lalu. Wajar jika Il Tecnico Massimiliano Allegri berharap asuhannya kembali mendapatkan tren kemenangandi laga awal tahun ini. Carlos Tevez menjadi harapan utama Si Nyonya Tua.
Setelah sempat tumpul di lima laga, top skor sementara Seri A itu kembali menunjukkan kegarangannya saat Juventus menang 3-1 di markas Cagliari, plus dua golnya ke gawang Napoli pada Supercoppa Italiana. Untuk itu, seluruh skuad Juventus sepakat melupakan kekalahan di Supercoppa Italiana demi mengembalikan semangat memburu kemenangan yang mereka punya selama ini.
“Sekarang 2015, kami ingin melupakan masa lalu dan maju ke depan. Kami ingin memulai 2015 dengan kemenangan. Tujuan kami jelas memenangkan scudetto, kemudian melangkah sejauh mungkin di Liga Champions,” ujar gelandang Juventus Paul Pogba kepada Sky Sport Italia. Tren Juventus mengawali tahun baru cenderung baik. Dalam 10 musim terakhir, klub berkostum Zebra itu hanya 3 kali kalah, 2 seri, dan meraih 5 kemenangan pada laga perdana mereka setelah libur Natal dan Tahun Baru.
“Tahun lalu kami mengawali tahun baru dengan mengalahkan AS Roma. Kami berharap bisa mengulanginya. Menghadapi Inter bagaikan derby,sebuah laga yang selalu sulit. Kami ingin menang,” tutur Pogba. Saat ini, Juventus masih menguasai puncak klasemen dengan torehan 39 poin. Namun, itu belum aman karena di peringkat 2 Roma terus menguntit dengan selisih hanya tiga angka.
“Selalu sulit meraih scudetto . Kami harus mengeluarkan seluruh tenaga kami untuk memastikannya,” tandas Pogba. Di pihak lain, tim tamu ingin melupakan torehan kelam tahun lalu. Ya, musim ini Inter melakoni awal kampanye terburuk dalam semusim sepanjang milenium ini. I Nerazzurri tercecer di peringkat 11 dengan nilai 21 hasil 5 kemenangan, 6 seri, dan 5 kekalahan dari 16 laga awal di Seri A musim ini. Inter juga hanya menang 2 kali sejak akhir Oktober, dan hanya 1 kali menang sejak kembalinya Roberto Mancini di kursi pelatih, November lalu.
Gawang Samir Handanovic juga terlalu mudah jebol. Sudah 23 kali kiper asal Slovenia itu memungut bola dari jalanya. Catatan itu menjadi nomor 4 terburuk di Seri A musim ini, setelah Hellas Verona (27), plus tiga penghuni zona degradasi Cagliari (29), Cesena (30), dan Parma (36).
Terlepas dari statistik buruk tersebut, Mancini berhak optimistis karena mendapat suntikan tenaga baru dengan hadirnya Lukas Podolski dengan status pinjaman dari Arsenal. Gelandang Inter Mateo Kovacic yakin kehadiran striker Jerman itu bisa menambah kepercayaan diri I Nerazzurri untuk melibas Juventus.
“Kami tahu kami bisa mengalahkan Juventus, tapi syaratnya kami harus bermain 100%. Saya bisa katakan kami siap menerima tantangan ini. Seluruh pertandingan penting, seperti melawan AC Milan, menghadapi Juventus adalah laga spesial,” ungkap Kovacic, dikutip Football Italia .
Abdul haris
(ars)