Pelajaran untuk si Pemalas
A
A
A
MILAN - Il Tecnico AC Milan Filippo Inzaghi tak bisa menyembunyikan kemarahannya setelah asuhannya dipermalukan 1-2 oleh tim tamu, Sassuolo, pada giornata 17 Seri A di San Siro, Selasa (6/1).
Bahkan, pria yang biasa disapa Pippo itu menyebut asuhannya pemalas sehingga memang layak menerima kekalahan memalukan tersebut. “Saya pikir 20 menit pertama memperdaya kami membuat kami berpikir ini akan menjadi laga mudah. Tapi, di Seri A tak ada yang mudah, terutama melawan tim yang terorganisasi. Kemudian, kami bermain tidak tepat, sedikit malas-malasan, dan akhirnya segalanya berjalan buruk,” tutur Pippo, dikutip Sports Mole .
Sebenarnya pada awal pertandingan I Rossoneri mampu menguasai permainan dan bisa unggul cepat melalui Andrea Poli pada menit kesembilan. Namun, Sassuolo meresponsnya dengan dua gol melalui Nicola Sansone (28) dan Simone Zaza (67). “Saya kecewa karena kami sudah melakukannya dengan baik, kemudian kami kembali mundur. Pertandingan ini jadi pelajaran buat kami.
Skuad ini perlu lebih dewasa. Kami layak kalah dan kini kami harus meresponsnya dengan cara yang benar,” papar mantan striker Milan periode 2001/2012 itu. Karena kekalahan ini, I Rossoneri mogok di peringkat 7 klasemen sementara dengan nilai 25, selisih lima angka dari Lazio yang berada di urutan 3 atau zona Liga Champions. Untuk bisa berharap finis di 3 besar, Pippo harus membenahi segala masalah ini.
Pippo juga mendapat pertanyaan seputar kebijakannya memilih pemain di laga tersebut, seperti saat dia memilih Michael Essien sebagai jangkar di tengah. Alessio Cerci pun hanya diberi kesempatan debut hanya 25 menit.
“Kami menang di Verona dan juga atas Udinese saat memainkan Essien di tengah. Dengan masalah sanksi dan cedera, kami tak bisa mendapatkan konsistensi di skuad ini. Selalu ada risiko ketika melakukan perubahan dan kami harus belajar dari insiden ini.” Sementara untuk Cerci, Pippo juga punya alasan kenapa tak memberi kesempatan lebih banyak kepada rekrutan barunya itu hasil pertukaran dengan Fernando Torres dengan Atletico Madrid.
“Cerci tak banyak mendapat kesempatan main musim ini. Kami perlu memaksimalkannya perlahan. Tapi, kami tak boleh berpikir bahwa dia penyelamat Milan. Saya melihat kondisi yang tepat untuk mendapatkan performa terbaiknya,” pungkasnya.
Abdul haris
Bahkan, pria yang biasa disapa Pippo itu menyebut asuhannya pemalas sehingga memang layak menerima kekalahan memalukan tersebut. “Saya pikir 20 menit pertama memperdaya kami membuat kami berpikir ini akan menjadi laga mudah. Tapi, di Seri A tak ada yang mudah, terutama melawan tim yang terorganisasi. Kemudian, kami bermain tidak tepat, sedikit malas-malasan, dan akhirnya segalanya berjalan buruk,” tutur Pippo, dikutip Sports Mole .
Sebenarnya pada awal pertandingan I Rossoneri mampu menguasai permainan dan bisa unggul cepat melalui Andrea Poli pada menit kesembilan. Namun, Sassuolo meresponsnya dengan dua gol melalui Nicola Sansone (28) dan Simone Zaza (67). “Saya kecewa karena kami sudah melakukannya dengan baik, kemudian kami kembali mundur. Pertandingan ini jadi pelajaran buat kami.
Skuad ini perlu lebih dewasa. Kami layak kalah dan kini kami harus meresponsnya dengan cara yang benar,” papar mantan striker Milan periode 2001/2012 itu. Karena kekalahan ini, I Rossoneri mogok di peringkat 7 klasemen sementara dengan nilai 25, selisih lima angka dari Lazio yang berada di urutan 3 atau zona Liga Champions. Untuk bisa berharap finis di 3 besar, Pippo harus membenahi segala masalah ini.
Pippo juga mendapat pertanyaan seputar kebijakannya memilih pemain di laga tersebut, seperti saat dia memilih Michael Essien sebagai jangkar di tengah. Alessio Cerci pun hanya diberi kesempatan debut hanya 25 menit.
“Kami menang di Verona dan juga atas Udinese saat memainkan Essien di tengah. Dengan masalah sanksi dan cedera, kami tak bisa mendapatkan konsistensi di skuad ini. Selalu ada risiko ketika melakukan perubahan dan kami harus belajar dari insiden ini.” Sementara untuk Cerci, Pippo juga punya alasan kenapa tak memberi kesempatan lebih banyak kepada rekrutan barunya itu hasil pertukaran dengan Fernando Torres dengan Atletico Madrid.
“Cerci tak banyak mendapat kesempatan main musim ini. Kami perlu memaksimalkannya perlahan. Tapi, kami tak boleh berpikir bahwa dia penyelamat Milan. Saya melihat kondisi yang tepat untuk mendapatkan performa terbaiknya,” pungkasnya.
Abdul haris
(ars)