Poldi Effect

Kamis, 08 Januari 2015 - 11:45 WIB
Poldi Effect
Poldi Effect
A A A
TURIN - Kehadiran Lukas Podolski membawa gairah baru untuk Inter Milan sehingga mampu menahan tuan rumah Juventus 1-1 pada Derby d’Italia pada giornata 17 Seri A di Juventus Stadium, dini hari kemarin.

Di awal pertandingan, gol cepat Carlos Tevez pada menit kelima seolah menggambarkan laga akan berjalan mudah untuk Juventus. Kenyataannya, tim tamu mampu bangkit dan menyamakan kedudukan melalui Mauro Icardi (64).

Gol balasan Inter bisa terjadi tak lepas dari masuknya Podolski menggantikan Zdravko Kuzmanovic sepuluh menit sebelumnya. Allenatore Inter Roberto Mancini pun mengakui kehadiran striker tim nasional Jerman itu menjadi instrumen penting pada kebangkitan I Nerazzurri di babak kedua.

“Kami lebih bisa mengendalikan sisi sayap dan mereka (Juventus) menjadi lebih sulit menekan kami. Setelah itu, kami mulai menciptakan beberapa peluang bagus. Podolski cukup lama tidak bermain sehingga tidak sepenuhnya fit. Namun, saya yakin dia bisa memberikan kontribusi bagi tim musim ini,” ucapnya, dikutip Sports Mole .

Bahkan, Mancio—sapaan Mancini—mengatakan sebenarnya Inter berpeluang besar untuk memenangkan pertandingan. Menurutnya, I Nerazzurri bermain sangat baik di babak kedua kendati harus kehilangan Mateo Kovacic yang terjerat kartu merah pada menit ke-86. “Pertandingan berlangsung 90 menit. Juve bisa saja mencetak gol tambahan di babak pertama. Tapi, kami memiliki peluang untuk menang. Itulah mengapa saya tidak puas dengan hasilnya. Di babak kedua, kami mengontrol permainan dan melakukan serangan,” tuturnya.

Hasil ini membuat Inter tetap berada di peringkat 11 klasemen sementara dengan koleksi 22 poin. Hal tersebut sekaligus memperpanjang torehan mengecewakan Inter yang hanya memetik satu kemenangan dari delapan laga terakhir Seri A. Kekecewaan juga dirasakan tuan rumah Juventus. Il Tecnico Massimiliano Allegri menilai timnya hanya bermain baik pada babak pertama, kemudian terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri di babak kedua.

“Kami tahu pertandingan akan berjalan sulit. Tapi, selama 45 menit itu salah satu penampilan terbaik kami musim ini. Kami tidak bisa menjaga intensitas permainan selama 90 menit. Sebelum mencetak gol, organisasi kami melemah dan membuat banyak kesalahan teknis. Hal itulah yang harus segera kami perbaiki,” kata Allegri, dilansir Football Italia .

Allegri bahkan menilai Inter memiliki peluang untuk mengalahkan timnya pada babak kedua. Menurutnya, I Nerazzurri berbahaya khususnya dalam melakukan serangan balik. “Kami seharusnya tidak membiarkan dua peluang emas yang didapatkan lawan. Pada 10 detik jelang akhir pertandingan, kami berisiko kalah. Itu sangat gila melihat serangan balik seperti yang dilakukan Inter dengan 10 melawan 11 pemain,” tuturnya.

Bagi Juve, hasil ini menjadi skor imbang kelima dalam enam pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, termasuk saat takluk melalui adu penalti dari Napoli pada final Supercoppa Italiana, 22 Desember lalu. Kala itu, sebelum babak adu penalti, Juventus dan Napoli bermain imbang 2-2.

Memang, Juve masih memuncaki klasemen sementara Seri A dengan koleksi 40 poin. Namun, posisi mereka sedikit terancam karena kini hanya berselisih satu angka dengan AS Roma yang berada di peringkat 2. Performa kurang meyakinkan Juve kontra Inter juga ditanggapi serius oleh Gianluigi Buffon. Sang kapten menilai kepercayaan diri berlebihan serta rasa cepat puas menjadi salah satu faktor utama kegagalan Si Nyonya meraih hasil maksimal di beberapa laga terakhir.

“Ada saat-saat di sebuah laga Juve sangat dominan dan menciptakan banyak peluang mencetak gol. Tapi, harus diingat, meski telah unggul 1-0, mata kami harus tetap terbuka. Setiap tim yang kami hadapi memiliki pemainpemain bagus dan itu bisa memberikan kami masalah setiap saat,” tandasnya.

Alimansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6062 seconds (0.1#10.140)