Awal Indah Australia
A
A
A
MELBOURNE - Setelah menghajar Kuwait 4-1 pada laga pembuka Piala Asia 2015 di Melbourne Rectangular Stadium kemarin Australia langsung fokus ke laga kedua Grup A kontra Oman. Kemenangan di ANZ Stadium Sydney, Selasa (13/1), berpotensi mengantarkan tim Kanguru ke fase knock-out.
Pelatih Ange Postecoglou mengatakan, sukses Tim Cahill pada menit ke-33, Massimo Luongo (44), Mile Jedinak (62 pen), dan James Troisi (92) merespons gol Hussain Fadhel (8) layak mendapatkan pujian. Meski sempat dikejutkan gol Kuwait, Postecoglou melihat para pemain tampil solid untuk membuat Australia mendapat poin penting pada laga yang ditayangkan langsung SINDO TV itu.
Dia menyebut tiga poin menjadi target pada laga selanjutnya. “Poin penting untuk para pemain yang bertarung pantang menyerah. Awalnya memang sedikit di luar perkiraan. Namun, hasil akhirnya sesuai harapkan,” kata Postecoglou, dikutip The West Australian. Pujian terhadap respons cepat para pemain Australia juga keluar dari mulut Nabil Maaloul.
Nakhoda Kuwait asal Tunisia itu menyatakan sudah menduga semangat Australia akan terlecut setelah jala Mathew Ryan jebol pada menit kedelapan. Hanya, dia tidak menduga gawang Kuwait akan empat kali dijebol tim Kanguru. Maaloul memprediksi Australia akan bisa mencapai final. “Australia tim yang sangat kuat. Mereka memiliki keunggulan fisik dan kecepatan,” ungkap Maaloul seusai pertandingan.
Pada turnamen tahun ini, Australia menampilkan kombinasi para pemain muda dengan senior yang matang di berbagai kompetisi sepak bola di Eropa. Bintang veteran seperti Cahill (mantan Everton yang kini merumput di New York Red Bulls), Jedinak (Crystal Palace), atau Mark Bresciano (mantan Parma dan Palermo yang kini membela Al-Gharafa) masih diberi kepercayaan tampil. Mereka dikombinasikan dengan Luongo (Swindon Town), James Troisi (Zulte Waregem), hingga Matthew Spiranovic (Western Sydney Wanderers).
Kombinasi sengaja dilakukan sang nakhoda karena ambisi Australia di turnamen ini sangat besar. Sebagai tuan rumah, tim yang baru resmi hijrah dari OFC ke AFC pada 2006 itu ingin juara. Sepanjang sejarah turnamen sepak bola antarnegara paling bergengsi di Asia itu belum pernah ada tim di luar Asia Timur (Jepang dan Korea Selatan) dan Timur Tengah (Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Israel) yang juara.
Australia semakin penasaran karena pada dua keikutsertaan terdahulu meraih hasil yang tidak terlalu buruk. Pada Piala Asia 2007 di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, tim Kanguru kandas di perempat final.“ Kami memiliki target besar di turnamen ini,” ujar full back Australia Ivan Franjic.
Andri ananto
Pelatih Ange Postecoglou mengatakan, sukses Tim Cahill pada menit ke-33, Massimo Luongo (44), Mile Jedinak (62 pen), dan James Troisi (92) merespons gol Hussain Fadhel (8) layak mendapatkan pujian. Meski sempat dikejutkan gol Kuwait, Postecoglou melihat para pemain tampil solid untuk membuat Australia mendapat poin penting pada laga yang ditayangkan langsung SINDO TV itu.
Dia menyebut tiga poin menjadi target pada laga selanjutnya. “Poin penting untuk para pemain yang bertarung pantang menyerah. Awalnya memang sedikit di luar perkiraan. Namun, hasil akhirnya sesuai harapkan,” kata Postecoglou, dikutip The West Australian. Pujian terhadap respons cepat para pemain Australia juga keluar dari mulut Nabil Maaloul.
Nakhoda Kuwait asal Tunisia itu menyatakan sudah menduga semangat Australia akan terlecut setelah jala Mathew Ryan jebol pada menit kedelapan. Hanya, dia tidak menduga gawang Kuwait akan empat kali dijebol tim Kanguru. Maaloul memprediksi Australia akan bisa mencapai final. “Australia tim yang sangat kuat. Mereka memiliki keunggulan fisik dan kecepatan,” ungkap Maaloul seusai pertandingan.
Pada turnamen tahun ini, Australia menampilkan kombinasi para pemain muda dengan senior yang matang di berbagai kompetisi sepak bola di Eropa. Bintang veteran seperti Cahill (mantan Everton yang kini merumput di New York Red Bulls), Jedinak (Crystal Palace), atau Mark Bresciano (mantan Parma dan Palermo yang kini membela Al-Gharafa) masih diberi kepercayaan tampil. Mereka dikombinasikan dengan Luongo (Swindon Town), James Troisi (Zulte Waregem), hingga Matthew Spiranovic (Western Sydney Wanderers).
Kombinasi sengaja dilakukan sang nakhoda karena ambisi Australia di turnamen ini sangat besar. Sebagai tuan rumah, tim yang baru resmi hijrah dari OFC ke AFC pada 2006 itu ingin juara. Sepanjang sejarah turnamen sepak bola antarnegara paling bergengsi di Asia itu belum pernah ada tim di luar Asia Timur (Jepang dan Korea Selatan) dan Timur Tengah (Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Israel) yang juara.
Australia semakin penasaran karena pada dua keikutsertaan terdahulu meraih hasil yang tidak terlalu buruk. Pada Piala Asia 2007 di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, tim Kanguru kandas di perempat final.“ Kami memiliki target besar di turnamen ini,” ujar full back Australia Ivan Franjic.
Andri ananto
(bbg)