Cerci Galau
A
A
A
TURIN - Alessio Cerci galau. Pemain baru AC Milan itu dihadapkan pada situasi sulit lantaran tim kedua yang akan dihadapi setelah mudik ke Seri A adalah Torino. Semua orang di Italia tahu, Cerci memiliki kenangan indah di Turin.
Bagi Cerci, Il Toro bukan sekadar klub. Tim yang dibela pada 2012- 2014 itulah yang mengubah peruntungan penyerang berusia 27 tahun tersebut. Berkat aksi memukau di Stadio Olimpico Turin, Cerci dikenal publik, menerima panggilan tim nasional Italia, serta mendapatkan kesempatan membela Atletico Madrid, bahkan hingga kini dia masih memiliki tato tentang Torino.
“Apakah saya akan melakukan perayaan (jika mencetak gol) saat melawan Torino? Tidak. Bagaimana bisa saya merayakannya? Saya memiliki tato yang khusus saya dedikasikan untuk Torino. Itu adalah klub yang sudah tinggal di hati saya,” ungkap Cerci, dilansir Tribal Football. Selama di Turin, Cerci menjadi pemain yang paling dipuja tifosi klub rival Juventus tersebut. Dua musim di klub berlogo banteng itu, Cerci tampil pada 71 pertandingan Seri A.
Total, 21 gol berhasil disumbangkan pesepak bola yang mengawali karier di tim junior AS Roma itu. “Tentu saja sangat berharap mendapatkan sambutan yang baik di sana (Turin). Pasalnya, saya berpikir sudah memberikan hati dan jiwa saya untuk Torino. Itulah yang bisa saya harapkan saat ini. Namun, bila apa yang saya harapkan tidak terjadi, saya tidak akan pernah mempermasalahkan hal itu,” ujar pemain kelahiran Velletri, 23 Juli 1987, itu.
Di balik cerita melankolis antara Cerci dan Torino, Milan memasang target tinggi di pertandingan dini hari nanti. Memetik angka sempurna menjadi kewajiban setelah pada laga sebelumnya dikalahkan Sassuolo 1-2 di Stadio San Siro. Kekalahan itu terjadi pada laga pembuka Milan di tahun baru. Apalagi, I Rossoneri sempat lebih dulu unggul lewat Andrea Poli sebelum akhirnya mampu dibalikkan tim besutan Eusebio di Francesco tersebut.
Tentu saja, catatan buruk itu tidak mau lagi diulangi Milan saat dijamu Torino. Cerci berpesan Milan tidak boleh sedikit pun memandang sebelah mata Torino. Di matanya, Il Toro tetap tim berkualitas dengan didukung oleh pelatih bagus. Jika tidak hati-hati, Cerci merasa bukan tidak mungkin Milan akan merasakan kepahitan yang sama seperti saat dipecundangi Sassuolo.
“Memang kami sedikit mengalami tekanan. Namun, kami wajib berkepala tegak saat melawan Torino dan berusaha memainkan permainan terbaik. Kami memiliki pemain hebat dan suasana tim yang bagus. Kami adalah Milan dan kami tidak akan pernah takut melawan tim mana pun,” tandas Cerci.
Di sisi lain, Milan saat ini juga tidak mau ketinggalan dalam perburuan pemain pada transfer window musim dingin. Setelah mendatangkan Cerci, I Rossoneri kembali dikaitkan dengan seorang pemain depan. Milan dikabarkan tertarik membajak Pablo Daniel Osvaldo dari Inter Milan.
Rumor ketertarikan Milan mendatangkan Osvaldo muncul di pemberitaan salah satu media lokal Italia. Konon, Osvaldo akan menjadi pemain alternatif klub pengoleksi 18 scudetti itu jika nantinya gagal meyakinkan AS Roma untuk melepas Mattia Destro. Rencananya, di antara kedua pemain tersebut akan mengisi satu slot yang kemungkinan besar akan ditinggalkan Giampaolo Pazzini.
Milan memang perlu menambah daya gedor di barisan depan. Pasalnya, sejauh ini, praktis hanya Jeremy Menez yang berperan besar menjadi distributor gol Milan. Dengan koleksi delapan gol dari 17 laga Seri A, sosok berkebangsaan Prancis itu mencatatkan diri sebagai pemain paling subur di klub asal Kota Mode tersebut.
Decky irawan jasri
Bagi Cerci, Il Toro bukan sekadar klub. Tim yang dibela pada 2012- 2014 itulah yang mengubah peruntungan penyerang berusia 27 tahun tersebut. Berkat aksi memukau di Stadio Olimpico Turin, Cerci dikenal publik, menerima panggilan tim nasional Italia, serta mendapatkan kesempatan membela Atletico Madrid, bahkan hingga kini dia masih memiliki tato tentang Torino.
“Apakah saya akan melakukan perayaan (jika mencetak gol) saat melawan Torino? Tidak. Bagaimana bisa saya merayakannya? Saya memiliki tato yang khusus saya dedikasikan untuk Torino. Itu adalah klub yang sudah tinggal di hati saya,” ungkap Cerci, dilansir Tribal Football. Selama di Turin, Cerci menjadi pemain yang paling dipuja tifosi klub rival Juventus tersebut. Dua musim di klub berlogo banteng itu, Cerci tampil pada 71 pertandingan Seri A.
Total, 21 gol berhasil disumbangkan pesepak bola yang mengawali karier di tim junior AS Roma itu. “Tentu saja sangat berharap mendapatkan sambutan yang baik di sana (Turin). Pasalnya, saya berpikir sudah memberikan hati dan jiwa saya untuk Torino. Itulah yang bisa saya harapkan saat ini. Namun, bila apa yang saya harapkan tidak terjadi, saya tidak akan pernah mempermasalahkan hal itu,” ujar pemain kelahiran Velletri, 23 Juli 1987, itu.
Di balik cerita melankolis antara Cerci dan Torino, Milan memasang target tinggi di pertandingan dini hari nanti. Memetik angka sempurna menjadi kewajiban setelah pada laga sebelumnya dikalahkan Sassuolo 1-2 di Stadio San Siro. Kekalahan itu terjadi pada laga pembuka Milan di tahun baru. Apalagi, I Rossoneri sempat lebih dulu unggul lewat Andrea Poli sebelum akhirnya mampu dibalikkan tim besutan Eusebio di Francesco tersebut.
Tentu saja, catatan buruk itu tidak mau lagi diulangi Milan saat dijamu Torino. Cerci berpesan Milan tidak boleh sedikit pun memandang sebelah mata Torino. Di matanya, Il Toro tetap tim berkualitas dengan didukung oleh pelatih bagus. Jika tidak hati-hati, Cerci merasa bukan tidak mungkin Milan akan merasakan kepahitan yang sama seperti saat dipecundangi Sassuolo.
“Memang kami sedikit mengalami tekanan. Namun, kami wajib berkepala tegak saat melawan Torino dan berusaha memainkan permainan terbaik. Kami memiliki pemain hebat dan suasana tim yang bagus. Kami adalah Milan dan kami tidak akan pernah takut melawan tim mana pun,” tandas Cerci.
Di sisi lain, Milan saat ini juga tidak mau ketinggalan dalam perburuan pemain pada transfer window musim dingin. Setelah mendatangkan Cerci, I Rossoneri kembali dikaitkan dengan seorang pemain depan. Milan dikabarkan tertarik membajak Pablo Daniel Osvaldo dari Inter Milan.
Rumor ketertarikan Milan mendatangkan Osvaldo muncul di pemberitaan salah satu media lokal Italia. Konon, Osvaldo akan menjadi pemain alternatif klub pengoleksi 18 scudetti itu jika nantinya gagal meyakinkan AS Roma untuk melepas Mattia Destro. Rencananya, di antara kedua pemain tersebut akan mengisi satu slot yang kemungkinan besar akan ditinggalkan Giampaolo Pazzini.
Milan memang perlu menambah daya gedor di barisan depan. Pasalnya, sejauh ini, praktis hanya Jeremy Menez yang berperan besar menjadi distributor gol Milan. Dengan koleksi delapan gol dari 17 laga Seri A, sosok berkebangsaan Prancis itu mencatatkan diri sebagai pemain paling subur di klub asal Kota Mode tersebut.
Decky irawan jasri
(bbg)