Hantu Federer Ganggu Raonic
A
A
A
BRISBANE - Kekalahan di final sebuah turnamen memang menyakitkan, apalagi jika sudah menyiapkan diri dengan berlatih serius. Hal itu yang kini dirasakan petenis Kanada Milos Raonic yang disingkirkan Roger Federer pada final turnamen Brisbane International, Minggu (11/1/2015).
Raonic kalah setelah bermain tiga set 6-4, 6-7, 6-4 dalam waktu dua jam. Kekalahan ini adalah yang jadi yang ke delapan bagi Raonic dari petenis Swiss tesebut.
Bagi Raonic, kekalahan ini tentu memalukan. Pasalnya, dia baru saja dinobatkan sebagai petenis Kanada terbaik tahun lalu. Selain itu, hasil minor ini membuatnya kembali terbayang kekalahan di semifinal Wimbledon Juni tahun lalu.
Saat itu, Federer mengalahkan Raonic dengan skor 6–4, 6–4, 6–4. Meski bisa membalasnya di turnamen Paris Masters, kekalahan di Wimbledon paling menyakitkan Raonic. Sebab, dia mengaku masih sering memikirkan kekalahan tersebut selama berlatih dan nyatanya masih belum bisa menandingi Federer.
"Ini saat yang paling menyakitkan bagi saya, tapi tenis bijaksana, meskipun ini pencapaian terbesar saya sejauh ini," ucap Raonic dikutip Foxsports, Senin (12/1/2015).
"Saya selalu memikirkan itu (kekalahan di Wimbeldon) selama latihan, ketika saya berpikir saya bisa juara. Memenangkan pertandingan melawan dia di Paris Masters memang membantu saya bisa menepikan sejenak kekalahan di Wimbledon. Tapi itu yang selalu muncul di pikiran saya belakangan ini,'' tambahnya.
"Sering saya memikirkan itu, dan hanya sekali menang melawan Roger di Paris. Itu adalah sedikit hal besar yang bisa saya lakukan. Sekarang, saya baru saja dapat pelajaran dengan harus bermain sedikit lebih baik, terutama di set penentuan,'' tutupnya
Raonic kalah setelah bermain tiga set 6-4, 6-7, 6-4 dalam waktu dua jam. Kekalahan ini adalah yang jadi yang ke delapan bagi Raonic dari petenis Swiss tesebut.
Bagi Raonic, kekalahan ini tentu memalukan. Pasalnya, dia baru saja dinobatkan sebagai petenis Kanada terbaik tahun lalu. Selain itu, hasil minor ini membuatnya kembali terbayang kekalahan di semifinal Wimbledon Juni tahun lalu.
Saat itu, Federer mengalahkan Raonic dengan skor 6–4, 6–4, 6–4. Meski bisa membalasnya di turnamen Paris Masters, kekalahan di Wimbledon paling menyakitkan Raonic. Sebab, dia mengaku masih sering memikirkan kekalahan tersebut selama berlatih dan nyatanya masih belum bisa menandingi Federer.
"Ini saat yang paling menyakitkan bagi saya, tapi tenis bijaksana, meskipun ini pencapaian terbesar saya sejauh ini," ucap Raonic dikutip Foxsports, Senin (12/1/2015).
"Saya selalu memikirkan itu (kekalahan di Wimbeldon) selama latihan, ketika saya berpikir saya bisa juara. Memenangkan pertandingan melawan dia di Paris Masters memang membantu saya bisa menepikan sejenak kekalahan di Wimbledon. Tapi itu yang selalu muncul di pikiran saya belakangan ini,'' tambahnya.
"Sering saya memikirkan itu, dan hanya sekali menang melawan Roger di Paris. Itu adalah sedikit hal besar yang bisa saya lakukan. Sekarang, saya baru saja dapat pelajaran dengan harus bermain sedikit lebih baik, terutama di set penentuan,'' tutupnya
(sha)