Skuad PSMS Medan Harus Fanatik

MEDAN - Edy Syahputra berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pihak manajemen kepada dirinya untuk menjadi arsitek PSMS Medan di kompetisi Divisi Utama 2015. Diakuinya, tak mudah mengemban tugas sebagai pelatih. Terlebih lagi, konflik dualisme kepengurusan berdampak pada pemain.

"Saya tidak mau berjanji muluk-muluk. Intinya dalam penyeleksian pemain harus benar-benar yang berkualitas untuk menjadikan kerangka tim yang benar-benar solid, andal, dan tangguh. Nama besar PSMS harus dijunjung tinggi sebagai tim yang disegani lawan,"ujar mantan arsitek PS Gayo Lues itu.

Dikatakan mantan PSMS ini, tugas awal akan melakukan penyeleksian pemain. Ini harus dilakukannya cepat, untuk selanjutnya menyatukan visi dan misi tim. Dalam hal ini, Edy tak memungkiri, jika Medan banyak pesepakbola. Namun, dirinya menginginkan pemain yang benar-benar mencintai tim berjuluk Ayam Kinantan ini untuk bergabung.

"Untuk lolos menjadi skuad harus memiliki fanatisme yang tinggi untuk membela PSMS, disiplin, skill, dan dapat melakukan kerja sama tim. Untuk menemukan tim yang benar-benar solid, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Namun, butuh waktu untuk mengetahui karakter masing-masing pemain saat mengikuti seleksi,"ujar mantan pelatih PSMS IPL itu.

Lebih lanjut mantan pemain PSMS Junior ini menuturkan untuk kemajuan PSMS dan mencapai prestasi tentunya perlu mendapat dukungan semua pihak, khususnya masyarakat Medan, terutama kelompok suporter yang selalu memberikan dukungan PSMS saat bertanding. Katanya, adanya dukungan suporter akan membuat semakin termotivasi para pemain untuk mengatasi lawan.

"Mari kita bangun PSMS yang kita cintai ini, sehingga kompetisi tahun ini, Insya Allah akan mencapai prestasi yang sama-sama kita impikan untuk menuju kasta yang lebih tinggi lagi di kancah sepak bola Indonesia,"pungkas Edy.