Seri III Tim Bisa Terjun Bebas
Seri III Tim Bisa Terjun Bebas
A
A
A
MALANG - Liga basket kasta tertinggi di Tanah Air, NBL Indonesia Seri III bakal berlangsung di Gor Bimasakti, Malang, Jawa Timur, 14-18 Januari. Para pebasket harus mempersiapkan kondisi fisiknya karena selang tiga hari setelah menyelesaikan seri ketiga di kota pariwisata, mereka akan kembali berjibaku pada Seri IV yang berlangsung di DBL Arena Surabaya, 21-25 Januari mendatang.
Mepetnya jadwal antar seri menjadi tantangan tersendiri bagi ke-12 kontestan. Ditambah lagi, peta persaingan musim ini sangat sulit diprediksi. Di posisi Big Five, Satria Muda Britama Jakarta, Aspac Jakarta, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, CLS Knights Surabaya dan Garuda Kukar Bandung, harus saling "bunuh" untuk memperebutkan posisi teratas.
Persaingan sengit juga terjadi di papan tengah pada tim dengan peringkat keenam hingga ke-12. Diprediksi setiap harinya akan ada perubahan peringkat selama Seri III ini berlangsung. Sebab, selisih poin antara Satya Wacana yang sementara ini berada di peringkat ke-6 dengan NSH GMC yang berada di peringkat ke-12, hanya terpaut 3 poin.
"Melihat hasil pada dua seri sebelumnya, kini tak ada lagi tim papan tengah atau bawah. Pada seri Malang ini, tiap hari kita akan meihat pergeseran klasemen. Naik turunnya bisa ekstrem. Semua tim tak boleh kecolongan. Karena kalah sekali saja, bisa turun empat sampai lima posisi. Itu menunjukkan bahwa kualitas liga secara overall semakin baik. Saya bisa membayangkan sampai akhir musim reguler nanti, penentuan posisi playoff akan berjalan panas dan ketat," ujar Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (13/1/2015).
Gejolak persaingan yang ketat ini, akan sedikit menguntungkan bagi Bimasakti yang akan tampil di kandang sendiri. Tim polesan Oei A Kiat ini untuk sementara berada di peringkat kesembilan dengan koleksi 8 poin, menyusul 2 kemenangan dan 4 kali kalah dari dua seri sebelumnya.
Namun, lawan yang dihadapi oleh Bimasakti pada seri III tidaklah mudah. Di laga pembuka, Yanuar Dwi Priasmoro dkk akan langsung berhadapan dengan Garuda Kukar Bandung. Lalu, menantang Satria Muda Britama Jakarta, CLS Knights Surabaya, dan JNE BSC Bandung Utama.
Mepetnya jadwal antar seri menjadi tantangan tersendiri bagi ke-12 kontestan. Ditambah lagi, peta persaingan musim ini sangat sulit diprediksi. Di posisi Big Five, Satria Muda Britama Jakarta, Aspac Jakarta, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, CLS Knights Surabaya dan Garuda Kukar Bandung, harus saling "bunuh" untuk memperebutkan posisi teratas.
Persaingan sengit juga terjadi di papan tengah pada tim dengan peringkat keenam hingga ke-12. Diprediksi setiap harinya akan ada perubahan peringkat selama Seri III ini berlangsung. Sebab, selisih poin antara Satya Wacana yang sementara ini berada di peringkat ke-6 dengan NSH GMC yang berada di peringkat ke-12, hanya terpaut 3 poin.
"Melihat hasil pada dua seri sebelumnya, kini tak ada lagi tim papan tengah atau bawah. Pada seri Malang ini, tiap hari kita akan meihat pergeseran klasemen. Naik turunnya bisa ekstrem. Semua tim tak boleh kecolongan. Karena kalah sekali saja, bisa turun empat sampai lima posisi. Itu menunjukkan bahwa kualitas liga secara overall semakin baik. Saya bisa membayangkan sampai akhir musim reguler nanti, penentuan posisi playoff akan berjalan panas dan ketat," ujar Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (13/1/2015).
Gejolak persaingan yang ketat ini, akan sedikit menguntungkan bagi Bimasakti yang akan tampil di kandang sendiri. Tim polesan Oei A Kiat ini untuk sementara berada di peringkat kesembilan dengan koleksi 8 poin, menyusul 2 kemenangan dan 4 kali kalah dari dua seri sebelumnya.
Namun, lawan yang dihadapi oleh Bimasakti pada seri III tidaklah mudah. Di laga pembuka, Yanuar Dwi Priasmoro dkk akan langsung berhadapan dengan Garuda Kukar Bandung. Lalu, menantang Satria Muda Britama Jakarta, CLS Knights Surabaya, dan JNE BSC Bandung Utama.
(sha)
Explore More