Cristiano Ronaldo Dipuja, Sepp Blatter Dicaci

Rabu, 14 Januari 2015 - 10:51 WIB
Cristiano Ronaldo Dipuja,...
Cristiano Ronaldo Dipuja, Sepp Blatter Dicaci
A A A
ZURICH - TAK banyak perubahan dalam FIFA Ballon d’Or 2014. Tidak juga dalam jumpa pers tiga kandidat utama Pemain Terbaik Dunia 2014 di Kongresshaus, Zurich, Swiss, dini hari kemarin, yang disesaki sekitar 400 wartawan. Basabasi muncul dari ketiganya.

“Kalau saya boleh memilih, Leo (Lionel Messi) dan Manuel (Neuer) sebaiknya satu tim dengan saya,“ kata Cristiano Ronaldo sambil melirik dua pesaingnya. Messi juga segendang seirama. “Saya juga senang jika satu klub dengan mereka. Mereka yang terbaik. Tapi itu bukan hal mudah,“ timpal Messi. Tak terlihat ketegangan, tak muncul atmosfer persaingan yang menahun, terutama antara Messi dan Ronaldo.

Ketiganya tampil santai, sepatu ket, celana jin, dan sweaterkasual. Tapi Messi sebagai kapten timnas Argentina, juga Ronaldo yang kapten timnas Portugal, mengaku tidak memilih pesaing beratnya dalam voting Pemain Terbaik Dunia 2014. “Seperti (Rafael) Nadal dan (Roger) Federer di dunia tenis,“ ungkap salah satu rekan wartawan.

“Laksana Beatles dan Rolling Stones,“ celetuk jurnalis yang lain. Basa-basi itu tidak lagi muncul ketika CR7––julukan Ronaldo–– menerima bola emas dari Thierry Henry, tepat pukul 20.00 waktu setempat. Setelah ucapan terima kasih kepada pendukungnya, pria kelahiran Maideira ini tiba-tiba berteriak lantang dan panjang “siiimmmmm!“ alias “yes!” CR7 kini memang mendekati rekor Messi untuk urusan bola emas, yakni 3 berbanding 4.

Bukan tak mungkin, tahun depan, Ronaldo akan menyamainya, bahkan menyalipnya. “Peluang untuk makin menggairahkan persaingan sangat terbuka,“ ujar wartawan lain. Ronaldo, menurutnya, dalam dua tiga tahun mendatang masih akan berjaya. Ronaldo datang ke Zurich dengan jet pribadi bersama putra semata wayangnya dan sang ibu.

Begitu mendarat di Bandara Kloten, Zurich, pria yang mencintai potongan rambutnya ini langsung mendatangi para pemujanya yang menantinya sejak pagi. Tanda tangan dan foto selfie diberikan kepada para penggemar beratnya. Bersama limusin hitam, Ronaldo dan keluarganya diangkut ke Hyatt Park Hotel yang berjarak hanya 100 meter dari Kongresshaus.

Setelah jumpa pers selesai, bintang sepak bola Portugal ini pun kembali ke hotelnya, menunggu senja tiba, untuk memasuki malam gala Ballon d’Or. Berbeda dengan tahun lalu yang langsung masuk pintu sebelah kanan, khusus VVIP, Ronaldo menyempatkan diri untuk memberikan tanda tangan di fans zoneKongresshaus. Kegaduhan, terutama teriakan histeris, pun membahana.

“Ronaldo, Ronaldo, Ronaldo,“ teriak pemujanya. Kegaduhan itu baru usai setelah Ronaldo menghilang ke dalam Kongresshaus. Sebanyak 1.200 undangan datang menyaksikan penobatan CR7 sebagai yang terbaik di lapangan hijau. Hampir semua bintang di olahraga ini hadir di Kongresshaus. Christian Constantine, bos FC Sion, yang sempat ribut dengan UEFA dan FIFA, kali ini juga terlihat.

Namun Constantine masuk melalui pintu kiri yang diperuntukkan bagi tamu VIP. Sepp Blatter, Presiden FIFA, seperti biasa datang lebih awal ketimbang tamu lain. Hanya saja, pria kelahiran Visp, Wallis, Swiss barat ini, juga seperti biasa, menerima teriakan ejekan dari publik yang berada di fans zone. Sesekali terdengar teriakan “Turun Blatter, mundur Blatter!” Blatter, tidak terkecuali bagi publik Swiss, juga bukan figur yang membanggakan meskipun menguasai FIFA cukup lama.

Jika Ronaldo tampak gembira dengan bola emasnya yang ketiga, tidak demikian dengan Nadine Kessler. Pemain terbaik wanita itu justru tampil sesenggukan di atas podium. Dia dalam masa berduka lantaran Junior Malanda, salah satu pemain VfL Wolfsburg, tewas dalam kecelakaan lalu lintas.

Laporan Koresponden Koran Sindo
Krisna Diantha
Swiss
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0629 seconds (0.1#10.140)