Cuma Berlisensi B, PT PSS Tolak Levrant Pribadi
Cuma Berlisensi B, PT PSS Tolak Levrant Pribadi
A
A
A
YOGYAKARTA - PSS Sleman belum punya pelatih definitif. Usulan calon pelatih yang disodorkan manajemen ke PT Putra Sleman Sembada (PSS) mendapat penolakan. PT PSS menghendaki arsitek Elang Jawa minimal berlisensi A. Sedangkan Levrant Pribadi yang disodorkan manajemen hanya punya lisensi B AFC.
"Levrant batal kami rekrut. PT PSS minta pelatih yang berlisensi A. Senin (19/1/2015), kami akan sodorkan nama lagi," tandas Manajer PSS Sleman Haru Setyawan.
Dengan demikian, hingga saat ini PSS Sleman yang akan berkompetisi di Divisi Utama 2015, masih belum melangkah lebih maju di bandingkan dua saudaranya, PSIM yang sudah deal dengan Seto Nurdiyanto untuk menjadi pelatih dan Persiba Bantul yang sudah sejak awal Januari lalu memulai proses seleksi pemain di bawah kendali Didik Listyantara.
Haru mengklaim tidak disetujuinya nama Levrant tidak menyulitkan manajemen. Hal itu dikarenakan, banyak aplikasi calon pelatih yang sudah masuk ke manajemen. Hanya saja untuk bisa melakukan publikasi nama yang dipilih untuk mengarsiteki tim harus mendapatkan persetujuan dari PT PSS.
Sambil menunggu kesepakatan memilih pelatih, manajemen sudah melakukan komunikasi dengan klub sepak bola di bawah PSS Sleman. Diharapkan klub segera menyiapkan pemain terbaik untuk bisa mengikuti seleksi yang diklaim tidak akan berselang lama digelar pasca pengumuman pelatih terpilih.
Dari rencana sementara yang disusun, tim yang disiapkan nantinya akan memiliki pemain sesuai kuota yakni 25 orang. Dari jumlah tersebut pemain lokal menurutnya akan mendapatkan porsi sesuai dengan kebutuhan dan kualitas pemain. "Seleksi tetap diawali tertutup dulu untuk lokal Sleman. Sementara nanti sambil jalan kita juga akan buka untuk yang terbuka," jelas Haru.
Disinggung keberadaan pemain lama yang tersandung kasus sepak bola gajah, Haru menyebutkan manajemen tetap akan melakukan upaya untuk menyelamatkan pemain. Dan untuk kesempatan bermain, Haru menyebutkan masih tetap ada kesempatan untuk bisa membela Elang Jawa. "Setidaknya kalau tidak bisa di awal kompetisi, di tengah musim kompetisi masih bisa dimainkan, jika kualifikasinya memenuhi kebutuhan," tambahnya.
"Levrant batal kami rekrut. PT PSS minta pelatih yang berlisensi A. Senin (19/1/2015), kami akan sodorkan nama lagi," tandas Manajer PSS Sleman Haru Setyawan.
Dengan demikian, hingga saat ini PSS Sleman yang akan berkompetisi di Divisi Utama 2015, masih belum melangkah lebih maju di bandingkan dua saudaranya, PSIM yang sudah deal dengan Seto Nurdiyanto untuk menjadi pelatih dan Persiba Bantul yang sudah sejak awal Januari lalu memulai proses seleksi pemain di bawah kendali Didik Listyantara.
Haru mengklaim tidak disetujuinya nama Levrant tidak menyulitkan manajemen. Hal itu dikarenakan, banyak aplikasi calon pelatih yang sudah masuk ke manajemen. Hanya saja untuk bisa melakukan publikasi nama yang dipilih untuk mengarsiteki tim harus mendapatkan persetujuan dari PT PSS.
Sambil menunggu kesepakatan memilih pelatih, manajemen sudah melakukan komunikasi dengan klub sepak bola di bawah PSS Sleman. Diharapkan klub segera menyiapkan pemain terbaik untuk bisa mengikuti seleksi yang diklaim tidak akan berselang lama digelar pasca pengumuman pelatih terpilih.
Dari rencana sementara yang disusun, tim yang disiapkan nantinya akan memiliki pemain sesuai kuota yakni 25 orang. Dari jumlah tersebut pemain lokal menurutnya akan mendapatkan porsi sesuai dengan kebutuhan dan kualitas pemain. "Seleksi tetap diawali tertutup dulu untuk lokal Sleman. Sementara nanti sambil jalan kita juga akan buka untuk yang terbuka," jelas Haru.
Disinggung keberadaan pemain lama yang tersandung kasus sepak bola gajah, Haru menyebutkan manajemen tetap akan melakukan upaya untuk menyelamatkan pemain. Dan untuk kesempatan bermain, Haru menyebutkan masih tetap ada kesempatan untuk bisa membela Elang Jawa. "Setidaknya kalau tidak bisa di awal kompetisi, di tengah musim kompetisi masih bisa dimainkan, jika kualifikasinya memenuhi kebutuhan," tambahnya.
(sha)
Explore More