Momen Tuan Rumah
A
A
A
BRISBANE - Keuntungan sebagai tuan rumah Piala Asia 2015 akan dimanfaatkan Australia. Mereka ingin memaksimalkan momen itu saat ditantang China di babak perempat final di Suncorp Stadium, Brisbane, Australia, hari ini.
Socceroos, julukan Australia, memang berambisi memenangkan laga itu. Mereka ingin mengamankan satu tempat ke babak semifinal, meski Tim Cahill dkk tak punya pilihan selain melewati hadangan China. Namun, Australia tetap memiliki lebih banyak keuntungan secara nonteknis seperti faktor cuaca dan kondisi lapangan yang sudah pasti lebih dipahami tim besutan Ange Postecoglou tersebut.
Keuntungan itu juga disadari gelandang Australia Massimo Luongo. Gelandang klub Divisi III Inggris (League One) Swindon Town itu menyatakan, selain faktor tuan rumah yang menguntungkan Australia, tim yang diperkuatnya juga dinilai punya kondisi fisik lebih bugar dibanding Team Dragon, julukan China. Australia sudah mengakhiri perjuangannya di Grup A satu hari lebih cepat dibandingkan Gao Lin dkk, meski Soccerooskandas dari Korea Selatan 0-1, Sabtu (17/1).
Sementara China melumat Korea Utara 2-1, Minggu (18/1). “Kondisi mereka (China) tentu tidak diuntungkan dibandingkan kami. Mereka sering kali mengeluh kondisi lapangan tidak baik. Sementara di pihak kami tidak merasakan apa pun yang mereka keluhkan. Kami sudah terbiasa dengan kondisi lapangan karena sudah sering bermain di sini,” ungkap Luongo, dilansir Soccerway.
“Tidak hanya itu, kami juga diuntungkan karena memiliki waktu ekstra satu hari lebih banyak dibandingkan dengan China. Sebenarnya semuanya begitu menguntungkan kami. Semoga saja hal itu akan memberikan banyak pengaruh di pertandingan nanti. Saya berharap itu jadi salah satu faktor keuntungan yang kami miliki,” katanya.
Tidak hanya faktor nonteknis yang menguntungkan Australia. Kabar baik pun datang dengan kembali berlatihnya kapten SocceroosMile Jedinak. Kehadiran gelandang Crystal Palace itu di tengah pemusatan latihan Australia jelas memberikan aura positif bagi runner-upPiala Asia 2011 di Qatar tersebut. “Kami jelas mengalami keuntungan besar. Kehadiran kapten (Jedinak) pasti memberikan semangat tambahan kepada kami. Sebagai seorang pemimpin, dia mampu menimbulkan kepercayaan diri terhadap tim,” papar penyerang Australia Mathew Leckie.
Walau keuntungan nonteknis dimiliki Australia, Team Dragonsama sekali tidak memandang hal itu sebagai halangan. China justru tampil semakin solid dan itu sudah ditunjukkan runner-upPiala Asia 1984 dan 2004 tersebut di fase grup, yaitu tampil mulus dengan menggondol seluruh kemenangan di tiga laga Grup B.
Tren positif itulah yang akan kembali diterapkan tim besutan Alain Perrin untuk melewati hadangan Australia. Pelatih kelahiran Lure, Prancis, itu bahkan mencoba mempelajari strategi Korea Selatan ketika mengalahkan Australia. “Kami melaju ke babak gugur dengan hasil yang sangat memuaskan selama berlaga di fase grup. Modal itu bukan sembarangan. Saya mengambil banyak hal berharga dari itu semua. Fakta kami memenangkan tiga pertandingan secara beruntun sangat bagus bagi mental para pemain,” tutur Perrin.
Sayang, di balik performa positif China, Perrin masih menunggu kepastian bisa diturunkannya kapten sekaligus motor lini tengah Team DragonZhang Zhi. Kebugaran pemain berusia 34 tahun itu dikabarkan masih 50%. Perrin berharap Zhi berada dalam kondisi sempurna sebelum menghadapi Australia.
Decky irawan jasri
Socceroos, julukan Australia, memang berambisi memenangkan laga itu. Mereka ingin mengamankan satu tempat ke babak semifinal, meski Tim Cahill dkk tak punya pilihan selain melewati hadangan China. Namun, Australia tetap memiliki lebih banyak keuntungan secara nonteknis seperti faktor cuaca dan kondisi lapangan yang sudah pasti lebih dipahami tim besutan Ange Postecoglou tersebut.
Keuntungan itu juga disadari gelandang Australia Massimo Luongo. Gelandang klub Divisi III Inggris (League One) Swindon Town itu menyatakan, selain faktor tuan rumah yang menguntungkan Australia, tim yang diperkuatnya juga dinilai punya kondisi fisik lebih bugar dibanding Team Dragon, julukan China. Australia sudah mengakhiri perjuangannya di Grup A satu hari lebih cepat dibandingkan Gao Lin dkk, meski Soccerooskandas dari Korea Selatan 0-1, Sabtu (17/1).
Sementara China melumat Korea Utara 2-1, Minggu (18/1). “Kondisi mereka (China) tentu tidak diuntungkan dibandingkan kami. Mereka sering kali mengeluh kondisi lapangan tidak baik. Sementara di pihak kami tidak merasakan apa pun yang mereka keluhkan. Kami sudah terbiasa dengan kondisi lapangan karena sudah sering bermain di sini,” ungkap Luongo, dilansir Soccerway.
“Tidak hanya itu, kami juga diuntungkan karena memiliki waktu ekstra satu hari lebih banyak dibandingkan dengan China. Sebenarnya semuanya begitu menguntungkan kami. Semoga saja hal itu akan memberikan banyak pengaruh di pertandingan nanti. Saya berharap itu jadi salah satu faktor keuntungan yang kami miliki,” katanya.
Tidak hanya faktor nonteknis yang menguntungkan Australia. Kabar baik pun datang dengan kembali berlatihnya kapten SocceroosMile Jedinak. Kehadiran gelandang Crystal Palace itu di tengah pemusatan latihan Australia jelas memberikan aura positif bagi runner-upPiala Asia 2011 di Qatar tersebut. “Kami jelas mengalami keuntungan besar. Kehadiran kapten (Jedinak) pasti memberikan semangat tambahan kepada kami. Sebagai seorang pemimpin, dia mampu menimbulkan kepercayaan diri terhadap tim,” papar penyerang Australia Mathew Leckie.
Walau keuntungan nonteknis dimiliki Australia, Team Dragonsama sekali tidak memandang hal itu sebagai halangan. China justru tampil semakin solid dan itu sudah ditunjukkan runner-upPiala Asia 1984 dan 2004 tersebut di fase grup, yaitu tampil mulus dengan menggondol seluruh kemenangan di tiga laga Grup B.
Tren positif itulah yang akan kembali diterapkan tim besutan Alain Perrin untuk melewati hadangan Australia. Pelatih kelahiran Lure, Prancis, itu bahkan mencoba mempelajari strategi Korea Selatan ketika mengalahkan Australia. “Kami melaju ke babak gugur dengan hasil yang sangat memuaskan selama berlaga di fase grup. Modal itu bukan sembarangan. Saya mengambil banyak hal berharga dari itu semua. Fakta kami memenangkan tiga pertandingan secara beruntun sangat bagus bagi mental para pemain,” tutur Perrin.
Sayang, di balik performa positif China, Perrin masih menunggu kepastian bisa diturunkannya kapten sekaligus motor lini tengah Team DragonZhang Zhi. Kebugaran pemain berusia 34 tahun itu dikabarkan masih 50%. Perrin berharap Zhi berada dalam kondisi sempurna sebelum menghadapi Australia.
Decky irawan jasri
(ars)