Hadiah i Lupi
A
A
A
ROMA - Kerap mengeluh bantuan wasit bagi Juventus, AS Roma kini berada di pihak yang diuntungkan. Berkat hadiah pengadil, pasukan Rudi Garcia melangkah ke perempat final Coppa Italia.
I Lupimenerima pertolongan korps berbaju hitam saat meladeni Empoli, dini hari kemarin. Wasit Marco Di Bello memberikan hadiah penalti kepada Roma pada menit ke-114 masa perpanjangan waktu. Keputusan dijatuhkan menyusul tekel bek Empoli Pioters Zielinski terhadap Leandro Paredes. Eksekusi penalti Daniele de Rossi akhirnya menjadi penentu kemenangan Roma.
Sebelumnya, klub Ibu Kota Italia itu unggul lebih dulu lewat Juan Iturbe (‘5). Empoli menyamakan kedudukan melalui Simone Verdi (‘79). Rekaman laga menunjukkan Zielinski berhasil mendapatkan bola dan tidak melanggar Paredes. Tifosi, melalui forum di internet maupun Corriere dello Sport yang biasanya pro-Roma, juga mengakui pasukan Garcia tidak seharusnya mendapatkan penalti. Meski begitu, Garcia menekankan dukungan kepada Di Bello. Dia yakin Di Bello telah melaksanakan tugas dengan baik dan keputusan memberikan penalti sudah tepat.
“Anda dapat melihat dirinya (Zielinski) mengenai kaki Paredes, maka sulit mengatakan apakah itu pelanggaran atau tidak. Wasit berada di posisi yang sangat baik untuk menilai, karena hanya berjarak lima meter dari kejadian. Kita harus memiliki kepercayaan terhadap penilaiannya dan tidak berpikir negatif,” ungkap Garcia, dilansir Football Italia.
Garcia mengabaikan pentingnya insiden ini. Sebab, dia mengedepankan kemenangan. Meski menganggap Empoli sebagai lawan yang tangguh, juru taktik berusia 50 tahun tersebut merasa puas lantaran Roma menunjukkan performa terbaik sepanjang pertandingan. Di babak perempat final Coppa Italia, Roma akan bersua pemenang duel Fiorentina- Atalanta yang berlangsung dini hari tadi.
“Di Coppa Italia, yang terpenting adalah kami lolos ke babak selanjutnya. Kami berada dalam kondisi yang baik dan bermain selama 120 menit. Namun, kami masih harus meningkatkan serangan dan mencetak lebih banyak gol. Empoli adalah tim solid. Kendati setelah mencetak gol, mereka tidak memiliki peluang yang lain. Saya senang dengan pendekatan yang kami lakukan,” paparnya.
Tidak seperti Garcia, Nakhoda Empoli Maurizio Sarri kecewa terhadap kepemimpinan Di Bello. Sarri bahkan menilai Coppa Italia sebagai sebuah turnamen yang tidak menjunjung tinggi sportivitas. “Anda bisa mengerti perasaan saya sekarang. Saya merasa kecewa karena para pemain telah memberikan yang terbaik. Kebanyakan dari mereka menangis di ruang ganti. Mereka bermimpi dapat lolos ke perempat final,” papar Sarri.
Napoli dan Udinese turut berjuang memperebutkan tiket babak 8 besar dan berduel di Stadio San Paolo, dini hari nanti. Kendati bermain di kandang sendiri, peluang Partenopeimeraih menuju putaran berikutnya tidak terlalu besar. Merujuk pada enam pertemuan terakhir, kekuatan kedua tim sangat berimbang. Baik Napoli dan Udinese sama-sama mengoleksi satu kemenangan, sedangkan empat pertandingan lainnya berakhir imbang.
Alimansyah
I Lupimenerima pertolongan korps berbaju hitam saat meladeni Empoli, dini hari kemarin. Wasit Marco Di Bello memberikan hadiah penalti kepada Roma pada menit ke-114 masa perpanjangan waktu. Keputusan dijatuhkan menyusul tekel bek Empoli Pioters Zielinski terhadap Leandro Paredes. Eksekusi penalti Daniele de Rossi akhirnya menjadi penentu kemenangan Roma.
Sebelumnya, klub Ibu Kota Italia itu unggul lebih dulu lewat Juan Iturbe (‘5). Empoli menyamakan kedudukan melalui Simone Verdi (‘79). Rekaman laga menunjukkan Zielinski berhasil mendapatkan bola dan tidak melanggar Paredes. Tifosi, melalui forum di internet maupun Corriere dello Sport yang biasanya pro-Roma, juga mengakui pasukan Garcia tidak seharusnya mendapatkan penalti. Meski begitu, Garcia menekankan dukungan kepada Di Bello. Dia yakin Di Bello telah melaksanakan tugas dengan baik dan keputusan memberikan penalti sudah tepat.
“Anda dapat melihat dirinya (Zielinski) mengenai kaki Paredes, maka sulit mengatakan apakah itu pelanggaran atau tidak. Wasit berada di posisi yang sangat baik untuk menilai, karena hanya berjarak lima meter dari kejadian. Kita harus memiliki kepercayaan terhadap penilaiannya dan tidak berpikir negatif,” ungkap Garcia, dilansir Football Italia.
Garcia mengabaikan pentingnya insiden ini. Sebab, dia mengedepankan kemenangan. Meski menganggap Empoli sebagai lawan yang tangguh, juru taktik berusia 50 tahun tersebut merasa puas lantaran Roma menunjukkan performa terbaik sepanjang pertandingan. Di babak perempat final Coppa Italia, Roma akan bersua pemenang duel Fiorentina- Atalanta yang berlangsung dini hari tadi.
“Di Coppa Italia, yang terpenting adalah kami lolos ke babak selanjutnya. Kami berada dalam kondisi yang baik dan bermain selama 120 menit. Namun, kami masih harus meningkatkan serangan dan mencetak lebih banyak gol. Empoli adalah tim solid. Kendati setelah mencetak gol, mereka tidak memiliki peluang yang lain. Saya senang dengan pendekatan yang kami lakukan,” paparnya.
Tidak seperti Garcia, Nakhoda Empoli Maurizio Sarri kecewa terhadap kepemimpinan Di Bello. Sarri bahkan menilai Coppa Italia sebagai sebuah turnamen yang tidak menjunjung tinggi sportivitas. “Anda bisa mengerti perasaan saya sekarang. Saya merasa kecewa karena para pemain telah memberikan yang terbaik. Kebanyakan dari mereka menangis di ruang ganti. Mereka bermimpi dapat lolos ke perempat final,” papar Sarri.
Napoli dan Udinese turut berjuang memperebutkan tiket babak 8 besar dan berduel di Stadio San Paolo, dini hari nanti. Kendati bermain di kandang sendiri, peluang Partenopeimeraih menuju putaran berikutnya tidak terlalu besar. Merujuk pada enam pertemuan terakhir, kekuatan kedua tim sangat berimbang. Baik Napoli dan Udinese sama-sama mengoleksi satu kemenangan, sedangkan empat pertandingan lainnya berakhir imbang.
Alimansyah
(ars)