Perang Teluk

Jum'at, 23 Januari 2015 - 11:36 WIB
Perang Teluk
Perang Teluk
A A A
CANBERRA - Dua puluh tujuh tahun setelah Perang Teluk I berakhir, Iran dan Irak kembali bertempur. Kali ini di lapangan sepak bola bertajuk perempat final Piala Asia 2015.

Iran versus Irak di GIO Stadium Canberra, hari ini, diyakini akan berlangsung menarik. Pasalnya, kedua negara bertetangga itu memiliki keterikatan emosional. Pada periode 1980-1988, Iran dan Irak terlibat perang berdarah. “Tentu saja ada sejarah di antara kedua tim. Namun, kami (tim pelatih) akan mengingatkan para pemain untuk melupakan emosi masa lalu. Sekarang saya hanya ingin melihat pertandingan berkualitas,” ujar Radhi Shenaishel, Pelatih kepala Irak, dikutip sbs.com.au.

Khusus di sepak bola, Iran sedikit lebih diunggulkan. Team Melli merupakan juara Piala Asia tiga kali (1968, 1972, 1976), sedangkan Singa Mesopotamia satu kali (2007). Pada Piala Asia kali ini, Iran menunjukkan keperkasaannya. Reza Ghoochannejhad dkk berstatus juara Grup C dengan mengoleksi 9 poin dari 3 laga, sedangkan Younis Mahmoud dkk menjadi runner-up Grup D dengan hanya menelan 1 kekalahan dari Jepang.

Karena itu, para punggawa Iran terlihat sangat percaya diri dapat mengalahkan Irak. Pelatih Iran asal Portugal Carlos Queiroz mengaku sangat percaya dengan kemampuan para pemain. Meski optimistis, mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester Unted (MU) itu meminta para pemainnya tidak meremehkan Irak.

“Mengendalikan emosi tentu tidak akan mudah. Namun, seperti yang telah saya katakan kepada para pemain, semua tim ingin menjadi pemenang,” kata Queiroz, dilansir Daily Mail. Guna memuluskan langkah Iran ke semifinal, Queiroz akan memaksimalkan komposisi tim terbaik.

Ghoochannejhad dan Sardar Azmoun akan kembali menjadi andalan di lini depan. Keduanya akan didukung kreativitas Javad Nekounam, Andranik Teymourian, dan Ashkan Dejagah. “Tidak ada yang ingin kalah. Jika para pemain mengalihkan ketegangan serta konsentrasi pada tugas utama, itu akan menjadi cara yang tepat untuk mengontrol emosi,” ujar Queiroz.

Selain Iran yang akan bertemu Irak, perempat final hari ini juga akan mementaskan Jepang melawan Uni Emirat Arab (UEA) di ANZ Stadium Sydney. Samurai Biru menjadi favorit melenggang ke semifinal. Mereka menjadi salah satu kontestan yang paling produktif di turnamen kali dengan gelontoran tujuh gol.

Skuad asuhan Javier Aguirre itu juga sukses mencatatkan clean sheet pada tiga laga babak penyisihan grup. Meski memiliki beberapa bintang dunia seperti Keisuke Honda dan Shinji Kagawa, Makoto Hasebe menilai keberhasilan Jepang melaju ke semifinal akan didapat karena kerja keras seluruh anggota tim.

“Saya percaya bahwa penting untuk menjaga stabilitas seluruh skuad dengan bermain baik. Kami memiliki kepercayaan kepada pemain lain yang memungkinkan kami untuk mempertahankan kendali permainan,” ungkap Hasebe.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0112 seconds (0.1#10.140)