Silent Treatment ala Mourinho
A
A
A
LONDON - Banyak cara berbeda dilakukan setiap pelatih untuk menegur pemainnya setelah kekalahan. Mantan Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson sangat terkenal dengan istilah hairdryer treatment alias memarahi para pemain tepat di depan wajah mereka.
Nakhoda Chelsea Jose Mourinho punya cara yang berbeda untuk menghukum pasukannya setelah kalah memalukan 2-4 dari klub League One Bradford City pada Babak IV Piala FA di Stamford Bridge, Sabtu (24/1). Bos asal Portugal itu justru tak menegur atau mendiamkan para pemainnya setelah hasil mengecewakan tersebut. Pantas jika Mourinho melayangkan silent treatment tersebut.
Sebab, kekalahan itu membuatnya sangat marah, karena terjadi setelah mereka unggul dua gol dan lawan yang dihadapi adalah tim dua kasta di bawah mereka. Secara jantan Mou memang menghampiri kamar ganti Bradford untuk memberi selamat kepada Pelatih Phil Parkinson. Namun, suasana hati pelatih berjuluk The Special One itu kepada pemainnya sangat berbeda.
“Apa yang saya katakan kepada para pemain? Tidak ada, bahkan sepatah kata pun. Itu bukan momentum untuk bicara dengan mereka (pemain),” ungkapnya, dilansir Daily Mail . Meski begitu, Mou menggunakan jadwal latihan Minggu (25/1) di Cobham untuk mengevaluasi kekalahan tersebut. Dia sudah ada di meja kantornya tepat pukul 8 pagi, seiring kehadiran para pemainnya di kamp latihan The Blues itu.
Prioritasnya adalah memperbaiki semua kesalahan sebelum menjamu Liverpool pada leg kedua Piala Liga Inggris di Stamford Bridge, dini hari nanti. “Mungkin Anda tak percaya, tapi kami mempersiapkan diri sama seperti kami melakukan persiapan untuk pertandingan di Liga Primer, presentasi power point , informasi, dan analisis yang sama. Intinya, kami mempersiapkan diri dengan cara yang sama,” ujar Mou.
Abdul haris
Nakhoda Chelsea Jose Mourinho punya cara yang berbeda untuk menghukum pasukannya setelah kalah memalukan 2-4 dari klub League One Bradford City pada Babak IV Piala FA di Stamford Bridge, Sabtu (24/1). Bos asal Portugal itu justru tak menegur atau mendiamkan para pemainnya setelah hasil mengecewakan tersebut. Pantas jika Mourinho melayangkan silent treatment tersebut.
Sebab, kekalahan itu membuatnya sangat marah, karena terjadi setelah mereka unggul dua gol dan lawan yang dihadapi adalah tim dua kasta di bawah mereka. Secara jantan Mou memang menghampiri kamar ganti Bradford untuk memberi selamat kepada Pelatih Phil Parkinson. Namun, suasana hati pelatih berjuluk The Special One itu kepada pemainnya sangat berbeda.
“Apa yang saya katakan kepada para pemain? Tidak ada, bahkan sepatah kata pun. Itu bukan momentum untuk bicara dengan mereka (pemain),” ungkapnya, dilansir Daily Mail . Meski begitu, Mou menggunakan jadwal latihan Minggu (25/1) di Cobham untuk mengevaluasi kekalahan tersebut. Dia sudah ada di meja kantornya tepat pukul 8 pagi, seiring kehadiran para pemainnya di kamp latihan The Blues itu.
Prioritasnya adalah memperbaiki semua kesalahan sebelum menjamu Liverpool pada leg kedua Piala Liga Inggris di Stamford Bridge, dini hari nanti. “Mungkin Anda tak percaya, tapi kami mempersiapkan diri sama seperti kami melakukan persiapan untuk pertandingan di Liga Primer, presentasi power point , informasi, dan analisis yang sama. Intinya, kami mempersiapkan diri dengan cara yang sama,” ujar Mou.
Abdul haris
(bbg)