Pelatih Makedonia Pertajam Trisula Persijap
A
A
A
JEPARA - Persijap Jepara musim depan akan menggunakan trisula tiga orang dalam setiap pertandingan. Tiga penyerang tersebut disiapkan dalam formasi 4-3-3 dan 4-1-4-1. Jika menggunakan formasi terakhir, satu pemain menjadi striker utama dan dua sisanya penyerang lubang. Adapun untuk skema 4-3-3 penyerang didukung oleh pemain sayap kanan dan kiri.
Skema tersebut yang selama ini terus dipertajam Pelatih Nikola Ilievski dalam latihan dan sesi game. Sebagai pelatih yang baru sekali ini membesut Laskar Kalinyamat, para pemain dituntut untuk
bisa mengikuti ritme permainan yang diinginkan pelatih asal Makedonia tersebut. Mereka perlu beradaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan pelatih.
"Secara keseluruhan, dia (Nikola) memang ingin main dengan tempo cepat dan menyerang. Pemain saat ini masih beradaptasi dan ditekankan latihan fisik,"ungkap CEO PT. Jepara Raya Multitama, perusahaan pengelola Persijap Jepara Mohamad Said Basalamah, Jumat (30/1).
Menurut dia, pemain masih terus dimatangkan dengan rangkaian uji coba. Minggu (1/2), Persijap akan latih tanding lagi dengan eks Persijap U-23 di Stadion Gelora Bumi Kartini. "Untuk
tim selevel, masih dilakukan penjajakan," katanya.
Persijap saat ini masih membutuhkan tambahan dua gelandang lagi, setelah beberapa waktu lalu sudah mendepak dua pemain karena performanya dinilai tidak maksimal. Bukan hanya itu saja, tiga pemain eks Persijap U-21 yang sebelumnya diplot menjadi pemain utama juga digeser hanya menjadi pemain magang karena dianggap belum bisa maksimal di laga profesional.
Dia mengakui, Persijap masih lemah di lini tengah. Beberapa nama seperti Ahmad Mahrus Bahtiar masih butuh pemain pelapis agar tim seimbang. Pihaknya berharap segera mendapat pengganti yang memiliki kualitas standar, dengan harga kontrak yang tidak mahal. Semua tim tentu ingin demikian.
"Minggu nanti ada pelamar yang akan unjuk gigi yakni Miftakhul Huda (eks PSIR Rembang) dan Mifta (Persik Kediri)," jelasnya.
Musim depan Persijap tidak sekadar meramaikan kompetisi. Bisa kembali promosi ke Indonesia Super League, menjadi target utama atau minimal tetap bertahan di Divisi Utama. Dengan pendanaan yang terbatas, Persijap tidak ingin menjadi bulan-bulanan seperti musim lalu.
Skema tersebut yang selama ini terus dipertajam Pelatih Nikola Ilievski dalam latihan dan sesi game. Sebagai pelatih yang baru sekali ini membesut Laskar Kalinyamat, para pemain dituntut untuk
bisa mengikuti ritme permainan yang diinginkan pelatih asal Makedonia tersebut. Mereka perlu beradaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan pelatih.
"Secara keseluruhan, dia (Nikola) memang ingin main dengan tempo cepat dan menyerang. Pemain saat ini masih beradaptasi dan ditekankan latihan fisik,"ungkap CEO PT. Jepara Raya Multitama, perusahaan pengelola Persijap Jepara Mohamad Said Basalamah, Jumat (30/1).
Menurut dia, pemain masih terus dimatangkan dengan rangkaian uji coba. Minggu (1/2), Persijap akan latih tanding lagi dengan eks Persijap U-23 di Stadion Gelora Bumi Kartini. "Untuk
tim selevel, masih dilakukan penjajakan," katanya.
Persijap saat ini masih membutuhkan tambahan dua gelandang lagi, setelah beberapa waktu lalu sudah mendepak dua pemain karena performanya dinilai tidak maksimal. Bukan hanya itu saja, tiga pemain eks Persijap U-21 yang sebelumnya diplot menjadi pemain utama juga digeser hanya menjadi pemain magang karena dianggap belum bisa maksimal di laga profesional.
Dia mengakui, Persijap masih lemah di lini tengah. Beberapa nama seperti Ahmad Mahrus Bahtiar masih butuh pemain pelapis agar tim seimbang. Pihaknya berharap segera mendapat pengganti yang memiliki kualitas standar, dengan harga kontrak yang tidak mahal. Semua tim tentu ingin demikian.
"Minggu nanti ada pelamar yang akan unjuk gigi yakni Miftakhul Huda (eks PSIR Rembang) dan Mifta (Persik Kediri)," jelasnya.
Musim depan Persijap tidak sekadar meramaikan kompetisi. Bisa kembali promosi ke Indonesia Super League, menjadi target utama atau minimal tetap bertahan di Divisi Utama. Dengan pendanaan yang terbatas, Persijap tidak ingin menjadi bulan-bulanan seperti musim lalu.
(aww)