Aero Sandang Racer of the Year 2014

JAKARTA - Rangkaian prestasi yang ditorehkan Aero Aswar sepanjang 2014 kembali melambungkan nama Indonesia di olah raga jetski dunia. Atlet 20 tahun itu dinobatkan sebagai Racer of the Year 2014 untuk katagori Runabout.

Label prestisius itu dianugerahkan Majalah Prorider terbitan AS yang selama ini menjadi media paling berpengaruh di komunitas jetski internasional. Melalui situs resmi mereka, media tersebut melakukan poling pejetski dunia terbaik versi pembacanya.

Hasilnya, Aero dipilih terbaik di katagori Runabout (jetski dengan tempat duduk). Sementara Kevin Reiterer (Austria) didapuk sebagai Ski Racer of the Year (jetski dengan posisi rider berdiri). Sejak ditradisikan pada 3 tahun lalu memang hanya dua katagori itu saja yang dipilih.

Para pembaca Prorider memang tak asing dengan nama Aero Aswar yang bersama sang adik, Aqsa Aswar, tampil dominan pada serial balap US National Tour 2014 yang menjadi ajang pertarungan para pejetski dunia. Namun, poin terbesar yang memberi kontribusi jadi Racer of the Year tak pelak lagi adalah prestasi Aero menjadi juara dunia pada forum World Finals 2014 di Lake Havasu, AS, Oktober lalu.

Apalagi, saat itu Aero tak hanya tampil garang di Moto1, tapi juga dinilai cerdik memainkan strategi di Moto2 lewat kolaborasi dengan Aqsa. Selanjutnya pada ajang World Cup dan Asian Beach Games, Aero juga mendulang prestasi emas.

"Ini kali pertama Indonesia meraih predikat bergengsi tersebut. Tentu membanggakan, sekaligus menjadi tantangan untuk dipertahankan pada 2015. Yang patut digarisbawahi adalah nama Indonesia yang makin dikenal dan diperhitungkan dalam komunitas jetski dunia. Semoga tahun ini saya ataupun adik saya bisa meraih gelar yang sama. Tak soal siapa yang meraihnya, yang penting Indonesia," ucap Aero dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (2/2/2015).

Aero berharap prestasi dunia yang telah ia tancapkan saat ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi atlet Indonesia. Dia berkata bahwa anak negeri juga bisa manggung di level atas jika disertai dengan semangat dan kerja keras untuk meraihnya.



Tak berlebihan Aero bilang begitu. Pola latihan, sikap dan gaya hidup yang selama ini dilakoni bersama Aqsa memang bisa menjadi model untuk diadopsi para atlet pemula. Mereka bisa merangkai menapak dan merangkai prestasi tanpa harus merasa kehilangan masa-masa remaja dan dinamikanya.

Pada sisi lain, semua raihan Aero dan Aqsa selama ini tentu pula bisa dimaksimalkan Indonesia yang terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Besar harapan pecinta jetski nasional agar cabang ini dipastikan ikut dalam pesta olahraga se-Asia itu. Terlebih karena potensi medali emas yang terhampar.

Kalau di ABG 2014 Thailand, Indonesia bisa memetik dua medali emas dengan dukungan dana dan persiapan terbilang minim, sepertinya bukan berlebihan jika cabang ini bisa meraup lima keping emas kala jadi tuan rumah pada tiga tahun mendatang.