Akibat Skandal Doping Presiden Atletik Rusia Mundur
A
A
A
MOSKOW - Presiden Federasi Atletik Rusia (ARAF) Valentin Balakhnichev akhirnya mengundurkan diri. Hal ini dilakukannya, setelah banyaknya skandal doping yang melibatkan atlet top negera tersebut.
Balakhnichev menjadi orang nomor satu di ARAF sejak 1991 silam. "Semuanya harus dilakukan sesuai dengan aturan. Saya akan menyatakan pengunduran ini dalam pertemuan ARAF pada 17 Februari nanti dan keputusan saya ini harus disetujui," ucapnya dilansir insidethegames, Senin (2/2/2015).
Ia menuturkan tidak mau melanjutkan pekerjaan sampai adanya pemilihan baru. "Presidium nantinya yang akan memilih seseorang yang bakal membentuk pengurus baru ARAF," lanjut Balakhnichev.
Pria berusia 65 tahun itu akhirnya menyerah juga setelah mendapatkan tekanan internasional menyusul terbongkarnya skandal besar doping di Rusia. Kasus besar tersebut dibongkar oleh stasiun televisi Jerman melalui film dokumenter. Dalam salah satu wawancaranya, seorang atlet membeberkan kalau 99 persen atlet di negeri Beruang Merah menggunakan doping.
Dari atlet top tersebut ada nama peraih medali emas olimpiade nomor 3000 meter putri, Yulia Zaripova. Masih ada nama Tatyana Chernova yang merupakan kampiun di kejuaraan dunia heptathlon 2011.
Tuduhan yang paling mengejutkan adalah pengakuan dari pelari maraton Liliya Shobukhova. Ia yang merupakan juara Chicago Marathon dan London Marathon dituduh melakukan penyuapan untuk melindunginya agar tidak terkena sanksi. Shobukhova dikabarkan harus mengeluarkan USD 450 Ribu atau Rp 5,7 Miliar.
Balakhnichev menjadi orang nomor satu di ARAF sejak 1991 silam. "Semuanya harus dilakukan sesuai dengan aturan. Saya akan menyatakan pengunduran ini dalam pertemuan ARAF pada 17 Februari nanti dan keputusan saya ini harus disetujui," ucapnya dilansir insidethegames, Senin (2/2/2015).
Ia menuturkan tidak mau melanjutkan pekerjaan sampai adanya pemilihan baru. "Presidium nantinya yang akan memilih seseorang yang bakal membentuk pengurus baru ARAF," lanjut Balakhnichev.
Pria berusia 65 tahun itu akhirnya menyerah juga setelah mendapatkan tekanan internasional menyusul terbongkarnya skandal besar doping di Rusia. Kasus besar tersebut dibongkar oleh stasiun televisi Jerman melalui film dokumenter. Dalam salah satu wawancaranya, seorang atlet membeberkan kalau 99 persen atlet di negeri Beruang Merah menggunakan doping.
Dari atlet top tersebut ada nama peraih medali emas olimpiade nomor 3000 meter putri, Yulia Zaripova. Masih ada nama Tatyana Chernova yang merupakan kampiun di kejuaraan dunia heptathlon 2011.
Tuduhan yang paling mengejutkan adalah pengakuan dari pelari maraton Liliya Shobukhova. Ia yang merupakan juara Chicago Marathon dan London Marathon dituduh melakukan penyuapan untuk melindunginya agar tidak terkena sanksi. Shobukhova dikabarkan harus mengeluarkan USD 450 Ribu atau Rp 5,7 Miliar.
(bbk)