Josep Guardiola dalam Pengawasan Komite Wasit
A
A
A
Josep Guardiola dalam sorotan Komite Wasit (Komsit) Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB). Pelatih Bayern Muenchen itu mendapat kritik pedas atas sikap tidak simpatik terhadap kepemimpinan wasit akhir-akhir ini.
Bahkan, bukan tidak mungkin mantan nakhoda Barcelona tersebut akan mendapatkan hukuman jika pada laga-laga selanjutnya kembali menyentuh wasit. Guardiola memang terlihat berbicara dan terlibat kontak fisik dengan asisten wasit saat Bayern ditahan imbang 1-1 Schalke 04 di Allianz Arena, awal bulan lalu.
Pada pertandingan tersebut Bayern dipaksa tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-17 setelah Jerome Boateng diganjar kartu merah. Sebelumnya, saat Bayern bertemu VfL Wolfsburg, Guardiola juga beberapa kali memprotes wasit. Aksi yang dilancarkan pelatih berusia 44 tahun itu terhadap korps wasit mendapatkan kecaman keras dari mantan wasit FIFA asal Jerman Herbert Fandel.
Pria yang kini menjabat ketua Komsit DFB tersebut menyatakan intervensi Guardiola terhadap kinerja wasit sama sekali tidak bisa dibenarkan. “Dengan segala hormat, akal sehat akan berubah menjadi sikap emosional dalam sepak bola sebagai hal yang sering dilakukan. Jelas, apa yang dilakukan Guardiola sudah melewati batas. Pelatih sampai keluar ke ranah teknis dan berjalan ke asisten wasit, seharusnya dikirim ke tribune (mendapat kartu merah),” ungkap Fandel, dilansir ESPN.
“Seharusnya dia menerima peringatan atas kasus individu yang dilakukannya kepada asisten wasit. Menurut saya, dia sebaiknya bisa menunjukkan rasa hormat. Guardiola akan lebih bijaksana jika bisa mengubah perilaku yang sudah ditunjukkannya di pertandingan tersebut,” sambung Fandel.
Terlepas dari kecaman kepada Guardiola, para punggawa Bayern malam ini harus kembali fokus ke lapangan. Guardiola dihadapkan pada tugas memimpin anak-anak asuhnya menghadapi laga lanjutan Bundesliga saat menjamu Hamburg SV. Jalur kemenangan yang kembali dilalui Bayern pada laga sebelumnya diharapkan bisa terus berlanjut.
Faktanya, setelah dua kali kehilangan angka penuh ketika tunduk di kandang Wolfsburg dan ditahan imbang Schalke, Arjen Robben dkk kembali tampil sempurna dengan menggilas tuan rumah VfB Stuttgart di Mercedes-Benz Arena, pekan lalu. Kemenangan itu sekaligus membuat FC Hollywood semakin kokoh di posisi puncak klasemen sementara.
Sebelum bertemu Hamburg, kabar gembira dikantongi Guardiola, yaitu dengan adanya informasi positif sudah bisa tampilnya Franck Ribery dan Rafinha yang sempat absen karena dibekap cedera. Bisa kembali bermainnya kedua pemain itu disambut positif David Alaba. “Kami ingin terus bergerak maju. Kembali hadirnya Ribery dan Rafa tentu menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Sebab, kami sangat membutuhkan tenaga mereka sebagai pemain-pemain penting yang dimiliki tim ini,” ungkap pemain asal Austria tersebut.
Decky Irawan Jasri
Bahkan, bukan tidak mungkin mantan nakhoda Barcelona tersebut akan mendapatkan hukuman jika pada laga-laga selanjutnya kembali menyentuh wasit. Guardiola memang terlihat berbicara dan terlibat kontak fisik dengan asisten wasit saat Bayern ditahan imbang 1-1 Schalke 04 di Allianz Arena, awal bulan lalu.
Pada pertandingan tersebut Bayern dipaksa tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-17 setelah Jerome Boateng diganjar kartu merah. Sebelumnya, saat Bayern bertemu VfL Wolfsburg, Guardiola juga beberapa kali memprotes wasit. Aksi yang dilancarkan pelatih berusia 44 tahun itu terhadap korps wasit mendapatkan kecaman keras dari mantan wasit FIFA asal Jerman Herbert Fandel.
Pria yang kini menjabat ketua Komsit DFB tersebut menyatakan intervensi Guardiola terhadap kinerja wasit sama sekali tidak bisa dibenarkan. “Dengan segala hormat, akal sehat akan berubah menjadi sikap emosional dalam sepak bola sebagai hal yang sering dilakukan. Jelas, apa yang dilakukan Guardiola sudah melewati batas. Pelatih sampai keluar ke ranah teknis dan berjalan ke asisten wasit, seharusnya dikirim ke tribune (mendapat kartu merah),” ungkap Fandel, dilansir ESPN.
“Seharusnya dia menerima peringatan atas kasus individu yang dilakukannya kepada asisten wasit. Menurut saya, dia sebaiknya bisa menunjukkan rasa hormat. Guardiola akan lebih bijaksana jika bisa mengubah perilaku yang sudah ditunjukkannya di pertandingan tersebut,” sambung Fandel.
Terlepas dari kecaman kepada Guardiola, para punggawa Bayern malam ini harus kembali fokus ke lapangan. Guardiola dihadapkan pada tugas memimpin anak-anak asuhnya menghadapi laga lanjutan Bundesliga saat menjamu Hamburg SV. Jalur kemenangan yang kembali dilalui Bayern pada laga sebelumnya diharapkan bisa terus berlanjut.
Faktanya, setelah dua kali kehilangan angka penuh ketika tunduk di kandang Wolfsburg dan ditahan imbang Schalke, Arjen Robben dkk kembali tampil sempurna dengan menggilas tuan rumah VfB Stuttgart di Mercedes-Benz Arena, pekan lalu. Kemenangan itu sekaligus membuat FC Hollywood semakin kokoh di posisi puncak klasemen sementara.
Sebelum bertemu Hamburg, kabar gembira dikantongi Guardiola, yaitu dengan adanya informasi positif sudah bisa tampilnya Franck Ribery dan Rafinha yang sempat absen karena dibekap cedera. Bisa kembali bermainnya kedua pemain itu disambut positif David Alaba. “Kami ingin terus bergerak maju. Kembali hadirnya Ribery dan Rafa tentu menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Sebab, kami sangat membutuhkan tenaga mereka sebagai pemain-pemain penting yang dimiliki tim ini,” ungkap pemain asal Austria tersebut.
Decky Irawan Jasri
(bbg)