The Reds Hindari Petir Palace
A
A
A
LONDON - Petir tidak menyambar tiga kali. Liverpool sukses mengelak dari petaka Crystal Palace dan melaju ke perempat final Piala FA.
The Reds hampir kembali merasakan pengalaman pahit setelah Frazier Campbell membawa tuan rumah memimpin di Selhurst Park, dini hari kemarin. Beruntung, mereka mampu memutar keadaan melalui Daniel Sturridge dan Adam Lallana. Liverpool sebelumnya sudah dua kali menderita akibat lawan sama.
Pada semifinal Piala FA 1989/1990, Alan Pardew yang masih aktif bermain mencetak gol penentu kemenangan 4-3 Palace saat perpanjangan waktu. Kenangan pahit berikutnya terjadi musim lalu. Sedang bersaing dengan Manchester City pada persaingan gelar Liga Primer, Steven Gerrard dkk ditahan imbang meski sempat memimpin tiga gol.
Ditambah hasil negatif melawan Chelsea, puasa mahkota Inggris The Reds sejak 1989/1990 akhirnya berlanjut. “Sangat disayangkan kami gagal. Saya merasa kami kurang menekan Liverpool. Kami tahu seharusnya bisa berusaha lebih keras. Ini peluang yang lewat, “ kata Pardew, yang kini menangani The Eagles, dikutip BT Sport.
Mario Balotelli kembali menjadi katalis Liverpool pada pertandingan ini. Masuk di babak kedua, tendangan bebasnya yang muntah diteruskan Lallana untuk membawa The Reds memimpin. Kontribusi tersebut melanjutkan proses kebangkitan yang ditunjukkan mantan bomber Manchester City itu.
Balotelli sebelumnya mencetak gol pertama di Liga Primer bersama Liverpool ke gawang Tottenham Hotspur, Selasa (10/2). “Balotelli terus memainkan perannya. Dia tampil baik pada dua pertandingan terakhir. Saya rasa kami perlahan melihat kemampuan Balotelli sebenarnya,” ujar Pelatih Liverpool Brendan Rodgers.
Di tempat terpisah, West Bromwich Albion tanpa ampun menghajar West Ham United 4-0. Wakil Liga Primer Stoke City ditumbangkan wakil Championship Blackburn Rovers 1-4. Sementara Reading menundukkan Derby County 2-1 pada pertemuan sesama klub Championship.
Harley ikhsan
The Reds hampir kembali merasakan pengalaman pahit setelah Frazier Campbell membawa tuan rumah memimpin di Selhurst Park, dini hari kemarin. Beruntung, mereka mampu memutar keadaan melalui Daniel Sturridge dan Adam Lallana. Liverpool sebelumnya sudah dua kali menderita akibat lawan sama.
Pada semifinal Piala FA 1989/1990, Alan Pardew yang masih aktif bermain mencetak gol penentu kemenangan 4-3 Palace saat perpanjangan waktu. Kenangan pahit berikutnya terjadi musim lalu. Sedang bersaing dengan Manchester City pada persaingan gelar Liga Primer, Steven Gerrard dkk ditahan imbang meski sempat memimpin tiga gol.
Ditambah hasil negatif melawan Chelsea, puasa mahkota Inggris The Reds sejak 1989/1990 akhirnya berlanjut. “Sangat disayangkan kami gagal. Saya merasa kami kurang menekan Liverpool. Kami tahu seharusnya bisa berusaha lebih keras. Ini peluang yang lewat, “ kata Pardew, yang kini menangani The Eagles, dikutip BT Sport.
Mario Balotelli kembali menjadi katalis Liverpool pada pertandingan ini. Masuk di babak kedua, tendangan bebasnya yang muntah diteruskan Lallana untuk membawa The Reds memimpin. Kontribusi tersebut melanjutkan proses kebangkitan yang ditunjukkan mantan bomber Manchester City itu.
Balotelli sebelumnya mencetak gol pertama di Liga Primer bersama Liverpool ke gawang Tottenham Hotspur, Selasa (10/2). “Balotelli terus memainkan perannya. Dia tampil baik pada dua pertandingan terakhir. Saya rasa kami perlahan melihat kemampuan Balotelli sebenarnya,” ujar Pelatih Liverpool Brendan Rodgers.
Di tempat terpisah, West Bromwich Albion tanpa ampun menghajar West Ham United 4-0. Wakil Liga Primer Stoke City ditumbangkan wakil Championship Blackburn Rovers 1-4. Sementara Reading menundukkan Derby County 2-1 pada pertemuan sesama klub Championship.
Harley ikhsan
(ftr)