Salah Taktik
A
A
A
VIGO - Diego Simeone mengakui kesalahan taktik dan strategi sebagai penyebab utama kekalahan 0-2 Atletico Madrid dari Celta Vigo pada laga lanjutan Primera Liga di Estadio Balaidos, dini hari kemarin.
Menurut Simeone, pilihan menduetkan Fernando Torres dengan Mario Mandzukic di lini depan dalam skema 4-4-2 ternyata tidak tepat. Selain kedua pemain baru bermain bersama satu kali, yaitu ketika bertemu Granada, tidak adanya pemain kreatif di lini tengah membuat serangan Los Colchoneros kurang memiliki daya rusak. Simeone menilai Koke dan Arda Turan, yang tidak bisa tampil di laga tersebut, merupakan sosok penting di lini tengah.
“Kami tahu akan kalah tanpa Turan. Kami butuh talenta dan kreativitasnya. Awalnya saya ingin kami mencoba bermain dengan gaya berbeda karena Raul Garcia juga absen. Para pemain tidak cukup mampu bekerja keras menggalang kekuatan untuk memenangkan pertandingan,” ungkap Simeone, dikutip goal.com.
Tanpa para pemain tengah andalannya, Simeone terlihat sangat jelas dalam melakukan perjudian. Untuk mengisi tempat Raul, dia menempatkan Gabi. Sang pemain berduet dengan Tiago Mendes. Lalu, Saul berada di sayap kiri bertandem dengan Antoine Griezmann (sayap kanan). Sebelum babak pertama berakhir, Simeone mengganti Tiago dengan Mario Suarez.
Ketika jeda, pelatih berkebangsaan Argentina itu memasukkan Cani untuk menggantikan Torres. “Pada babak pertama saya menggunakan formasi yang buruk. Kami menyia-nyiakan 45 menit pertama. Saya mengaku salah. Ini bukan kesalahan Torres saat saya tarik keluar. Saat itu, saya hanya berpikir tim ini membutuhkan keseimbangan,” kata pria kelahiran Buenos Aires, 28 April 1970, itu.
Meski mengakui kesalahan dalam membaca jalannya pertandingan, Simeone tetap tidak menyerah. Selisih poin yang kembali menjauhkan Atletico dari Real Madrid dan Barcelona tidak dianggap sebagai masalah berat. Simeone terus akan meminta para pemain fokus ke lapangan. Kemenangan atas Almeria pada pekan depan menjadi kewajiban. Apalagi, setelah itu mereka akan tampil di Liga Champions kontra Bayer Leverkusen.
“Kami tim besar. Kami siap bermain kapan saja. Namun, kami juga tidak bisa berbohong bahwa Koke, Turan, dan Raul sangat penting di lini tengah kami. Tentu saja menyakitkan saat kalah. Namun, kami tidak akan menyerah. Masih ada banyak pertandingan,” ujar Diego Godin kepada Canal Plus.
Dengan kekalahan 0-2 di kandang Vigo, terhentilah rentetan hasil positif Los Colchneros di Primera Liga dalam beberapa pertandingan sebelumnya. Klub asal Ibu Kota Negeri Matador itu baru melewati empat duel Primera Liga dengan kemenangan. Salah satu poin sempurna itu bahkan dihasilkan ketika bertemu Madrid di Estadio Vicente Calderon. Pada Sabtu (7/2), mereka menang 4-0.
Andri ananto
Menurut Simeone, pilihan menduetkan Fernando Torres dengan Mario Mandzukic di lini depan dalam skema 4-4-2 ternyata tidak tepat. Selain kedua pemain baru bermain bersama satu kali, yaitu ketika bertemu Granada, tidak adanya pemain kreatif di lini tengah membuat serangan Los Colchoneros kurang memiliki daya rusak. Simeone menilai Koke dan Arda Turan, yang tidak bisa tampil di laga tersebut, merupakan sosok penting di lini tengah.
“Kami tahu akan kalah tanpa Turan. Kami butuh talenta dan kreativitasnya. Awalnya saya ingin kami mencoba bermain dengan gaya berbeda karena Raul Garcia juga absen. Para pemain tidak cukup mampu bekerja keras menggalang kekuatan untuk memenangkan pertandingan,” ungkap Simeone, dikutip goal.com.
Tanpa para pemain tengah andalannya, Simeone terlihat sangat jelas dalam melakukan perjudian. Untuk mengisi tempat Raul, dia menempatkan Gabi. Sang pemain berduet dengan Tiago Mendes. Lalu, Saul berada di sayap kiri bertandem dengan Antoine Griezmann (sayap kanan). Sebelum babak pertama berakhir, Simeone mengganti Tiago dengan Mario Suarez.
Ketika jeda, pelatih berkebangsaan Argentina itu memasukkan Cani untuk menggantikan Torres. “Pada babak pertama saya menggunakan formasi yang buruk. Kami menyia-nyiakan 45 menit pertama. Saya mengaku salah. Ini bukan kesalahan Torres saat saya tarik keluar. Saat itu, saya hanya berpikir tim ini membutuhkan keseimbangan,” kata pria kelahiran Buenos Aires, 28 April 1970, itu.
Meski mengakui kesalahan dalam membaca jalannya pertandingan, Simeone tetap tidak menyerah. Selisih poin yang kembali menjauhkan Atletico dari Real Madrid dan Barcelona tidak dianggap sebagai masalah berat. Simeone terus akan meminta para pemain fokus ke lapangan. Kemenangan atas Almeria pada pekan depan menjadi kewajiban. Apalagi, setelah itu mereka akan tampil di Liga Champions kontra Bayer Leverkusen.
“Kami tim besar. Kami siap bermain kapan saja. Namun, kami juga tidak bisa berbohong bahwa Koke, Turan, dan Raul sangat penting di lini tengah kami. Tentu saja menyakitkan saat kalah. Namun, kami tidak akan menyerah. Masih ada banyak pertandingan,” ujar Diego Godin kepada Canal Plus.
Dengan kekalahan 0-2 di kandang Vigo, terhentilah rentetan hasil positif Los Colchneros di Primera Liga dalam beberapa pertandingan sebelumnya. Klub asal Ibu Kota Negeri Matador itu baru melewati empat duel Primera Liga dengan kemenangan. Salah satu poin sempurna itu bahkan dihasilkan ketika bertemu Madrid di Estadio Vicente Calderon. Pada Sabtu (7/2), mereka menang 4-0.
Andri ananto
(bbg)