Osasuna Diduga Manipulasi Pertandingan
A
A
A
PAMPLONA - Osasuna terancam mendapat sanksi disiplin dari LFP (Asosiasi Sepak Bola Profesional Spanyol). Ancaman itu mencuat karena klub berjuluk Los Rojillos itu dianggap terlibat pengaturan pertandingan Primera Liga pada musim lalu.
Osasuna gagal bersinar di kompetisi domestik periode 2013/2014. Klub yang bermarkas di El Sadar itu terdampar di peringkat 18 dan harus terdegradasi ke Segunda Division. Tapi, persoalan Osasuna mungkin bakal bertambah. Itu buntut adanya dugaan pengaturan pertandingan. Konon, ada empat laga yang dimanipulasi Osasuna. Salah satunya saat bermain imbang 1-1 kontra Espanyol pada laga penutup.
Osasuna disinyalir menyodorkan 1,5 juta euro agar Espanyol tidak memenangkan laga itu. Kabarnya, kedua belah pihak menyepakati, meski uang itu pada akhirnya tidak masuk kantong Espanyol. Ini membuat Osasuna jadi target komite investigasi LFP. Sementara tersangka utamanya adalah mantan presiden klub Miguel Archanco. Archanco dikabarkan sibuk melobi sejumlah tim agar membatu Osasuna tetap bertahan di Primera Liga. Mantan pelatih Osasuna Javier Aguirre (2002-2006) juga dipercaya ikut terseret.
Aguirre yang sempat mengantarkan Osasuna lolos kualifikasi Liga Champions pada 2006, bertugas sebagai pelatih Espanyol saat pertandingan itu terjadi. Dia disinyalir ikut membantu rencana Archanco. Namun, Osasuna masih mendapat kabar baik. Osasuna diduga hanyalah korban Archanco. Seluruh pemain Osasuna digadang-gadang tidak terlibat secara langsung atas pengaturan empat pertandingan itu. Maksudnya, mereka tidak tahu kalau pertandingan itu sejatinya sudah diatur.
Setidaknya itu bisa meringankan Osasuna bila tuduhan terhadap Archanco dan Aguirre terbukti benar. Meski demikian, Osasuna tetap harus bersiap menerima sanksi dari komite disiplin. Sebab, dalam sepak bola, manipulasi pertandingan sudah dianggap pelanggaran berat. Selain membahas soal Osasuna, LFP juga menyelidiki tentang lagu anti-Cristiano Ronaldo yang dinyanyikan fans Barcelona.
Pendukung Barcelona dikabarkan menghina Ronaldo ketika klub Katalan itu menggasak Levante 5-0, akhir pekan lalu. Mereka mendendangkan kalau gelandang asal Portugal itu seorang pemabuk. Karena itu, penyelidik LFP akan memeriksa sejumlah video rekaman. Barulah setelah itu akan ditentukan apakah itu melanggar kebijakan anti kekerasan.
Jika ternyata tuduhan itu benar, Barcelona bisa diganjar sanksi bertanding tanpa penonton saat menjadi tuan rumah.
M mirza
Osasuna gagal bersinar di kompetisi domestik periode 2013/2014. Klub yang bermarkas di El Sadar itu terdampar di peringkat 18 dan harus terdegradasi ke Segunda Division. Tapi, persoalan Osasuna mungkin bakal bertambah. Itu buntut adanya dugaan pengaturan pertandingan. Konon, ada empat laga yang dimanipulasi Osasuna. Salah satunya saat bermain imbang 1-1 kontra Espanyol pada laga penutup.
Osasuna disinyalir menyodorkan 1,5 juta euro agar Espanyol tidak memenangkan laga itu. Kabarnya, kedua belah pihak menyepakati, meski uang itu pada akhirnya tidak masuk kantong Espanyol. Ini membuat Osasuna jadi target komite investigasi LFP. Sementara tersangka utamanya adalah mantan presiden klub Miguel Archanco. Archanco dikabarkan sibuk melobi sejumlah tim agar membatu Osasuna tetap bertahan di Primera Liga. Mantan pelatih Osasuna Javier Aguirre (2002-2006) juga dipercaya ikut terseret.
Aguirre yang sempat mengantarkan Osasuna lolos kualifikasi Liga Champions pada 2006, bertugas sebagai pelatih Espanyol saat pertandingan itu terjadi. Dia disinyalir ikut membantu rencana Archanco. Namun, Osasuna masih mendapat kabar baik. Osasuna diduga hanyalah korban Archanco. Seluruh pemain Osasuna digadang-gadang tidak terlibat secara langsung atas pengaturan empat pertandingan itu. Maksudnya, mereka tidak tahu kalau pertandingan itu sejatinya sudah diatur.
Setidaknya itu bisa meringankan Osasuna bila tuduhan terhadap Archanco dan Aguirre terbukti benar. Meski demikian, Osasuna tetap harus bersiap menerima sanksi dari komite disiplin. Sebab, dalam sepak bola, manipulasi pertandingan sudah dianggap pelanggaran berat. Selain membahas soal Osasuna, LFP juga menyelidiki tentang lagu anti-Cristiano Ronaldo yang dinyanyikan fans Barcelona.
Pendukung Barcelona dikabarkan menghina Ronaldo ketika klub Katalan itu menggasak Levante 5-0, akhir pekan lalu. Mereka mendendangkan kalau gelandang asal Portugal itu seorang pemabuk. Karena itu, penyelidik LFP akan memeriksa sejumlah video rekaman. Barulah setelah itu akan ditentukan apakah itu melanggar kebijakan anti kekerasan.
Jika ternyata tuduhan itu benar, Barcelona bisa diganjar sanksi bertanding tanpa penonton saat menjadi tuan rumah.
M mirza
(ars)