Sangat Sulit Juara Liga Champions

Kamis, 19 Februari 2015 - 09:50 WIB
Sangat Sulit Juara Liga Champions
Sangat Sulit Juara Liga Champions
A A A
PENGALAMAN Andrea Pirlo saat dua kali membantu AC Milan berjaya di Liga Champions (2002/2003, 2006/2007) sangat dibutuhkan Juventus pada babak 16 besar Liga Champions 2014/2015.

Musim lalu, Pirlo gagal meloloskan Si Nyonya Besarke fase knock-out. Juventus terlempar ke Liga Europa dan terhenti pada semifinal. Sementara pada Liga Champions 2012/2013, klub asal Turin itu mencapai perempat final. Kini, dengan Borussia Dortmund yang akan dihadapi, para pendukung berharap banyak pada sentuhan magis sang deep-lying playmaker. Berikut petikan wawancara Pirlo tentang Juventus dan Liga Champions, dikutip dari berbagai sumber.

Selasa (24/2), Juventus akan menjamu Dortmund di Turin. Apa yang bisa Anda janjikan kepada suporter?

Laga melawan Dortmund akan menunjukkan apa yang sebenarnya kami inginkan. Jika bermain baik dan menang, kami layak bermimpi hingga final. Sebaliknya, penampilan buruk akan menunjukkan level kami yang sebenarnya.

Juventus sudah lama tidak berprestasi di Liga Champions, sedangkan Anda pernah dua kali mengangkat trofi saat bersama Milan. Mungkinkah musim ini Anda membantu Juventus meraih trofi tersebut?

Memenangkan Liga Champions bukan pekerjaan mudah. Ada banyak faktor seperti keberuntungan, momentum, hingga hasil drawing. Karena itu, sangat sulit menjadi juara di Eropa.

Banyak yang mengatakan kunci Juventus melaju ke perempat final adalah laga pertama di Juventus Arena. Setujukah Anda dengan pendapat itu?

Tentu saja. Saya tahu akan sangat sulit mengalahkan Dortmund di Signal Iduna Park. Di sana, ada 70.000 orang lebih yang akan mengintimidasi kami. Namun, saat membela tim nasional (Italia), kami memiliki memori indah di stadion itu. Kami mengalahkan Jerman (pada semifinal Piala Dunia 2006) lewat dua gol dramatis di extra time. Itu pencapaian yang membanggakan dari generasi 2006.

Yang menarik dari Juventus musim ini adalah Massimiliano Allegri. Bukankah dulu dia yang menyebabkan Anda meninggalkan Milan?

Itu bohong. Bukan Allegri atau siapa pun di Milan yang menyebabkan saya pergi. Itu murni pilihan saya. Saya pergi karena ingin mencari tantangan baru. Saya ingin menunjukkan kepada fansbahwa saya masih bisa melakukan sesuatu di sepak bola.

Jika Anda bisa menjuarai Liga Champions bersama Juventus, karier Anda akan lengkap. Anda akan memiliki tiga trofi. Komentar Anda?

Karier saya tersisa beberapa tahun saja. Namun, saat ini saya masih merasakan semangat itu. Saya merasa lebih bergairah dibanding saat berusia 15 tahun. Saya selalu serius berlatih sama seperti saat pertama kali menjadi pesepak bola. Nanti, ketika saya tidak lagi merasakan kesenangan itu, saya akan pensiun.

Andri ananto
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6562 seconds (0.1#10.140)