Sepenggal Kisah Perjalanan Panjang Tim Soeratin 1992

Jum'at, 20 Februari 2015 - 14:53 WIB
Sepenggal Kisah Perjalanan Panjang Tim Soeratin 1992
Sepenggal Kisah Perjalanan Panjang Tim Soeratin 1992
A A A
YOGYAKARTA - Perjalanan sebuah tim sepak bola mengikuti sebuah kompetisi meninggalkan banyak jejak cerita. Dan, cerita yang terbangun itu sering hanya menjadi angin lalu karena kompetisi terus berjalan.

Namun koleksi memorabalia dan kliping pemberitaan yang dipamerkan di Lirshop, Jalan Anggrek 1/33 Baciro, bisa menceritakan perjalanan PSIM sebagai sebuah tim kecintaan warga Yogyakarta kala mengikuti kompetisi Piala Soeratin. Kompetisi yang diikuti diselenggarakan 23 tahun lalu atau tepatnya pada 1992.

Kala itu, PSIM bisa meraih prestasi menjadi finalis dan membawa pulang status peringkat kedua kompetisi yang digelar untuk menghomati Soeratin, pendiri PSSI. "Kalau tidak didasari oleh rasa cinta yang mendalam (terhadap PSIM) tidak mudah untuk bisa menyimpan memorabilia hingga selengkap ini,"tandas kurator opameran Lab 2 di Lirshop Mira Asriningtyas.

Pameran tim Soeratin 1992 merupakan karya Dimaz Maulana seorang lulusan Ilmu Sejarah. Namun kecintaannya terhadap PSIM menjadikannya memiliki minat khusus untuk melakukan pengarsipan dalam webzine. Sejarah sepakbola Indonesia khususnya PSIM disimpan dalam webzine Bawah Skor Mandala atau BSM.

Karya yang dipamerkan hingga 1 Maret mendatang merupakan bagian dari hasil penelusuran terhadap proses perjalanan panjang PSIM sebagai tim sepak bola. Khususnya tim pemain muda (usia 16-18 tahun) pada 1992. Kala itu tim tersebut menjadi peraih juara kedua setalah dikalahkan PSB Bogor 2-0 di partai final.

Dengan melihat pameran yang ditata di sebuah ruang kecil dibagian dalam Lirshop, kita akan dibawa langsung dalam memori perjalanan panjang secara visual. Sebuah kotak berisi medali, kaos tim dan medali menjadi pembuka dari awal cerita. Perjalanan dilanjutkan dengan melihat hasil-hasil pertandingan mulai dari babak penyisihan hingga final yang ditulis dengan tangan di dinding ruang pamer.

Cerita-cerita penghias perjalanan tim akan dapat dilihat di sebuah album tua yang diletakan di sudut ruangan. Kliping pemberitaan dan foto-foto pemain PSIM Muda 1992 memenuhi album yang sudah tampak lusuh. Namun dari album tersebutlah akan terkuak cerita perjalanan panjang PSIM Muda kala 1992 tersebut.

Piala Soeratin termasuk kompetisi sepak bola tertua di Indonesia karena sudah digelar sejak 1966. "Yang menjadikan perjalanan panjang keikutsertaan dalam kompetisi ini menjadi patut dicatat dalam perjalanan panjang PSIM adalah, karena prestasi masuk babak final dan meraih juara kedua adalah prestasi terbaik yang diraih PSIM muda dalam perjalanan kompetisi Piala Soeratin," tambah Mira.

Dari penelusuran yang dilakukan Dimaz menemukan berbagai kisah yang cukup beragam dalam perjalanan panjang tim. Mulai dari harapan, kesempatan hingga rasa cinta yang terbangun sehingga ada rasa kesetiaan yang terbangun di dalam tim dan mampu menorehkan sebuah prestasi.

Sebagai prestasi terbaik yang dicapai kala itu, keberhasilan tersebut dianggap sebagai titik terang dari upaya pencapaian perstasi laskar muda tim yang saat ini berjuluk Laskar Mataram tersebut. "Berbagai cerita yang terbangun mendorong untuk semakin mecintai klub (PSIM)," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9830 seconds (0.1#10.140)