Utak-Atik Strategi
A
A
A
SWANSEA - Kembalinya Robin van Persie (RvP) bisa jadi memaksa Wayne Rooney kembali bermain sebagai gelandang untuk membantu Manchester United (MU) mengepak delapan kemenangan beruntun di semua kompetisi saat sowan ke Liberty Stadium, markas Swansea City, malam ini.
Cedera membuat RvP absen saat The Red Devils melibas Preston North End 3-1 pada babak V Piala FA, Senin (16/2). Namun, Pelatih Louis van Gaal mengindikasikan bahwa top skor MU dengan 10 gol itu siap tampil pada lanjutan Liga Primer malam ini.
Jika RvP tampil sejak awal, berarti Rooney harus legawa kembali beroperasi di lini tengah. Itu bukan tugas baru buat sang kapten. Musim ini saja, dari 24 kali tampil di semua kompetisi, striker tim nasional Inggris itu sudah 17 kali bermain sebagai gelandang dan mampu menyumbang lima gol saat bertugas di pos tersebut.
Selain skenario itu, Van Gaal bisa juga mengorbankan Radamel Falcao untuk menduetkan Rooney dengan RvP. Pasalnya, bomber asal Kolombia itu masih belum konsisten sejak dipinang dari AS Monaco dengan mahar 43,5 juta pounds (Rp864 miliar), September tahun lalu. Striker berusia 29 tahun itu digantikan Ashley Young pada menit ke-60 kala MU tertinggal 0-1 kontra Preston.
Terbukti, pergantian itu lebih menghidupkan gempuran MU yang akhirnya merespons dengan tiga gol, sekaligus memastikan The Red Devils hanya mengalami sekali kekalahan dan lima seri dalam 19 pertandingan di semua kompetisi.
“Klub ini selalu punya spirit hebat. Saya sudah melihatnya sejak saya berada di sini. Seluruh pemain di kamar ganti selalu berjuang satu sama lain. Ketika ada salah satu pemain yang kurang maksimal, Anda harus siap menggantikan perannya. Itu salah satu kualitas sebagai tim yang kami miliki,” ucap Young, dikutip AFP .
Menghadapi Swansea, Van Gaal akan sangat hati-hati dalam mengambil keputusan strateginya. Sebab, dia sudah sangat mengerti bagaimana rasanya dipermalukan 1-2 oleh klub asal Wales itu pada awal kariernya di Old Trafford, 16 Agustus lalu. Namun, Gylfi Sigurdsson, pencetak salah satu gol Swansea pada laga tersebut, yakin situasi kali ini akan sangat berbeda.
“Kemenangan di Old Trafford kala itu menjadi hasil yang fantastis buat kami. Tapi, sekarang MU sangat berbeda. Mereka lebih stabil dan banyak meraih kemenangan, seperti saat menghadapi Preston di Piala FA, Senin lalu,” ungkapnya.
“Mereka juga sudah menemukan ritme permainan dan memiliki beberapa striker hebat yang bisa menentukan hasil pertandingan. Di belakang, mereka punya kiper berkualitas sekelas David de Gea yang melakoni musim hebat saat ini,” lanjut gelandang Islandia itu.
Pernyataan itu sangat logis jika berkaca dengan performa Swansea yang hanya meraih satu kemenangan dari tujuh laga terakhir Liga Primer sejak Boxing Day. Situasi itu membuat posisi The Swans melorot ke peringkat 9 dalam klasemen sementara.
“Kami harus mendapatkan penampilan yang lebih baik jika ingin meraih hasil maksimal kontra MU. Kami kehilangan performa setelah Natal, tapi saya yakin kami akan bangkit,” tutur pemuda 25 tahun itu yang akan kembali tampil setelah menjalani sanksi tiga laga.
Abdul haris
Cedera membuat RvP absen saat The Red Devils melibas Preston North End 3-1 pada babak V Piala FA, Senin (16/2). Namun, Pelatih Louis van Gaal mengindikasikan bahwa top skor MU dengan 10 gol itu siap tampil pada lanjutan Liga Primer malam ini.
Jika RvP tampil sejak awal, berarti Rooney harus legawa kembali beroperasi di lini tengah. Itu bukan tugas baru buat sang kapten. Musim ini saja, dari 24 kali tampil di semua kompetisi, striker tim nasional Inggris itu sudah 17 kali bermain sebagai gelandang dan mampu menyumbang lima gol saat bertugas di pos tersebut.
Selain skenario itu, Van Gaal bisa juga mengorbankan Radamel Falcao untuk menduetkan Rooney dengan RvP. Pasalnya, bomber asal Kolombia itu masih belum konsisten sejak dipinang dari AS Monaco dengan mahar 43,5 juta pounds (Rp864 miliar), September tahun lalu. Striker berusia 29 tahun itu digantikan Ashley Young pada menit ke-60 kala MU tertinggal 0-1 kontra Preston.
Terbukti, pergantian itu lebih menghidupkan gempuran MU yang akhirnya merespons dengan tiga gol, sekaligus memastikan The Red Devils hanya mengalami sekali kekalahan dan lima seri dalam 19 pertandingan di semua kompetisi.
“Klub ini selalu punya spirit hebat. Saya sudah melihatnya sejak saya berada di sini. Seluruh pemain di kamar ganti selalu berjuang satu sama lain. Ketika ada salah satu pemain yang kurang maksimal, Anda harus siap menggantikan perannya. Itu salah satu kualitas sebagai tim yang kami miliki,” ucap Young, dikutip AFP .
Menghadapi Swansea, Van Gaal akan sangat hati-hati dalam mengambil keputusan strateginya. Sebab, dia sudah sangat mengerti bagaimana rasanya dipermalukan 1-2 oleh klub asal Wales itu pada awal kariernya di Old Trafford, 16 Agustus lalu. Namun, Gylfi Sigurdsson, pencetak salah satu gol Swansea pada laga tersebut, yakin situasi kali ini akan sangat berbeda.
“Kemenangan di Old Trafford kala itu menjadi hasil yang fantastis buat kami. Tapi, sekarang MU sangat berbeda. Mereka lebih stabil dan banyak meraih kemenangan, seperti saat menghadapi Preston di Piala FA, Senin lalu,” ungkapnya.
“Mereka juga sudah menemukan ritme permainan dan memiliki beberapa striker hebat yang bisa menentukan hasil pertandingan. Di belakang, mereka punya kiper berkualitas sekelas David de Gea yang melakoni musim hebat saat ini,” lanjut gelandang Islandia itu.
Pernyataan itu sangat logis jika berkaca dengan performa Swansea yang hanya meraih satu kemenangan dari tujuh laga terakhir Liga Primer sejak Boxing Day. Situasi itu membuat posisi The Swans melorot ke peringkat 9 dalam klasemen sementara.
“Kami harus mendapatkan penampilan yang lebih baik jika ingin meraih hasil maksimal kontra MU. Kami kehilangan performa setelah Natal, tapi saya yakin kami akan bangkit,” tutur pemuda 25 tahun itu yang akan kembali tampil setelah menjalani sanksi tiga laga.
Abdul haris
(ftr)