Teknis-Psikis Tim Terganggu

Minggu, 22 Februari 2015 - 09:08 WIB
Teknis-Psikis Tim Terganggu
Teknis-Psikis Tim Terganggu
A A A
GRESIK - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) kemungkinan besar tak cuma mundur dua pekan, malah bisa sebulan lebih.

Itu jika mengacu ucapan CEO PT Liga Indonesia Joko Driono bahwa ISL paling ideal digelar awal April, karena ada agenda tim nasional pada Maret. Penundaan ini bakal membawa implikasi secara global terhadap tim. Ketika manajemen lebih banyak mengeluhkan kerugian finansial, pelatih harus bekerja keras menjaga kondisi teknis maupun psikis pemain dengan molornya kompetisi sedemikian lama.

Kejenuhan dan hilangnya mood pemain menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih. Saat aspek teknis bisa dijaga dengan program uji coba dan latihan rutin, tak demikian dengan aspek psikis. Pelatih harus memiliki trik tersendiri untuk menjaga moodpemain.

“Mood atau fokus pemain agak susah menjaganya. Kalau memang kompetisi libur lama, jelasnya harus ada langkah khusus agar mereka tidak jenuh. Khawatirnya justru ketika nanti kompetisi dimulai, semangat pemain tidak lagi full,” ujar Pelatih Persegres Liestiadi.

Selain itu, Liestiadi juga menginginkan operator liga untuk secepatnya menentukan jadwal anyar. Sebab, pelatih membutuhkan kepastian jadwal kompetisi untuk menyusun program latihan baru setelah ada penundaan jadwal kick-off ISL 2015. “Harus ada acuan kapan kami akan bermain,” sebutnya.

Dalam menyiapkan tim menuju kompetisi, pelatih memiliki tahapantahapan yang harus dilakukan pasukannya. Apalagi, selama penundaan ini pelatih memiliki tugas ekstra, yakni menangkal kejenuhan tim selain harus mempertahankan permainan yang selama ini disiapkan.

Ungkapan serupa dilontarkan Pelatih Arema Cronus Suharno. Pelatih asal Klaten ini langsung memberikan libur kepada pemainnya selama tiga hari mulai Jumat (20/2) setelah ada keputusan penundaan ISL. Itu salah satu langkah untuk mereduksi ketegangan pemainnya.

“Saya kadung melakukan persiapan intensif sepekan sebelum jadwal semula (21 Februari). Ternyata ISL urung dimulai dan saya merasa harus memberikan istirahat untuk pemain. Biarlah mereka rileks dulu berkumpul dengan keluarga,” sebut Suharno.

“Kasihan pemain. Mereka sudah latihan keras dan siap bertanding akhir Februari ini ternyata tidak jadi. Sudah begitu, mereka juga harus susah payah menjaga kondisi dan mood-nya selama penundaan. Semua tim menghadapi situasi sama,” tuturnya.

Kukuh setyawan
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8186 seconds (0.1#10.140)