Chelsea Sanksi 5 Suporternya
A
A
A
LONDON - Chelsea memberi sanksi lima suporternya untuk datang menonton langsung pertandingan klub tersebut ke Stamford Bridge.
Hukuman ini diberikan lantaran kelima fans itu melakukan aksi rasial di kereta bawah tanah di Paris, Prancis, saat Chelsea melakoni laga away di kandang Paris Saint- Germain, Selasa (17/2). Manajemen Chelsea mengatakan, jika ada bukti yang cukup atas ulah rasial itu, mereka akan diberi sanksi seumur hidup.
Ulah mereka terekam sebuah video amatir di stasiun kereta bawah tanah di Paris. Kala itu, mereka mendorong keluar seorang pria berkulit hitam sambil bernyanyi dengan penuh ledekan. Korban berusia 33 tahun itu akhirnya diketahui bernama Souleymane S. Kepada BBC Radio, dia mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut.
“Dari lubuk hati terdalam, saya benar-benar terluka. Saya tak bisa memercayainya. Kita berada di era 2015 dan ketika Anda ada di negara beradab, ada hal-hal tertentu yang tak bisa Anda lakukan,” tuturnya.
“Buat saya, itu penghinaan. Saya dipermalukan di negara saya. Saya dipermalukan di depan keluarga saya. Tentu, itu tanggung jawab Chelsea. Itu suporter mereka. Chelsea bisa menghubungi pengacara saya dan sampai saat ini Chelsea belum melakukannya,” sambungnya.
Seorang juru bicara Chelsea menyatakan klub sudah menulis surat kepada Souleymane yang berisi permintaan maaf tanpa syarat dan mengundangnya datang ke pertandingan di Stamford Bridge sebagai tamu. Nakhoda Chelsea Jose Mourinho pun merespons keras insiden tersebut.
“Seluruh anggota tim di kamar ganti bereaksi seperti yang saya lakukan, penuh kekecewaan. Kami mengutuk situasi itu dan mendukung korban,” papar Mourinho.
Abdul haris
Hukuman ini diberikan lantaran kelima fans itu melakukan aksi rasial di kereta bawah tanah di Paris, Prancis, saat Chelsea melakoni laga away di kandang Paris Saint- Germain, Selasa (17/2). Manajemen Chelsea mengatakan, jika ada bukti yang cukup atas ulah rasial itu, mereka akan diberi sanksi seumur hidup.
Ulah mereka terekam sebuah video amatir di stasiun kereta bawah tanah di Paris. Kala itu, mereka mendorong keluar seorang pria berkulit hitam sambil bernyanyi dengan penuh ledekan. Korban berusia 33 tahun itu akhirnya diketahui bernama Souleymane S. Kepada BBC Radio, dia mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut.
“Dari lubuk hati terdalam, saya benar-benar terluka. Saya tak bisa memercayainya. Kita berada di era 2015 dan ketika Anda ada di negara beradab, ada hal-hal tertentu yang tak bisa Anda lakukan,” tuturnya.
“Buat saya, itu penghinaan. Saya dipermalukan di negara saya. Saya dipermalukan di depan keluarga saya. Tentu, itu tanggung jawab Chelsea. Itu suporter mereka. Chelsea bisa menghubungi pengacara saya dan sampai saat ini Chelsea belum melakukannya,” sambungnya.
Seorang juru bicara Chelsea menyatakan klub sudah menulis surat kepada Souleymane yang berisi permintaan maaf tanpa syarat dan mengundangnya datang ke pertandingan di Stamford Bridge sebagai tamu. Nakhoda Chelsea Jose Mourinho pun merespons keras insiden tersebut.
“Seluruh anggota tim di kamar ganti bereaksi seperti yang saya lakukan, penuh kekecewaan. Kami mengutuk situasi itu dan mendukung korban,” papar Mourinho.
Abdul haris
(ftr)