Jose Mourinho Mengundang Korban Pelecehan di Paris ke London
A
A
A
Tindakan rasial yang dilakukan sekelompok pendukung Chelsea di Paris saat leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Paris Saint- Germain (PSG) benar-benar mencoreng manajemen The Blues.
Klub London Barat itu merasa kecewa akibat ulah segelintir pendukung. Sebagai bentuk permintaan maaf dan tanggung jawab klub terhadap ulah tidak terpuji pendukungnya, Jose Mourinho memastikan akan mengundang korban pelecehan di salah satu stasiun metro (kereta bawah tanah) yang bernama Souleymane S itu untuk hadir di Stamford Bridge.
Pria berusia 33 tahun tersebut secara khusus diundang Mourinho untuk menyaksikan leg kedua, awal bulan depan. Namun, permintaan khusus Mourinho itu tampaknya sangat sulit terwujud. Meski mengaku senang, Souleymane mengungkapkan tidak ingin menyaksikan sepak bola secara langsung. “Saya sangat menghargai undangan Mourinho. Namun, saat ini saya tidak dapat menempatkan diri saya di stadion,” ungkap Souleymane, dilansir Daily Mail .
Penolakan Souleymane sebenarnya bisa dipahami. Pasalnya, dia baru saja mengalami perlakuan yang sangat tidak menyenangkan. Saat hendak masuk ke metro di Stasiun Richelieu-Drouot, Selasa (17/2), dia dihentikan sekelompok oknum suporter The Blues . Dia dilarang menaiki kereta plus mendapatkan dorongan agar tidak masuk.
Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu dengan kata-kata rasial: “kami rasis dan itulah cara yang kami suka”. CEO Chelsea Bruce Buck mengatakan pihak klub telah mengutarakan permintaan maaf kepada Souleymane. Buck menegaskan Chelsea sangat menghormati perbedaan dan mengutuk keras perilaku buruk oknum suporter.
Pasalnya, dalam beberapa musim terakhir, para pemain Chelsea juga sering menjadi korban pelecehan rasial. “Orang-orang yang terlibat dalam insiden di Paris tidak mewakili Chelsea. Mereka tidak memahami nilai-nilai klub sehingga mereka tidak memiliki tempat di sini. Sejak lama kami sangat menentang tindakan rasial oleh siapa pun dengan alasan apa pun karena tidak sesuai dengan nilai-nilai sportivitas dan kemanusiaan,” ujar Buck.
“Chelsea sangat bangga dengan keberagaman. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Roman Abramovich jijik dengan kejadian yang dilihatnya di Paris. Sama seperti kita semua, dia tidak menoleransi segala bentuk diskriminasi rasial,” ungkap tangan kanan taipan asal Rusia tersebut.
Buck juga mengatakan, Chelsea akan bekerja sama dengan kepolisian London dan Paris untuk melakukan investigasi hingga kasus tersebut tuntas. Berdasarkan hasil investigasi, kepolisian bisa merilis tiga pendukung yang diduga sebagai pelaku.
Sebagai hukuman awal, ketiganya tidak diperbolehkan menyaksikan pertandingan Chelsea kontra Burnley di Stamford Bridge, Sabtu (21/2).
Ali Mansyah
Klub London Barat itu merasa kecewa akibat ulah segelintir pendukung. Sebagai bentuk permintaan maaf dan tanggung jawab klub terhadap ulah tidak terpuji pendukungnya, Jose Mourinho memastikan akan mengundang korban pelecehan di salah satu stasiun metro (kereta bawah tanah) yang bernama Souleymane S itu untuk hadir di Stamford Bridge.
Pria berusia 33 tahun tersebut secara khusus diundang Mourinho untuk menyaksikan leg kedua, awal bulan depan. Namun, permintaan khusus Mourinho itu tampaknya sangat sulit terwujud. Meski mengaku senang, Souleymane mengungkapkan tidak ingin menyaksikan sepak bola secara langsung. “Saya sangat menghargai undangan Mourinho. Namun, saat ini saya tidak dapat menempatkan diri saya di stadion,” ungkap Souleymane, dilansir Daily Mail .
Penolakan Souleymane sebenarnya bisa dipahami. Pasalnya, dia baru saja mengalami perlakuan yang sangat tidak menyenangkan. Saat hendak masuk ke metro di Stasiun Richelieu-Drouot, Selasa (17/2), dia dihentikan sekelompok oknum suporter The Blues . Dia dilarang menaiki kereta plus mendapatkan dorongan agar tidak masuk.
Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu dengan kata-kata rasial: “kami rasis dan itulah cara yang kami suka”. CEO Chelsea Bruce Buck mengatakan pihak klub telah mengutarakan permintaan maaf kepada Souleymane. Buck menegaskan Chelsea sangat menghormati perbedaan dan mengutuk keras perilaku buruk oknum suporter.
Pasalnya, dalam beberapa musim terakhir, para pemain Chelsea juga sering menjadi korban pelecehan rasial. “Orang-orang yang terlibat dalam insiden di Paris tidak mewakili Chelsea. Mereka tidak memahami nilai-nilai klub sehingga mereka tidak memiliki tempat di sini. Sejak lama kami sangat menentang tindakan rasial oleh siapa pun dengan alasan apa pun karena tidak sesuai dengan nilai-nilai sportivitas dan kemanusiaan,” ujar Buck.
“Chelsea sangat bangga dengan keberagaman. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Roman Abramovich jijik dengan kejadian yang dilihatnya di Paris. Sama seperti kita semua, dia tidak menoleransi segala bentuk diskriminasi rasial,” ungkap tangan kanan taipan asal Rusia tersebut.
Buck juga mengatakan, Chelsea akan bekerja sama dengan kepolisian London dan Paris untuk melakukan investigasi hingga kasus tersebut tuntas. Berdasarkan hasil investigasi, kepolisian bisa merilis tiga pendukung yang diduga sebagai pelaku.
Sebagai hukuman awal, ketiganya tidak diperbolehkan menyaksikan pertandingan Chelsea kontra Burnley di Stamford Bridge, Sabtu (21/2).
Ali Mansyah
(ftr)