Spanyol merahkan Ukraina

Sabtu, 23 Juni 2012 - 12:20 WIB
Spanyol merahkan Ukraina
Spanyol merahkan Ukraina
A A A
Sindonews.com - Setelah memainkan semua pertandingan penyisihan di Polandia, kini, Spanyol menyeberang perbatasan untuk mencapai Donbass Arena, Donetsk. ”Hijrahnya” Xavi Hernandez dkk melintasi perbatasan Polandia dan Ukraina juga diikuti ribuan suporter La Furia Roja.

Sejak Kamis 21 Juni 2012, mereka sudah mulai membanjiri Kiev dan Donetsk. Di Kiev, ratusan orang terlihat berada di pusat-pusat wisata, jalanan, ataupun tempat umum lain. Mereka memadati fanzone di Maidan Nezalezhnosti (Lapangan Merdeka). Ada pula yang mengunjungi situs wisata religi dan sejarah yang dilindungi UNESCO, seperti St Michael’s Golden- Domed Monastery, Saint Sophia Cathedral, St Volodymyr’s Cathedral.

Beberapa lainnya menyempatkan diri mengunjungi Oliympiskiy Stadium untuk melihat- lihat stadion tempat berlangsungnya laga puncak Piala Eropa 2012 itu. Melihat kualitas permainan Spanyol yang tetap terjaga, para pendukung yang ditemui di seputaran St Michael’s Golden-Domed Monastery ataupun Saint Sophia Cathedral mengaku memiliki keyakinan besar. Meski tanpa David Villa dan Carles Puyol yang dalam proses penyembuhan cedera, mayoritas sangat yakin Piala Eropa akan tetap berada di Negeri Matador.

Bagi mereka, Prancis tidak dianggap sebagai lawan yang harus ditakuti. Mereka percaya, pada 1 Juli nanti, Kiev akan berubah menjadi merah dan menjadi tempat yang pas bagi fans Spanyol berpesta.

“Kereta baru membawa kami ke Donetsk pada Sabtu 23 Juni 2012 pagi. Jadi, waktu yang ada kami manfaatkan untuk berjalan-jalan di Kiev. Ini kota yang sangat indah dengan banyak peninggalan bersejarah. Mudah-mudahan kami dapat menggelar pesta kemenangan di kota ini,” kata Juan Martinez, suporter Spanyol yang mengaku sebagai pendukung Sevilla dan winger Jesus Navas.

Sementara itu, menjawab pertanyaan tim mana yang harus diwaspadai Spanyol jika masih ingin menjadi juara Piala Eropa, Martinez dkk sepakat menjawab Jerman. Menurut mereka, Der Panzer adalah lawan yang paling layak dihormati. Gaya bermain Jerman yang seperti panser dan tak kenal kompromi dinilai sebagai antitesis dari keindahan sepak bola tiki taka.

Bila skenario mempertemukan kembali Spanyol dan Jerman di pertandingan pamungkas, mereka berharap para pemain belakang La Furia Roja mewaspadai pergerakan Mario Gomez.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7239 seconds (0.1#10.140)