Negara Eropa Protes Pergeseran Jadwal
A
A
A
DOHA - Piala Dunia 2022 di Qatar tampaknya bakal menjadi mimpi buruk bagi pemain-pemain yang merumput di kompetisi Eropa. Pasalnya, FIFA berencana menggelar turnamen prestisius tersebut pada musim dingin.
Ya, apabila biasanya Piala Dunia berlangsung pada Juni-Juli, FIFA merekomendasikan bahwa Piala Dunia 2022 agar digelar pada November dan Desember. Selain itu, otoritas tertinggi sepak bola dunia itu juga menyarankan supaya Piala Dunia 2022 dipersingkat. Berbagai usulan tersebut tidak terlepas dari berbagai kendala yang dialami.
Maklum, cuaca Qatar yang notabene negara teluk akan sangat panas, terutama ketika memasuki Juni-Juli. Namun, semua keputusan mengenai pemilihan waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2022 baru akan diputuskan pada pertemuan komite eksekutif FIFA yang berlangsung 18 dan 19 Maret mendatang.
”Kami sangat senang, setelah pertimbangan hati-hati dari berbagai pendapat dan diskusi rinci dengan semua pemangku kepentingan, kami telah mengidentifikasi apa yang kami yakini sebagai solusi terbaik untuk kalender pertandingan internasional 2018–2024 dan sepak bola pada umumnya,” ungkap Co Chairman Komite Disiplin FIFA Sheikh Salman Bin Ebrahim Al-Khalifa, dilansir CNN.
”Itu adalah tugas yang menantang dan saya ingin berterima kasih kepada semua anggota komunitas sepak bola untuk masukan produktif dan konstruktif dalam membantu untuk menemukan solusi yang kami percaya dapat diterima oleh semua pihak,” ujarnya. Sontak usulan memindahkan jadwal Piala Dunia 2022 ke November- Desember mendapatkan penolakan, khususnya dari negara-negara Eropa.
Pernyataan tidak setuju datang dari CEO Liga Primer Inggris Richard Scudamore. Menurut dia, jika Piala Dunia digelar pada November- Desember, akan mengganggu perhelatan kompetisi-kompetisi Eropa. Desember merupakan salah satu periode sibuk bagi Liga Primer dengan jadwal pertandingan padat.
Sementara liga Eropa lain macam Seri A, Bundesliga, Primera Liga, dan Ligue 1 tengah memasuki liburan musim dingin. Selain liga domestik, bulan-bulan musim dingin di Eropa juga memainkan kompetisi penting lainnya, yakni Liga Champions yang memasuki fase grup.
”Ya, tentu saja kami sangat kecewa. atas nama seluruh liga Eropa dan terutama klub-klub Eropa yang menyumbang sebagian besar pemain untuk Piala Dunia,” kata Scudamore. Berbeda dengan Liga Primer, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) justru mendukung rekomendasi FIFA dan menyatakan akan mengakomodasi segala perubahan dengan menyesuaikan jadwal kompetisi.
Alimansyah
Ya, apabila biasanya Piala Dunia berlangsung pada Juni-Juli, FIFA merekomendasikan bahwa Piala Dunia 2022 agar digelar pada November dan Desember. Selain itu, otoritas tertinggi sepak bola dunia itu juga menyarankan supaya Piala Dunia 2022 dipersingkat. Berbagai usulan tersebut tidak terlepas dari berbagai kendala yang dialami.
Maklum, cuaca Qatar yang notabene negara teluk akan sangat panas, terutama ketika memasuki Juni-Juli. Namun, semua keputusan mengenai pemilihan waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2022 baru akan diputuskan pada pertemuan komite eksekutif FIFA yang berlangsung 18 dan 19 Maret mendatang.
”Kami sangat senang, setelah pertimbangan hati-hati dari berbagai pendapat dan diskusi rinci dengan semua pemangku kepentingan, kami telah mengidentifikasi apa yang kami yakini sebagai solusi terbaik untuk kalender pertandingan internasional 2018–2024 dan sepak bola pada umumnya,” ungkap Co Chairman Komite Disiplin FIFA Sheikh Salman Bin Ebrahim Al-Khalifa, dilansir CNN.
”Itu adalah tugas yang menantang dan saya ingin berterima kasih kepada semua anggota komunitas sepak bola untuk masukan produktif dan konstruktif dalam membantu untuk menemukan solusi yang kami percaya dapat diterima oleh semua pihak,” ujarnya. Sontak usulan memindahkan jadwal Piala Dunia 2022 ke November- Desember mendapatkan penolakan, khususnya dari negara-negara Eropa.
Pernyataan tidak setuju datang dari CEO Liga Primer Inggris Richard Scudamore. Menurut dia, jika Piala Dunia digelar pada November- Desember, akan mengganggu perhelatan kompetisi-kompetisi Eropa. Desember merupakan salah satu periode sibuk bagi Liga Primer dengan jadwal pertandingan padat.
Sementara liga Eropa lain macam Seri A, Bundesliga, Primera Liga, dan Ligue 1 tengah memasuki liburan musim dingin. Selain liga domestik, bulan-bulan musim dingin di Eropa juga memainkan kompetisi penting lainnya, yakni Liga Champions yang memasuki fase grup.
”Ya, tentu saja kami sangat kecewa. atas nama seluruh liga Eropa dan terutama klub-klub Eropa yang menyumbang sebagian besar pemain untuk Piala Dunia,” kata Scudamore. Berbeda dengan Liga Primer, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) justru mendukung rekomendasi FIFA dan menyatakan akan mengakomodasi segala perubahan dengan menyesuaikan jadwal kompetisi.
Alimansyah
(bbg)