Hadapi Myanmar, Pemain Persib Hangatkan Tubuh di Bali
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman berharap para pemainnya tidak larut dalam euforia kemenangan usai mengalahkan New Radiant di babak penyisihan grup H, AFC Cup 2015, Rabu (25/2) lalu. Dia berharap para pemainnya tetap fokus, apalagi pada 11 Maret mendatang pasukannya akan menghadapi wakil Myanmar, Ayeyawady United.
Guna mengantisipasinya, pelatih yang akrab disapa Djanur ini akan terus menggembleng fisik dan kinerja para pemainnya. Sebab pada laga menghadapi New Radiant, beberapa kesalahan masih dilakukan para pemainnya.
"Euforia memang diperbolehkan, tapi jangan terlalu lama juga, paling seharu dua hari bolehlah, begitu juga kalau kalah jangan terlalu larut dalam kesedihan," ujar Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Stadion Persib (Sidolig), Ahmad Yani Bandung, Sabtu (28/2/2015).
Sehingga, lanjut Djanur, pada laga uji coba melawan Bali United Pusam yang rencananya akan digelar di Gianyar Bali, Selasa (3/3) mendatang, kinerja para pemainnya jauh lebih maksimal.
"Kita tetap tampil serius. Meskipun menghadapi Bali United hanya laga uji coba. Karena pertandingan uji coba tersebut bisa dijadikan ajang eksibisi terakhir sebelum kita ke Myanmar," tuturnya.
Selain laga eksibisi, Djanur mengatakan laga uji coba tersebut merupakan rangkaian untuk mengadaptasikan kondisi pemainnnya. Apalagi kabarnya, di Myanmar cuacanya mencapai 36 derajat celcius. "Bisa jadi, buat aklimatisasi cuaca. Karena di Bali juga cuacanya cukup panas kalau gak salah. Kita juga rencanakan akan gelar latihan disana (Bali)."
Di sisi lain, Manajer Persib Umuh Muchtar membenarkan laga uji coba melawan Bali United Pusam bukan hanya sekadar pertandingan saja, namun para pemainnya diharapkan sudah terbiasa dengan cuaca panas.
Seperti yang terjadi pada saat melakoni babak play off Asian Champions League (ACL) beberapa waktu lalu. Laga yang digelar di Vietnam rupanya memiliki cuaca yang sangat dingin, sehingga para pemainnya tidak tampil maksimal.
Dengan begitu, saat bertandang ke markas Ayeyawady United nanti, kondisi fisik para pemainnya sudah terbiasa. Lantaran sudah membiasakan diri berlatih di tempat panas. "Sekarang kita sudah persiapan khusus, apa kekurangan dan kesalahan kemarin, semua dari administrasi dan permainan juga harus mantap dan lebih bangkit, dan kalau bisa kembalikan seperti waktu kita pernah main sama Ajax," harapnya.
Hal senada diungkapkan pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya. Menurutnya, laga uji coba melawan Bali United Pusam bisa dijadikan sebuah aklimatisasi cuaca.
"Di Bali kita punya waktu satu hari (sebelum uji coba). Tapi kalau penyesuaian cuaca sih engga juga, karena panasnya disini (Bandung) hampir sama, bedanya hanya sedikit. Tapi nanti di Yangon (Myanmar) menurut informasi bisa sampai 36 artinya mudah-mudahan dengan kita pergi ke Bali dengan cuaca panas bisa sedikit adaptasi disana (Myanmar)," harap Yaya.
Selama di Bali, Yaya berencana akan memberikan para pemainnya pelatihan dengan intesitas menurun. Seperti melakukan sedikit latihan conditioning dan organisasi. "Kita punya waktu disana efektifitas tiga hari. Hari Senin latihan, Selasa main, Rabu pagi latihan, Kamis pulang. Tapi akan lain kalau misalnya, kita buat waktunya agak panjang. Mudah-mudahan dengan waktu yang singkat, apa yang menjadi kekurangan kita di pertandingan sebelumnya bisa menjadi lebih baik," tandas Yaya.
Guna mengantisipasinya, pelatih yang akrab disapa Djanur ini akan terus menggembleng fisik dan kinerja para pemainnya. Sebab pada laga menghadapi New Radiant, beberapa kesalahan masih dilakukan para pemainnya.
"Euforia memang diperbolehkan, tapi jangan terlalu lama juga, paling seharu dua hari bolehlah, begitu juga kalau kalah jangan terlalu larut dalam kesedihan," ujar Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Stadion Persib (Sidolig), Ahmad Yani Bandung, Sabtu (28/2/2015).
Sehingga, lanjut Djanur, pada laga uji coba melawan Bali United Pusam yang rencananya akan digelar di Gianyar Bali, Selasa (3/3) mendatang, kinerja para pemainnya jauh lebih maksimal.
"Kita tetap tampil serius. Meskipun menghadapi Bali United hanya laga uji coba. Karena pertandingan uji coba tersebut bisa dijadikan ajang eksibisi terakhir sebelum kita ke Myanmar," tuturnya.
Selain laga eksibisi, Djanur mengatakan laga uji coba tersebut merupakan rangkaian untuk mengadaptasikan kondisi pemainnnya. Apalagi kabarnya, di Myanmar cuacanya mencapai 36 derajat celcius. "Bisa jadi, buat aklimatisasi cuaca. Karena di Bali juga cuacanya cukup panas kalau gak salah. Kita juga rencanakan akan gelar latihan disana (Bali)."
Di sisi lain, Manajer Persib Umuh Muchtar membenarkan laga uji coba melawan Bali United Pusam bukan hanya sekadar pertandingan saja, namun para pemainnya diharapkan sudah terbiasa dengan cuaca panas.
Seperti yang terjadi pada saat melakoni babak play off Asian Champions League (ACL) beberapa waktu lalu. Laga yang digelar di Vietnam rupanya memiliki cuaca yang sangat dingin, sehingga para pemainnya tidak tampil maksimal.
Dengan begitu, saat bertandang ke markas Ayeyawady United nanti, kondisi fisik para pemainnya sudah terbiasa. Lantaran sudah membiasakan diri berlatih di tempat panas. "Sekarang kita sudah persiapan khusus, apa kekurangan dan kesalahan kemarin, semua dari administrasi dan permainan juga harus mantap dan lebih bangkit, dan kalau bisa kembalikan seperti waktu kita pernah main sama Ajax," harapnya.
Hal senada diungkapkan pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya. Menurutnya, laga uji coba melawan Bali United Pusam bisa dijadikan sebuah aklimatisasi cuaca.
"Di Bali kita punya waktu satu hari (sebelum uji coba). Tapi kalau penyesuaian cuaca sih engga juga, karena panasnya disini (Bandung) hampir sama, bedanya hanya sedikit. Tapi nanti di Yangon (Myanmar) menurut informasi bisa sampai 36 artinya mudah-mudahan dengan kita pergi ke Bali dengan cuaca panas bisa sedikit adaptasi disana (Myanmar)," harap Yaya.
Selama di Bali, Yaya berencana akan memberikan para pemainnya pelatihan dengan intesitas menurun. Seperti melakukan sedikit latihan conditioning dan organisasi. "Kita punya waktu disana efektifitas tiga hari. Hari Senin latihan, Selasa main, Rabu pagi latihan, Kamis pulang. Tapi akan lain kalau misalnya, kita buat waktunya agak panjang. Mudah-mudahan dengan waktu yang singkat, apa yang menjadi kekurangan kita di pertandingan sebelumnya bisa menjadi lebih baik," tandas Yaya.
(bbk)