Lima Momen Tak Terlupakan Copa del Rey
A
A
A
MADRID - Piala Raja Spanyol atau yang dikenal dengan sebutan Copa del Ray mungkin tidak setenar kompetisi La Liga, Spanyol. Namun perhelatan yang diperuntukkan untuk semua klub di Spanyol itu tidak kalah bergengsi dengan kompetisi lain. Persaingan sengit kerap terjadi setiap tahun, tidak terkecuali musim ini.
Meski beberapa klub kuat seperti Real Madrid telah tumbang, tidak membuat Copa del Rey kehilangan daya tariknya. Kini kompetisi tersebut telah memasuki leg kedua babak semifinal yang mempertemukan Villarreal kontra Barcelona dan Espanyol menghadapi Athletic Bilbao, Kamis (5/3) dini hari mendatang WIB.
Sebelum menyaksikan pertarungan sengit antara keempat klub tersebut, ada baiknya kita mengingat momen-momen bersejarah apa saja yang sempat terjadi di Copa del Rey. Sindonews coba merangkumnya jadi lima momen terbaik di ajang Copa del Rey:
1. Gol Sensasional Gareth Bale - Real Madrid v Barcelona 2-1 (Final 2014, Mestalla)
Bale telah mencetak 19 gol bersama Madrid sebelum sampai di partai final, untuk kemudian menegaskan statusnya sebagi pemain termahal di dunia dengan mencetak gol sensasional. Berawal dari situasi serangan balik Madrid, pemain asal Wales itu mencetak gol yang sulit dilupakan saat berlari dari gari tengah dan melawati Bartra dengan kecepatannya hingga berhadapan satu lawan satu dengan Pinto.
Aksi solo run menakjubkan Bale, ditutup dengan penyelesaian akhir untuk mengubah skor menjadi 2-1 untuk membawa Madrid sukses menjadi juara Copa del Rey 2013-2014 dengan menaklukkan Barcelona. Gol Los Blancos dicetak oleh Angel Di Maria dan Gareth Bale, sementara gol La Blaugrana -julukan Barca- diciptakan oleh Marc Bartra.
2. Gol Telat Miranda - Atletico Madrid v Real Madrid 2-1 (Final 2013, Bernabeu)
Atletico Madrid yang belum pernah menang melawan rival sekotanya Real Madrid sejak 1999, akhirnya mampu membungkam tetangga mereka lewat perjuangan keras di perpanjangan waktu. Los Rojiblancos -julukan Atletico- sempat tertinggal terlebih dulu setelah Real Madrid unggul 1-0 berkat gol Cristiano Ronaldo di menit ke-14.
Namun semangat pantang menyerah dan kerja keras Atletico berbuah hasil di babak ke-35 setelah Diego Costa mencetak gol penyema. Setelah itu kedudukan masih tetap imbang tanpa gol sampai waktu normal 90 menit berakhir dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Miranda, menjadi pahlawan Atletico lewat gol yang dicetaknya di menit ke 98. Gol tersebut dicetak bek Miranda melalui sundulan memanfaatkan tendangan sudut yang dilesakkan Koke. Hingga laga bubar Madrid tidak mampu balas dan Atletico memenangi gelar Copa del Rey yang kesepuluh kalinya dan yang pertama sejak musim 1995-1996.
3. Kejatuhan Raksasa Catalan - Getafe v Barcelona 4-0 agregat 6-5 (Semifinal Leg Kedua 2007)
Barcelona membawa modal kemenangan telak 5-2 di Camp Nou tiga pekan sebelumnya, dan sepertinya partai final menjadi hal yang wajib buat skuat besutan Frank Rijkaard. Namun sepertinya keyakinan pelatih asal Belanda itu harus dibayar malah ketika mengistirahatkan Lionel Messi, tetapi menurunkan starting eleven yang berisikan Samuel Eto'o, Ronaldinho, Xavi, Andres Iniesta dan Carles Puyol.
Tanpa Messi, skuat Catalan seperti kehilangan sihirnya di kandang Getafe. Tuan rumah tampil sempurna dengan keunggulan dua gol pada babak pertama, sebelum Angel Vivar Dorado dan Daniel Guiza mencetak dua gol tambahan di paruh kedua untuk memberikan petaka kepada La Blaugrana. Barca hingga akhir laga tidak mampu mencetak satu golpun dan harus tersingkir dari ajang Copa del Rey.
4. Gol Galletti dimenit ke 112 - Real Zaragoza v Real Madrid 3-2 (Final 2004, Barcelona Olympic Stadium)
Real Madrid tentu tidak bisa melupakan kekalahan dramatis atas Real Zaragoza pada partai puncak Copa del Rey, 2004 lalu. Los Blancos dipaksa tertunduk lesu, usai terkapar di masa perpanjangan waktu lewat gol Luciano Galletti dimenit ke 112 dalam laga yang berlangsung di Barcelona Olympic Stadium.
David Beckham yang bermain pada musim perdana bersama Madrid membawa timnya memimpin dimenit ke 24, lewat eksekusi tendangan bebas sebelum akhirnya mantan gelandang El Real, Savio menyamakan kedudukan. David Villa kemudian membawa Zaragoza balik memimpin, meski akhirnya Roberto Carlos sukses membuat skor kembali sama kuat.
Pertandingan dilanjutnya hingga masa perpanjangan waktu, dan akhirnya Galletti memberikan petaka buat Madrid dimenit ke 112. Madrid berupaya keras mencari gol penyama, tapu akhirnya Zaragoza keluar sebagai juara Copa del Rey dengan mengalahkan Madrid 3-2.
5. Kekalahan Menyakitkan Madrid di Kandang - Deportivo La Coruna v Real Madrid 2-1 (Final 2002, Bernabeu)
Deportivo La Coruna mengalama masa keemasan mereka di bawah besutan pelatih, Javier Irureta dengan menjadi juara La Liga, Spanyol pada musim 2000 dan kemudian mengalahkan Real Madrid untuk mengangkat trofi Copa del Rey di 2002. Madrid yang saat itu ditangani Vicente del Bosque dengan sederet mega bintang lapangan hijau seperti Roberto Carlos, Luis Figo, Raul dan Zinedine Zidane, sempat sesumbar mampu menjadi juara.
Tapi nyatanya bermain di depan publik Santiago Bernabeu dan ditopang pemain kelas dunia, tidak lantas membuat Madrid melenggang menjadi juara. Deportivo justru tampil dominan lewat gol yang dicetak Sergio dan Diego Tristan. Raul sempat memperkecil kedudukan, tapi go tersebut tidak mampu mengantar Madrid jadi juara. Deportivo meraih kemenangan yang membuatnya sangat terkenal saat itu.
Meski beberapa klub kuat seperti Real Madrid telah tumbang, tidak membuat Copa del Rey kehilangan daya tariknya. Kini kompetisi tersebut telah memasuki leg kedua babak semifinal yang mempertemukan Villarreal kontra Barcelona dan Espanyol menghadapi Athletic Bilbao, Kamis (5/3) dini hari mendatang WIB.
Sebelum menyaksikan pertarungan sengit antara keempat klub tersebut, ada baiknya kita mengingat momen-momen bersejarah apa saja yang sempat terjadi di Copa del Rey. Sindonews coba merangkumnya jadi lima momen terbaik di ajang Copa del Rey:
1. Gol Sensasional Gareth Bale - Real Madrid v Barcelona 2-1 (Final 2014, Mestalla)
Bale telah mencetak 19 gol bersama Madrid sebelum sampai di partai final, untuk kemudian menegaskan statusnya sebagi pemain termahal di dunia dengan mencetak gol sensasional. Berawal dari situasi serangan balik Madrid, pemain asal Wales itu mencetak gol yang sulit dilupakan saat berlari dari gari tengah dan melawati Bartra dengan kecepatannya hingga berhadapan satu lawan satu dengan Pinto.
Aksi solo run menakjubkan Bale, ditutup dengan penyelesaian akhir untuk mengubah skor menjadi 2-1 untuk membawa Madrid sukses menjadi juara Copa del Rey 2013-2014 dengan menaklukkan Barcelona. Gol Los Blancos dicetak oleh Angel Di Maria dan Gareth Bale, sementara gol La Blaugrana -julukan Barca- diciptakan oleh Marc Bartra.
2. Gol Telat Miranda - Atletico Madrid v Real Madrid 2-1 (Final 2013, Bernabeu)
Atletico Madrid yang belum pernah menang melawan rival sekotanya Real Madrid sejak 1999, akhirnya mampu membungkam tetangga mereka lewat perjuangan keras di perpanjangan waktu. Los Rojiblancos -julukan Atletico- sempat tertinggal terlebih dulu setelah Real Madrid unggul 1-0 berkat gol Cristiano Ronaldo di menit ke-14.
Namun semangat pantang menyerah dan kerja keras Atletico berbuah hasil di babak ke-35 setelah Diego Costa mencetak gol penyema. Setelah itu kedudukan masih tetap imbang tanpa gol sampai waktu normal 90 menit berakhir dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Miranda, menjadi pahlawan Atletico lewat gol yang dicetaknya di menit ke 98. Gol tersebut dicetak bek Miranda melalui sundulan memanfaatkan tendangan sudut yang dilesakkan Koke. Hingga laga bubar Madrid tidak mampu balas dan Atletico memenangi gelar Copa del Rey yang kesepuluh kalinya dan yang pertama sejak musim 1995-1996.
3. Kejatuhan Raksasa Catalan - Getafe v Barcelona 4-0 agregat 6-5 (Semifinal Leg Kedua 2007)
Barcelona membawa modal kemenangan telak 5-2 di Camp Nou tiga pekan sebelumnya, dan sepertinya partai final menjadi hal yang wajib buat skuat besutan Frank Rijkaard. Namun sepertinya keyakinan pelatih asal Belanda itu harus dibayar malah ketika mengistirahatkan Lionel Messi, tetapi menurunkan starting eleven yang berisikan Samuel Eto'o, Ronaldinho, Xavi, Andres Iniesta dan Carles Puyol.
Tanpa Messi, skuat Catalan seperti kehilangan sihirnya di kandang Getafe. Tuan rumah tampil sempurna dengan keunggulan dua gol pada babak pertama, sebelum Angel Vivar Dorado dan Daniel Guiza mencetak dua gol tambahan di paruh kedua untuk memberikan petaka kepada La Blaugrana. Barca hingga akhir laga tidak mampu mencetak satu golpun dan harus tersingkir dari ajang Copa del Rey.
4. Gol Galletti dimenit ke 112 - Real Zaragoza v Real Madrid 3-2 (Final 2004, Barcelona Olympic Stadium)
Real Madrid tentu tidak bisa melupakan kekalahan dramatis atas Real Zaragoza pada partai puncak Copa del Rey, 2004 lalu. Los Blancos dipaksa tertunduk lesu, usai terkapar di masa perpanjangan waktu lewat gol Luciano Galletti dimenit ke 112 dalam laga yang berlangsung di Barcelona Olympic Stadium.
David Beckham yang bermain pada musim perdana bersama Madrid membawa timnya memimpin dimenit ke 24, lewat eksekusi tendangan bebas sebelum akhirnya mantan gelandang El Real, Savio menyamakan kedudukan. David Villa kemudian membawa Zaragoza balik memimpin, meski akhirnya Roberto Carlos sukses membuat skor kembali sama kuat.
Pertandingan dilanjutnya hingga masa perpanjangan waktu, dan akhirnya Galletti memberikan petaka buat Madrid dimenit ke 112. Madrid berupaya keras mencari gol penyama, tapu akhirnya Zaragoza keluar sebagai juara Copa del Rey dengan mengalahkan Madrid 3-2.
5. Kekalahan Menyakitkan Madrid di Kandang - Deportivo La Coruna v Real Madrid 2-1 (Final 2002, Bernabeu)
Deportivo La Coruna mengalama masa keemasan mereka di bawah besutan pelatih, Javier Irureta dengan menjadi juara La Liga, Spanyol pada musim 2000 dan kemudian mengalahkan Real Madrid untuk mengangkat trofi Copa del Rey di 2002. Madrid yang saat itu ditangani Vicente del Bosque dengan sederet mega bintang lapangan hijau seperti Roberto Carlos, Luis Figo, Raul dan Zinedine Zidane, sempat sesumbar mampu menjadi juara.
Tapi nyatanya bermain di depan publik Santiago Bernabeu dan ditopang pemain kelas dunia, tidak lantas membuat Madrid melenggang menjadi juara. Deportivo justru tampil dominan lewat gol yang dicetak Sergio dan Diego Tristan. Raul sempat memperkecil kedudukan, tapi go tersebut tidak mampu mengantar Madrid jadi juara. Deportivo meraih kemenangan yang membuatnya sangat terkenal saat itu.
(akr)