Saatnya Berburu
A
A
A
NAPOLI - Napoli mendapat kesempatan menyudahi masa suram yang telah berlangsung selama dua pekan. Kedatangan mangsa empuk ke Stadio San Paolo bisa mengembalikan I Partenopei ke jalur kemenangan.
Napoli melewati dua laga terakhir tanpa hasil positif. Setelah sempat tiga kali beruntun memukul musuhnya di semua kompetisi, pasukan Rafael Benitez ini dikalahkan Torino 0-1 di Seri A dan bemain 1-1 kontra Lazio di ajang Coppa Italia. Itu pertama kali terjadi sepanjang 2015. Catatan negatif tersebut berpotensi berakhir ketika Inter Milan datang berkunjung dini hari nanti.
Tuan rumah punya kans besar meraih angka penuh karena I Nerazzurri merupakan mangsa favorit. Napoli belum pernah kalah dari lima pertemuan terkini, yakni tiga menang dan dua imbang. Bila ditotal, Napoli sudah 34 kali mengalahkan Inter di Seri A. Ya, Inter merupakan tim yang paling sering dipermalukan Napoli di kompetisi domestik. Inter biasanya perlu waktu lama untuk menjinakkan Napoli.
Terbukti, Inter baru menundukkan Napoli pada 10 Desember 2012 atau setelah menderita empat kekalahan pada perjumpaan sebelumnya. Tuah Stadio San Paolo juga menjadi senjata rahasia Napoli. Terakhir kali Inter pulang membawa kemenangan pada Oktober 1997 setelah unggul 2-0. Setelah itu, mereka hanya bisa merebut dua angka dari kunjungannya ke Napoli.
“Kami punya banyak pertandingan dengan waktu berdekatan. Saya bahkan tidak bisa menghitung berapa jumlahnya. Tapi, tim bereaksi dengan baik. Kami lambat laun bisa kembali ke jalur yang tepat. Saya bangga dengan semangat juang para pemain,” ungkap Benitez, dilansir Sportal. Tidak ada yang meragukan kemampuan Napoli mengalahkan Inter.
Itu bukan semata karena sejarah rivalitas, juga faktor pelatih. Benitez sudah dianggap racun mematikan bagi nakhoda tim tamu, Roberto Mancini. Mancini pernah dikalahkan Benitez 0-1 saat perempat final Coppa Italia di Stadio San Paolo, 5 Februari lalu. Sebelum laga itu, Mancini juga ditaklukkan Benitez di fase babak 16 besar Liga Champions 2007/2008. Kala itu, Benitez bersama Liverpool memenangkan dua pertemuan kontra Mancini yang menukangi Inter.
Tergerusnya mentalitas serta kurang kondusifnya ruang ganti semakin merapuhkan Inter di hadapan Napoli. Geliat Inter yang sempat membukukan tiga kemenangan tanpa henti baru saja dipadamkan Fiorentina. Inter harus kembali tersungkur akibat gol tunggal Mohamed Salah. Spekulasi mengenai Mancini menambah kisruh suasana.
Inter tertekan lantaran adanya isu mengenai niat petinggi Inter mengganti Mancini dengan Marcelo Bielsa musim depan. Beredar informasi mantan pelatih Manchester City itu bakal didepak kalau sampai kalah melawan Napoli. Sialnya lagi, Mancini kurang daya untuk meredam Napoli. Dia masih kehilangan duo bek sayap Jonathan dan Yuto Nagatomo. Sementara di lini depan, Lukas Podolski terus tampil buruk.
“Musim ini memang sungguh sulit. Tapi, masih ada tiga bulan tersisa. Kami masih punya peluang untuk meraih sukses,” ujar gelandang Inter Mateo Kovacic. Seandainya Napoli kembali melumat Inter, tentu akan menjaga kans meraih tiket otomatis Liga Champions musim depan. Maklum, mereka saat ini hanya terpaut empat angka dari AS Roma.
M mirza
Napoli melewati dua laga terakhir tanpa hasil positif. Setelah sempat tiga kali beruntun memukul musuhnya di semua kompetisi, pasukan Rafael Benitez ini dikalahkan Torino 0-1 di Seri A dan bemain 1-1 kontra Lazio di ajang Coppa Italia. Itu pertama kali terjadi sepanjang 2015. Catatan negatif tersebut berpotensi berakhir ketika Inter Milan datang berkunjung dini hari nanti.
Tuan rumah punya kans besar meraih angka penuh karena I Nerazzurri merupakan mangsa favorit. Napoli belum pernah kalah dari lima pertemuan terkini, yakni tiga menang dan dua imbang. Bila ditotal, Napoli sudah 34 kali mengalahkan Inter di Seri A. Ya, Inter merupakan tim yang paling sering dipermalukan Napoli di kompetisi domestik. Inter biasanya perlu waktu lama untuk menjinakkan Napoli.
Terbukti, Inter baru menundukkan Napoli pada 10 Desember 2012 atau setelah menderita empat kekalahan pada perjumpaan sebelumnya. Tuah Stadio San Paolo juga menjadi senjata rahasia Napoli. Terakhir kali Inter pulang membawa kemenangan pada Oktober 1997 setelah unggul 2-0. Setelah itu, mereka hanya bisa merebut dua angka dari kunjungannya ke Napoli.
“Kami punya banyak pertandingan dengan waktu berdekatan. Saya bahkan tidak bisa menghitung berapa jumlahnya. Tapi, tim bereaksi dengan baik. Kami lambat laun bisa kembali ke jalur yang tepat. Saya bangga dengan semangat juang para pemain,” ungkap Benitez, dilansir Sportal. Tidak ada yang meragukan kemampuan Napoli mengalahkan Inter.
Itu bukan semata karena sejarah rivalitas, juga faktor pelatih. Benitez sudah dianggap racun mematikan bagi nakhoda tim tamu, Roberto Mancini. Mancini pernah dikalahkan Benitez 0-1 saat perempat final Coppa Italia di Stadio San Paolo, 5 Februari lalu. Sebelum laga itu, Mancini juga ditaklukkan Benitez di fase babak 16 besar Liga Champions 2007/2008. Kala itu, Benitez bersama Liverpool memenangkan dua pertemuan kontra Mancini yang menukangi Inter.
Tergerusnya mentalitas serta kurang kondusifnya ruang ganti semakin merapuhkan Inter di hadapan Napoli. Geliat Inter yang sempat membukukan tiga kemenangan tanpa henti baru saja dipadamkan Fiorentina. Inter harus kembali tersungkur akibat gol tunggal Mohamed Salah. Spekulasi mengenai Mancini menambah kisruh suasana.
Inter tertekan lantaran adanya isu mengenai niat petinggi Inter mengganti Mancini dengan Marcelo Bielsa musim depan. Beredar informasi mantan pelatih Manchester City itu bakal didepak kalau sampai kalah melawan Napoli. Sialnya lagi, Mancini kurang daya untuk meredam Napoli. Dia masih kehilangan duo bek sayap Jonathan dan Yuto Nagatomo. Sementara di lini depan, Lukas Podolski terus tampil buruk.
“Musim ini memang sungguh sulit. Tapi, masih ada tiga bulan tersisa. Kami masih punya peluang untuk meraih sukses,” ujar gelandang Inter Mateo Kovacic. Seandainya Napoli kembali melumat Inter, tentu akan menjaga kans meraih tiket otomatis Liga Champions musim depan. Maklum, mereka saat ini hanya terpaut empat angka dari AS Roma.
M mirza
(bbg)