Pesta Terancam
A
A
A
LIVERPOOL - Blackburn Rovers berpeluang merusak pesta perpisahan indah yang disiapkan Liverpool untuk sang kapten Steven Gerrard. Hasil imbang 0-0 di Anfield Stadium, Senin (9/3) dini hari, memaksa The Reds memainkan replay di Ewood Park Stadium, kandang Blackburn.
Liverpool sejatinya menyiapkan misi memberikan kenangan kepada Gerrard sebelum hengkang ke Mayor League Soccer (MLS) untuk memperkuat LA Galaxy. Pelatih Liverpool Brendan Rodgers berambisi membawa The Reds ke partai final Piala FA yang dihelat 30 Mei mendatang di Stadion Wembley.
Final dan gelar juara Piala FA tidak hanya jadi kado manis perpisahan, tapi juga hadiah ulang tahun terbaik buat Gerrard yang akan genap berusia 34 tahun. Tapi, semua skenario tersebut terancam berantakan jika melihat performa Liverpool melawan Rovers .
Di bawah sorot mata gelisah Gerrard dan mantan pemain Liverpool Jammie Carragher dari tribune kehormatan serta bentangan spanduk “Get Gerrard to Wembley” di tribune penonton, Jordan Henderson dkk seperti mati angin. Superioritas yang ditunjukkan sepanjang 2015 menguap begitu saja. Tidak ada kreativitas lini tengah dan ketajaman para pemain Liverpool untuk membongkar pertahanan berlapis Rovers .
Rodgers beralasan, fisik pemainnya mengalami penurunan. “Tiga bulan terakhir kami tampil dengan intensitas tinggi yang memperlihatkan fisik dan mental. Jadi, wajar jika kami mengalami sedikit penurunan, terutama dari sisi produktivitas” kata Rodgers, dikutip Skysports.
Statistik pertandingan menunjukkan satu-satunya kelemahan Liverpool adalah ketidakmampuan mereka mencetak gol. Whoscored.com mencatat, tuan rumah menguasai penguasaan bola mencapai 70% dengan 21 kali percobaan tendangan, tapi hanya empat yang mengarah ke gawang. “Ya, kredit poin harus saya berikan kepada Rovers . Mereka bertahan dengan baik dan itu menyulitkan kami,” ujarnya.
Pertahanan pasukan Gary Bowyer memang sangat menjanjikan. Performa center back Matthew Kilgallon, bek kiri Markus Olsson, plus penjaga gawang Simon Eastwood sangat baik. Mereka memaksa Daniel Sturridge dan Rahim Sterling tak bisa berbuat banyak melakukan aksi berbahaya di kotak penalti.
Kreativitas Coutinho dan Henderson juga tidak terlihat karena tenggelam penampilan apik Craig Conway dan Corry Evans. “Kredit penuh untuk para pemain, mereka bermain sangat baik dan penuh kebanggaan,” ujar Bowyer.
Performa inilah yang diharapkan Bowyer bisa kembali diulang saat bermain di kandang. Apalagi, tim berjuluk The Blue and Whites itu memiliki reputasi positif di kandang. Dua tim Liga Primer, Stoke City dan Swansea City dipermalukan dengan skor 3-1 dan 4-1 di Ewood Park.
Menariknya, Bowyer meminta agar Rodgers tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi lapangan Ewood Park. Menurutnya, kualitas kandang Rovers tidak kalah dari Wembley. “Rodgers mengeluh tentang lapangan di sini. Tunggu sampai dia melihat Ewood Park.
Liverpool sejatinya menyiapkan misi memberikan kenangan kepada Gerrard sebelum hengkang ke Mayor League Soccer (MLS) untuk memperkuat LA Galaxy. Pelatih Liverpool Brendan Rodgers berambisi membawa The Reds ke partai final Piala FA yang dihelat 30 Mei mendatang di Stadion Wembley.
Final dan gelar juara Piala FA tidak hanya jadi kado manis perpisahan, tapi juga hadiah ulang tahun terbaik buat Gerrard yang akan genap berusia 34 tahun. Tapi, semua skenario tersebut terancam berantakan jika melihat performa Liverpool melawan Rovers .
Di bawah sorot mata gelisah Gerrard dan mantan pemain Liverpool Jammie Carragher dari tribune kehormatan serta bentangan spanduk “Get Gerrard to Wembley” di tribune penonton, Jordan Henderson dkk seperti mati angin. Superioritas yang ditunjukkan sepanjang 2015 menguap begitu saja. Tidak ada kreativitas lini tengah dan ketajaman para pemain Liverpool untuk membongkar pertahanan berlapis Rovers .
Rodgers beralasan, fisik pemainnya mengalami penurunan. “Tiga bulan terakhir kami tampil dengan intensitas tinggi yang memperlihatkan fisik dan mental. Jadi, wajar jika kami mengalami sedikit penurunan, terutama dari sisi produktivitas” kata Rodgers, dikutip Skysports.
Statistik pertandingan menunjukkan satu-satunya kelemahan Liverpool adalah ketidakmampuan mereka mencetak gol. Whoscored.com mencatat, tuan rumah menguasai penguasaan bola mencapai 70% dengan 21 kali percobaan tendangan, tapi hanya empat yang mengarah ke gawang. “Ya, kredit poin harus saya berikan kepada Rovers . Mereka bertahan dengan baik dan itu menyulitkan kami,” ujarnya.
Pertahanan pasukan Gary Bowyer memang sangat menjanjikan. Performa center back Matthew Kilgallon, bek kiri Markus Olsson, plus penjaga gawang Simon Eastwood sangat baik. Mereka memaksa Daniel Sturridge dan Rahim Sterling tak bisa berbuat banyak melakukan aksi berbahaya di kotak penalti.
Kreativitas Coutinho dan Henderson juga tidak terlihat karena tenggelam penampilan apik Craig Conway dan Corry Evans. “Kredit penuh untuk para pemain, mereka bermain sangat baik dan penuh kebanggaan,” ujar Bowyer.
Performa inilah yang diharapkan Bowyer bisa kembali diulang saat bermain di kandang. Apalagi, tim berjuluk The Blue and Whites itu memiliki reputasi positif di kandang. Dua tim Liga Primer, Stoke City dan Swansea City dipermalukan dengan skor 3-1 dan 4-1 di Ewood Park.
Menariknya, Bowyer meminta agar Rodgers tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi lapangan Ewood Park. Menurutnya, kualitas kandang Rovers tidak kalah dari Wembley. “Rodgers mengeluh tentang lapangan di sini. Tunggu sampai dia melihat Ewood Park.
(ftr)