Eksekusi Berkelas

Kamis, 12 Maret 2015 - 10:02 WIB
Eksekusi Berkelas
Eksekusi Berkelas
A A A
PORTO - Parade eksekusi gol berkelas menjadi tema kemenangan 4-0 FC Porto atas FC Basel pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Estadio do Dragao, dini hari kemarin.

Fakta menunjukkan gol Yacine Brahimi, Hector Herrera, Carlos Henrique Casemiro, dan Vincent Aboubakar lahir dalam bentuk yang serupa, yaitu sepakan keras dari luar kotak penalti. Brahimi dan Casemiro lewat tendangan bebas yang menghujam gawang Tomas Vaclik.

Sementara Herrera serta Aboubakar melalui manuver cantik di pertahanan Basel yang diakhiri sepakan mematikan. ”Tidak mudah mengalahkan Basel. Namun, para pemain bekerja sangat keras untuk mendapatkan empat gol. Kami menyerang dan bertahan sangat baik melawan tim yang solid. Para pemain pantas mendapatkan kemenangan ini. Saya senang dan bangga pada perjuangan mereka,” kata Nakhoda Porto asal Spanyol, Julen Lopetegui, di situs resmi UEFA.

Sayang, penampilan memukau yang berujung kemenangan membanggakan harus dibayar mahal. Danilo Luiz da Silva harus dilarikan ke rumah sakit setelah bertabrakan dengan sang kiper, Fabiano Ribeiro de Freitas, saat akan mengamankan bola di area penalti. Bek yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Real Madrid itu sempat tidak sadarkan diri tergeletak di lapangan.

”Situasi yang dialami Danilo cukup dramatis. Beruntung, dia mendapatkan kembali kesadarannya saat akan dibawa ke rumah sakit. Tim medis menyebut dia akan baik-baik saja. Tentu saja kami mendedikasikan kemenangan ini untuknya. Kami berdoa semoga dia cepat kembali ke lapangan,” ungkap mantan pelatih Real Sociedad itu.

Yang pasti, keberhasilan menyingkirkan Basel membuat klub berjuluk Sang Naga itu kembali ke perempat final Liga Champions untuk pertama kalinya setelah 2008/2009. Saat itu mereka mencapai babak 8 besar seusai menyingkirkan Atletico Madrid pada babak 16 besar. Sayang, pada perempat final klub berkostum biru putih itu harus mengakui ketangguhan Manchester United (MU).

Setelah 2008/2009 Porto tampil kurang bagus di Liga Champions. Bahkan, mereka sempat satu musim hanya tampil di Liga Europa, yaitu pada 2010/2011. Situasi tersebut didapat karena Porto hanya menempati posisi 3 klasemen akhir Liga Portugal 2009/2010. Ketika itu mereka tidak mampu bersaing dengan Benfica dan SC Braga.

Benfica menjadi juara Liga Portugal dan Braga menempati baris kedua. Namun, pengalaman Porto yang sering tampil di Liga Champions ternyata memiliki pengaruh signifikan ketika tampil di Liga Europa 2010/2011.

Mereka tampil perkasa sejak fase grup hingga knockout. Bahkan, tim yang ketika itu masih diperkuat Radamel Falcao Garcia tersebut mampu mencapai pertandingan puncak di Dublin, Irlandia. Mereka juara setelah mengalahkan Braga 1-0 pada final lewat gol semata wayang Falcao.

”Kami tidak memikirkan siapa lawan pada perempat final. Di Liga Champions, semua tim sama beratnya. Kami harus memperlakukan semua pertandingan sama pentingnya. Kami akan berjuang sekuat tenaga untuk bisa mencapai hasil yang bagus. Kami ingin tampil selama mungkin di kompetisi ini,” ujar Brahimi di situs resmi klub.

Andri ananto
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5274 seconds (0.1#10.140)