Jaga Harapan

Jum'at, 13 Maret 2015 - 09:09 WIB
Jaga Harapan
Jaga Harapan
A A A
MUNICH - Bayern Muenchen berambisi meraih gelar Liga Champions di kandang sendiri. Kesuksesan menghajar Shakhtar Donetsk 7-0 mempermulus jalan mereka mewujudkan misi.

FC Hollywood selangkah lebih dekat menuju final di Olympiastadion, Berlin, pada 6 Juni melalui pesta gol di Allianz Arena, dini hari kemarin. Kemenangan ini menjaga peluang mereka menebus kegagalan sebelumnya ketika final 2011/2012 digelar di kandang sendiri. Ketika itu, Bayern ditumbangkan Chelsea melalui adu penalti.

“Kami sangat ingin pergi ke Berlin. Tapi, kita lihat siapa penghalang kami di babak 8 besar. Perjalanan masih panjang,” kata bek Bayern Jerome Boateng, dilansir Reuters. Kartu merah bek Oleksandr Kucher pada menit ketiga menjadi tanda dimulainya pesta Bayern atas Shakhtar.

Thomas Mueller mencetak dua gol, yakni melalui eksekusi penalti (‘4) dan (‘51). Lima gol Bayern lainnya disumbangkan Boateng (‘34), Franck Ribery (‘49), Holger Badstuber (‘63), Robert Lewandowski (‘75), dan Mario Goetze (‘87). Skor tujuh gol tanpa balas merupakan kemenangan terbesar Bayern di Liga Champions.

Mereka sempat mengalahkan FC Basel dengan skor yang sama pada 2012. Sepanjang keikutsertaannya di turnamen bergengsi di Benua Biru tersebut, FC Hollywood telah meraih kemenangan dengan mencetak tujuh gol sebanyak empat kali.

Pencapaian lainnya terjadi saat Bayern mempermalukan AS Roma (2014) dan Sporting Lisbon (2009) melalui skor 7-1. Kemenangan fantastis Bayern membuat Pep Guardiola senang. Guardiola menilai kartu merah yang diterima Shakhtar memudahkan timnya memegang kendali permainan.

“Tentu saja kami puas. Itu hasil yang jelas. Itu sedikit lebih mudah karena kami bermain melawan 10 pemain lawan dalam waktu yang cukup lama. Shakhtar tidak memiliki peluang yang benarbenar bagus. Saya ingin mengucapkan selamat kepada tim saya,” kata Guardiola, dilansir situs resmi UEFA.

Pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan keputusannya menurunkan lebih banyak pemain di lini depan membuat Bayern mendominasi pertandingan dan lebih banyak memberikan tekanan terhadap Shakhtar yang dinilai sebagai tim yang tangguh.

“Untuk pertama kali sepanjang karier, saya memainkan banyak penyerang. Pada leg pertama, kami memiliki banyak masalah dengan pertahanan mereka. Jadi, saya memutuskan menurunkan Ribery, Lewandowski, Mueller, dan Arjen Robben. Shakhtar memiliki kualitas hebat terutama dalam serangan. Tapi, tentu saja akan lebih mudah ketika Anda memiliki pemain ekstra,” paparnya.

Di kubu lawan, kekalahan ini membuat Shakhtar gagal menyamai catatan terbaik kala melaju ke babak 8 besar pada musim 2010/2011. Menanggapi hasil buruk yang dialami timnya, secara sportif Pelatih Mircea Lucescu mengakui superioritas Bayern. Lucescu menilai kartu merah yang diterima Kucher memberikan pengaruh besar atas kekalahan yang dialami Hirnyky.

“Selamat untuk Bayern. Kami tidak dapat menjalankan rencana kami ketika mendapatkan kartu merah di awal pertandingan. Mereka juga begitu kuat secara mental. Ketika Darijo Srna mengalami cedera, permainan telah berakhir bagi kami,” pungkasnya.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0861 seconds (0.1#10.140)