Dua Kelemahan Mutlak Skuad PSMS Medan

Dua Kelemahan Mutlak Skuad PSMS Medan
A
A
A
MEDAN - Proses transisi menyerang dan bertahan PSMS Medan mendapat perhatian serius pelatih Edy Syahputra. Dia menilai, dua hal itulah yang menjadi kelemahan mutlak anak asuhnya dalam sebuah pertandingan.
''Pemain harus tahu bagaimana cara bertahan dan menyerang yang baik dalam melakoni pertandingan. Pemain jangan hanya terpaku pada posisinya saja, tetapi juga melihat celah dan harus benar-benar dimanfaatkan. Jadi, semua pemain harus memiliki naluri untuk mencetak gol,''ungkap Edy.
Tak hanya itu, pemain kerap terpaku pada posisinya saja. Sehingga, sulit melihat adanya celah untuk bisa membantu penyerangan atau pun mencetak gol. Meski bertahan juga prioritas dilakukan, terlebih lagi mengantisipasi serangan balik lawan.
''Pemain bawah bukan hanya mampu untuk bertahan saja, tetapi juga dapat membantu melakukan serangan dan bila ada kesempatan dapat untuk mencetak gol. Sebaliknya, pemain depan tidak hanya terpaku untuk menanti bola saja. Pemain ujung tombak harus membantu barisan pertahanan jika mendapat tekanan serangan dari lawan,''jelasnya.
Menurutnya, bertahan dan menyerang harus seimbang dilakukan. Tentu hal ini berperan pada Tri Yudha Handoko yang memegang peranan penting mengatur ritme serangan. Sang kapten itulah memiliki tugas menyuplai bola ke seluruh lini. Baik depan maupun bawah. Pemain bertahan pun ditekan Edy, tidak terpaku dengan tanggung jawab saja. Namun, juga turut membantu serangan. Hal inilah yang dilakukan Luis Irsandi kala mencetak hattrick dilaga uji coba terakhir melawan PPLP Sumut.
''Jika ini bisa dilakukan, maka akan lebih banyak menguasai bola dan tidak mudah kehilangan bola saat pertandingan. Kolektivitas tim yang paling utama dan komunikasi antar pemain harus diterapkan sehingga tidak terjadi salah pengertian antar pemain,''tandasnya.
Dalam satu pertandingan pelatih harus mempersiapkan taktik dan strategi untuk melumpuhkan lawan.Sepakbola merupakan permainan yang penuh dengan serangan. Taktikyangdigunakan pun beragam. Pola penyerangan adalah pola yang bertujuan menyerang lawan untuk mendapatkan kemenangan.
Pola ini disebut juga dengan offensive football. Pola permainan ini tidak hanya dipilih secara acak, tetapi membutuhkan kejelian dan kehandalan yang baik dalam menentukan kelemahan lawan yang dihadapi.
Edi menjelaskan, selama pemain mengikuti latihan jelang kompetisi, April mendatang. Tim pelatih secara kontiniu melakukan evaluasi dan perkembangan para pemain. Hingga saat ini proges para pemain sudah cukup lumayan, namun tetap dilakukan latihan keras untuk menguji mental para pemain secara bertahap. Latihan mental diterapkan agar para pemain jangan cepat emosi dalam pertandingan yang akan mengakibatkan kerugian pada tim.
''Bila diukur dengan grafik performa pemain, kerja sama tim, semangat juang dan mental juara telah tertanam dalam jiwa pemain telah menunjukkan perkembangan yang cukup sifnikan. Perkembangan permainan akan bertambah tinggi saat memasuki pemusatan latihan,” pungkasnya.
''Pemain harus tahu bagaimana cara bertahan dan menyerang yang baik dalam melakoni pertandingan. Pemain jangan hanya terpaku pada posisinya saja, tetapi juga melihat celah dan harus benar-benar dimanfaatkan. Jadi, semua pemain harus memiliki naluri untuk mencetak gol,''ungkap Edy.
Tak hanya itu, pemain kerap terpaku pada posisinya saja. Sehingga, sulit melihat adanya celah untuk bisa membantu penyerangan atau pun mencetak gol. Meski bertahan juga prioritas dilakukan, terlebih lagi mengantisipasi serangan balik lawan.
''Pemain bawah bukan hanya mampu untuk bertahan saja, tetapi juga dapat membantu melakukan serangan dan bila ada kesempatan dapat untuk mencetak gol. Sebaliknya, pemain depan tidak hanya terpaku untuk menanti bola saja. Pemain ujung tombak harus membantu barisan pertahanan jika mendapat tekanan serangan dari lawan,''jelasnya.
Menurutnya, bertahan dan menyerang harus seimbang dilakukan. Tentu hal ini berperan pada Tri Yudha Handoko yang memegang peranan penting mengatur ritme serangan. Sang kapten itulah memiliki tugas menyuplai bola ke seluruh lini. Baik depan maupun bawah. Pemain bertahan pun ditekan Edy, tidak terpaku dengan tanggung jawab saja. Namun, juga turut membantu serangan. Hal inilah yang dilakukan Luis Irsandi kala mencetak hattrick dilaga uji coba terakhir melawan PPLP Sumut.
''Jika ini bisa dilakukan, maka akan lebih banyak menguasai bola dan tidak mudah kehilangan bola saat pertandingan. Kolektivitas tim yang paling utama dan komunikasi antar pemain harus diterapkan sehingga tidak terjadi salah pengertian antar pemain,''tandasnya.
Dalam satu pertandingan pelatih harus mempersiapkan taktik dan strategi untuk melumpuhkan lawan.Sepakbola merupakan permainan yang penuh dengan serangan. Taktikyangdigunakan pun beragam. Pola penyerangan adalah pola yang bertujuan menyerang lawan untuk mendapatkan kemenangan.
Pola ini disebut juga dengan offensive football. Pola permainan ini tidak hanya dipilih secara acak, tetapi membutuhkan kejelian dan kehandalan yang baik dalam menentukan kelemahan lawan yang dihadapi.
Edi menjelaskan, selama pemain mengikuti latihan jelang kompetisi, April mendatang. Tim pelatih secara kontiniu melakukan evaluasi dan perkembangan para pemain. Hingga saat ini proges para pemain sudah cukup lumayan, namun tetap dilakukan latihan keras untuk menguji mental para pemain secara bertahap. Latihan mental diterapkan agar para pemain jangan cepat emosi dalam pertandingan yang akan mengakibatkan kerugian pada tim.
''Bila diukur dengan grafik performa pemain, kerja sama tim, semangat juang dan mental juara telah tertanam dalam jiwa pemain telah menunjukkan perkembangan yang cukup sifnikan. Perkembangan permainan akan bertambah tinggi saat memasuki pemusatan latihan,” pungkasnya.
(aww)