Bibit Pesepakbola Indonesia Siap Terbang ke Portugal
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI), Legenda Football Academy (LFA) dan SMKplus AN-Nadwah bekerja sama menciptakan pembibitan pemain sepak bola berbakat di tanah air. Salah satu realisasinya adalah mengirim tiap pemain terbaiknya berlaga di kompetisi IBER CUP Estoril, di Portugal.
Menjadi pesepakbola profesional memang jadi cita-cita setiap pelajar di Indonesia. Namun menurut ketua umum ASSBI Taufik Jursal Effendy, hal tersebut membuat pendidikan formal kerap terlupakan yang nyatanya tetap penting setelah pensiun.
Hal tersebut mendorong ASSBI, LFA dan SMKplus AN-Nadwah bekerja sama membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri, berpengetahuan luas, berdaya saing tinggi, berwawasan global namun berprestasi di sepak bola. Nantinya, siswa akan mendapat latihan dan pemondokan yang digelar di Lapangan Sepakbola LFA, di Tambun, Bekasi. SMKplus An-Nadwah sendiri menyumbang ilmu pengetahuan berbasis kurikulum resmi nasional Departemen Pendidikan Nasional yang dikembangkan secara mandiri dan terakreditasi A.
"Selain itu, program kurikulum yang seimbang antara pendidikan di bidang agama, pengembangan teknik komputer jaringan (TKJ), teknik otomotif dan meningkatkan skill serta kemampuan sepak bola," tambah Taufik dalam rilis yang diterima Sindonews.
"Dalam pembinaan sepak bola, yang utama tentu saja punya lapangan yang representatif. Selain itu, program sepak bola langsung ditangani oleh pelatih-pelatih berpengalaman. Di antaranya ada Warta Kusuma (mantan pemain PSSI Pra Piala Dunia 1986) dan Omar Calam (sertificate Liverpool Football Academy)," sambungnya.
Garansinya, ASSBI dan LFA menjamin pesertanya mendapat kompetisi yang sesuai di jenjang usianya. Siswa berprestasi terbaik bakal mendapat kesempatan bermain di tournament IBER CUP Estoril, di Portugal.
"Seleksi akan dimulai pada 21 April - 10 Mei 2015. Dengan begitu, menjalani waktu sekolah dan olahraga secara bersamaan tidak akan sulit. Prestasi sepak bola bisa diwujudkan tanpa meninggalkan sekolah," pungkas Taufik.
Menjadi pesepakbola profesional memang jadi cita-cita setiap pelajar di Indonesia. Namun menurut ketua umum ASSBI Taufik Jursal Effendy, hal tersebut membuat pendidikan formal kerap terlupakan yang nyatanya tetap penting setelah pensiun.
Hal tersebut mendorong ASSBI, LFA dan SMKplus AN-Nadwah bekerja sama membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri, berpengetahuan luas, berdaya saing tinggi, berwawasan global namun berprestasi di sepak bola. Nantinya, siswa akan mendapat latihan dan pemondokan yang digelar di Lapangan Sepakbola LFA, di Tambun, Bekasi. SMKplus An-Nadwah sendiri menyumbang ilmu pengetahuan berbasis kurikulum resmi nasional Departemen Pendidikan Nasional yang dikembangkan secara mandiri dan terakreditasi A.
"Selain itu, program kurikulum yang seimbang antara pendidikan di bidang agama, pengembangan teknik komputer jaringan (TKJ), teknik otomotif dan meningkatkan skill serta kemampuan sepak bola," tambah Taufik dalam rilis yang diterima Sindonews.
"Dalam pembinaan sepak bola, yang utama tentu saja punya lapangan yang representatif. Selain itu, program sepak bola langsung ditangani oleh pelatih-pelatih berpengalaman. Di antaranya ada Warta Kusuma (mantan pemain PSSI Pra Piala Dunia 1986) dan Omar Calam (sertificate Liverpool Football Academy)," sambungnya.
Garansinya, ASSBI dan LFA menjamin pesertanya mendapat kompetisi yang sesuai di jenjang usianya. Siswa berprestasi terbaik bakal mendapat kesempatan bermain di tournament IBER CUP Estoril, di Portugal.
"Seleksi akan dimulai pada 21 April - 10 Mei 2015. Dengan begitu, menjalani waktu sekolah dan olahraga secara bersamaan tidak akan sulit. Prestasi sepak bola bisa diwujudkan tanpa meninggalkan sekolah," pungkas Taufik.
(bbk)