Mengejar Waktu

Sabtu, 21 Maret 2015 - 09:58 WIB
Mengejar Waktu
Mengejar Waktu
A A A
MILAN - Filippo Inzaghi tidak memiliki banyak waktu untuk mengeluarkan AC Milan dari jurang krisis. Inzaghi bisa saja dipecat seusai laga lanjutan Seri A versus Cagliari di Stadio San Siro, dini hari nanti.

Duduk di peringkat 10 klasemen sementara dari 27 pertandingan adalah pencapaian I Rossoneri di bawah asuhan Inzaghi sejauh ini. Sebagai tim besar di Italia, hasil itu bukanlah prestasi yang patut dibanggakan. Pasalnya, Milan musim ini hanya mampu meraih 8 kemenangan di Seri A. Selebihnya, 11 kali bermain imbang dan 8 kali menelan pil pahit kekalahan.

Fakta tersebut membuat Milan berkutat di papan tengah. Bahkan, terakhir kali I Rossoneri berhasil menembus empat besar adalah pada pekan kesembilan. Setelah itu, posisi terbaik Ricardo Montolivo dkk hanya berada di peringkat 6. Karena alasan tersebut, Inzaghi diisukan akan didepak karena dianggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas buruknya penampilan Milan.

Media-media Italia sangat sering memberitakan skenario suksesi pelatih Milan. Sejumlah nama sosok pengganti juga mulai dimunculkan. Uniknya, Inzaghi bukan tanpa dukungan. Pelatih yang juga mantan pemain Milan itu ternyata tetap mendapat banyak pembelaan, salah satunya dari Nigel de Jong. “Tentu saja kami berharap tim bisa bertahan hingga akhir.

Saya menilai pelatih bukan satu-satunya pihak yang harus memegang penuh tanggung jawab. Kami (pemain) juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi saat ini,” ungkap De Jong, dilansir Tuttosport . Pemain berkebangsaan Belanda itu berharap Milan segera bangkit dari situasi sulit saat ini. Pasalnya, dengan sisa 11 pertandingan, peluang Milan tampil di Eropa musim depan belum tertutup sepenuhnya.

Dengan 35 angka, Milan tertinggal 11 angka dari Napoli (peringkat 5). Meski tidak akan mudah, De Jong yakin peluang Milan masih sangat terbuka. “Tim wajib memiliki tekad dan usaha untuk keluar dari situasi yang kami alami saat ini. Hal ini tentu saja harus kami jalani bersama-sama. Tim pelatih dan pemain harus bersatu melewati masa-masa sulit ini,” tutur gelandang berkepala plontos tersebut.

Usaha bangkit dari keterpurukan diserukan De Jong saat Milan menjamu Cagliari. Meski lawan yang dihadapi adalah tim yang sedang berusaha keluar dari zona degradasi, pemain kelahiran Amsterdam itu meminta temantemannya fokus dengan tidak menganggap remeh lawan. “Saya belum melihat banyak pertandingan Cagliari musim kompetisi kali ini. Namun, kami harus terus berpikir bahwa setiap pertandingan akan sulit bagi kami.

Kami tidak boleh sedikit pun melihat Cagliari dari sisi klasemen saat ini. Apalagi, kami butuh kemenangan,” tandas mantan pemain Manchester City (Man City) itu. Seperti halnya Milan, Cagliari juga ternyata memiliki ambisi besar. Mereka mengaku tidak ingin menemani Parma yang sudah pasti terdegradasi.

Dengan target bertahan di Seri A, klub yang berbasis di Pulau Sardinia itu akan berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan poin dari lawatan ke Kota Mode. Meski optimistis, Cagliari ternyata harus menerima kenyataan sedang mengalami tren negatif. Mereka baru saja menelan 14 kali kekalahan, 9 hasil imbang, dan hanya mencetak 4 kemenangan.

Sejauh ini Cagliari hanya mampu mencatatkan 21 angka. Sialnya, dari catatan statistik, rekor pertemuan dengan Milan juga tidak memihak Cagliari. Dari 33 pekan, Cagliari hanya mampu dua kali menang. Selebihnya, 21 kali kalah dan 10 hasil imbang ditorehkan ketika menghadapi I Rossoneri.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)