Siaga Satu
A
A
A
LIVERPOOL - Lini tengah Liverpool berjanji membantu para pemain depan membombardir jala David de Gea saat The Reds menjamu Manchester United (MU) pada laga lanjutan Liga Primer di Anfield, malam ini.
Rivalitas Liverpool dengan MU memang telah berlangsung lama. Khusus musim ini, kekuatan kedua tim bertumpu pada sektor gelandang. Adu teknik dan stamina membuat lini tengah diyakini akan menjadi kunci memenangkan pertandingan.
Dalam daftar pemain terdapat beberapa gelandang bagus. Sebut saja Steven Gerrard, Jordan Henderson, Philippe Coutinho, Raheem Sterling, hingga Joe Allen dari kubu Liverpool. Sementara Setan Merah memiliki Michael Carrick, Marouane Fellaini, Ander Herrera, hingga Daley Blind. Sempat terseok-seok pada awal musim, Liverpool justru mulai menemukan ritme terbaiknya saat akan menjamu MU.
Terbukti, sepanjang 2015 mereka belum terkalahkan di Liga Primer. Total, 10 kemenangan dan 3 hasil imbang berhasil dikoleksi. Banyak pengamat sepak bola di Britania Raya yang menyebut kebangkitan Liverpool terjadi karena jasa para pemain tengah. Dengan skema 3-4-3, Brendan Rodgers mampu membuat sektor gelandang Liverpool tampil baik akhir-akhir ini.
“Ini pertandingan penting. Kedua tim memiliki rivalitas panjang yang bersejarah. Kami menyadari laga akan sulit. MU datang dengan performa bagus,” ujar Rodgers di situs resmi The Reds . Sama seperti Liverpool, MU juga memiliki lini tengah yang tangguh. Kembalinya Carrick membuat Setan Merah semakin solid. Dengan Fellaini, Herrera, dan Blind yang juga sedang bagus-bagusnya, Liverpool diyakini wajib waspada.
“Kami berada di periode yang sangat penting. Jika kami kalah dan Liverpool berada di atas kami, hal itu akan sangat buruk. Karena itu, pertandingan ini sangat penting dimenangkan,” ungkap Louis van Gaal, dilansir The Independent . Mengacu pada lima pertemuan terakhir di Liga Primer, Liverpool hanya mampu meraih 2 kemenangan dan mengalami 3 kekalahan. Pada pertemuan pertama musim ini di Old Trafford, akhir tahun lalu, MU mampu memetik kemenangan 3-0.
“Saya tidak berpikir hasil pertandingan melawan MU akan menentukan. Sebab, kami masih memiliki banyak pertandingan. Namun, secara psikologis akan menjadi dorongan besar. Ketika bermain di Anfield, kami sangat percaya diri. Kami telah menunjukkannya dalam tiga bulan terakhir. Semoga kami dapat melanjutkan momentum tersebut,” kata Rodgers.
Pertemuan Liverpool dengan MU di Anfield musim lalu berakhir 1-0 untuk tuan rumah. Ketika itu, satu-satunya gol Liverpool diceploskan Daniel Sturridge saat pertandingan baru berlangsung empat menit. Meski MU kemudian membombardir gawang Liverpool, keberuntungan tidak berpihak kepada tim yang musim lalu dilatih David Moyes itu.
“Sistem yang kami gunakan saat ini adalah yang saya senangi. Fans meminta saat memainkan 4-4-2 lagi. Namun, saya lebih nyaman dengan 4-3-3 saat tim mendapatkan bola. Saat bertahan kami akan menggunakan 4-1-4-1. Setiap pertandingan akan berbeda,” tutur Van Gaal. Yang pasti, tim yang memenangkan pertandingan ini akan memiliki peluang lebih besar finis di zona Liga Champions.
Pasalnya, persaingan untuk masuk jajaran 4 besar klasemen akhir musim ini sangat berat. Selain Chelsea dan Manchester City (Man City); Arsenal, Southampton, serta Tottenham Hotspur juga memiliki peluang yang sama dengan Liverpool plus MU.
Alimansyah
Rivalitas Liverpool dengan MU memang telah berlangsung lama. Khusus musim ini, kekuatan kedua tim bertumpu pada sektor gelandang. Adu teknik dan stamina membuat lini tengah diyakini akan menjadi kunci memenangkan pertandingan.
Dalam daftar pemain terdapat beberapa gelandang bagus. Sebut saja Steven Gerrard, Jordan Henderson, Philippe Coutinho, Raheem Sterling, hingga Joe Allen dari kubu Liverpool. Sementara Setan Merah memiliki Michael Carrick, Marouane Fellaini, Ander Herrera, hingga Daley Blind. Sempat terseok-seok pada awal musim, Liverpool justru mulai menemukan ritme terbaiknya saat akan menjamu MU.
Terbukti, sepanjang 2015 mereka belum terkalahkan di Liga Primer. Total, 10 kemenangan dan 3 hasil imbang berhasil dikoleksi. Banyak pengamat sepak bola di Britania Raya yang menyebut kebangkitan Liverpool terjadi karena jasa para pemain tengah. Dengan skema 3-4-3, Brendan Rodgers mampu membuat sektor gelandang Liverpool tampil baik akhir-akhir ini.
“Ini pertandingan penting. Kedua tim memiliki rivalitas panjang yang bersejarah. Kami menyadari laga akan sulit. MU datang dengan performa bagus,” ujar Rodgers di situs resmi The Reds . Sama seperti Liverpool, MU juga memiliki lini tengah yang tangguh. Kembalinya Carrick membuat Setan Merah semakin solid. Dengan Fellaini, Herrera, dan Blind yang juga sedang bagus-bagusnya, Liverpool diyakini wajib waspada.
“Kami berada di periode yang sangat penting. Jika kami kalah dan Liverpool berada di atas kami, hal itu akan sangat buruk. Karena itu, pertandingan ini sangat penting dimenangkan,” ungkap Louis van Gaal, dilansir The Independent . Mengacu pada lima pertemuan terakhir di Liga Primer, Liverpool hanya mampu meraih 2 kemenangan dan mengalami 3 kekalahan. Pada pertemuan pertama musim ini di Old Trafford, akhir tahun lalu, MU mampu memetik kemenangan 3-0.
“Saya tidak berpikir hasil pertandingan melawan MU akan menentukan. Sebab, kami masih memiliki banyak pertandingan. Namun, secara psikologis akan menjadi dorongan besar. Ketika bermain di Anfield, kami sangat percaya diri. Kami telah menunjukkannya dalam tiga bulan terakhir. Semoga kami dapat melanjutkan momentum tersebut,” kata Rodgers.
Pertemuan Liverpool dengan MU di Anfield musim lalu berakhir 1-0 untuk tuan rumah. Ketika itu, satu-satunya gol Liverpool diceploskan Daniel Sturridge saat pertandingan baru berlangsung empat menit. Meski MU kemudian membombardir gawang Liverpool, keberuntungan tidak berpihak kepada tim yang musim lalu dilatih David Moyes itu.
“Sistem yang kami gunakan saat ini adalah yang saya senangi. Fans meminta saat memainkan 4-4-2 lagi. Namun, saya lebih nyaman dengan 4-3-3 saat tim mendapatkan bola. Saat bertahan kami akan menggunakan 4-1-4-1. Setiap pertandingan akan berbeda,” tutur Van Gaal. Yang pasti, tim yang memenangkan pertandingan ini akan memiliki peluang lebih besar finis di zona Liga Champions.
Pasalnya, persaingan untuk masuk jajaran 4 besar klasemen akhir musim ini sangat berat. Selain Chelsea dan Manchester City (Man City); Arsenal, Southampton, serta Tottenham Hotspur juga memiliki peluang yang sama dengan Liverpool plus MU.
Alimansyah
(ars)