Siap Disalahkan Selepas Inter Tumbang
A
A
A
MILAN - Roberto Mancini menerima semua kritik terkait keterpurukan Inter Milan musim ini. Tapi, Mancio, sapaan Mancini, tidak terima jika masyarakat menganggapnya sebagai pelatih gagal.
Mimpi buruk Inter belum juga berakhir. Ketika tim-tim besar lainnya meraih kemenangan, I Nerazzurrijustru dipermalukan Sampdoria di Stadio Comunale Luigi Ferraris, dini hari kemarin. Walau menguasai pertandingan, mereka tidak mampu membalas gol tunggal Eder yang terjadi pada menit ke-45.
Statistik menyebutkan, Inter menguasai bola hingga 60% dan melakukan total 12 upaya, dengan tujuh sepakan penjuru. Tapi, tim tamu jarang memberi ancaman serius, tepatnya hanya menciptakan dua kesempatan emas. Sementara Sampdoria mencatat delapan percobaan, dengan tiga mengarah ke gawang yang berbuah satu gol.
Petaka ini memperparah derita Inter. Mereka sekarang belum pernah menang lagi selama enam pertandingan terkini, yakni dua imbang dan empat kalah. Efeknya bukan cuma itu. Inter harus turun dua tingkat ke peringkat 10. Fakta itu menipiskan peluang mereka meraih tiket ke Eropa. Inter kini tertinggal 10 angka dari zona Liga Europa. “Inter bermain baik dan pantas menang.
Tim harus bermain seperti ini terus. Keberuntungan adalah bagian terbesar dari sepak bola. Permainan malam ini tidak masuk akal,” kata Mancini, dilansir Football Italia. Mancini menjadi sosok yang paling disorot. Mantan arsitek Manchester City (Man City) itu dinilai gagal memenuhi ekspektasi.
Selama empat bulan menggantikan Walter Mazzarri, Mancini belum juga mengangkat pamor pasukannya. Persentase kemenangannya cuma 32%, jauh dibandingkan ketika periode pertamanya. Pria berusia 50 tahun itu pernah bertugas mulai 2004–2008, dengan persentase kemenangan hingga 62%, tertinggi sepanjang kariernya.
Dia juga sukses menggondol tiga scudettosecara beruntun, dua kali memenangkan Coppa Italia dan dua Supercoppa Italiana. Catatan itulah yang membuat juragan Erick Thohir memilihnya untuk membina Mauro Icardi dkk. Tapi, kembalinya Mancini ke Giuseppe Meazza tidak sesuai harapan.
Dari 25 pertandingan yang dijalani, Mancio hanya menang delapan kali dan kalah sembilan kali. “Saya menerima semua kritik. Tapi, saya tidak berpikir proyek ini bisa langsung berhasil dalam waktu empat bulan,” kata Mancini. Mancini mencoba membela diri dengan mengatakan Inter butuh waktu lebih lama untuk kembali menjadi tim juara.
Acuan Mancini adalah torehan Inter yang terlempar dari 4 besar selama tiga musim belakangan. Dia mengaku sudah mengerahkan segenap kemampuan untuk memperbaikinya. Intinya, Mancio tidak merasa gagal sebagai pelatih. “Inter belum bisa bergerak dengan baik dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kami perlu waktu lebih banyak lagi. Terlepas dari kekalahan dan periode mengecewakan, saya masih percaya tim ini bisa berkembang,” pungkas Mancini.
M mirza
Mimpi buruk Inter belum juga berakhir. Ketika tim-tim besar lainnya meraih kemenangan, I Nerazzurrijustru dipermalukan Sampdoria di Stadio Comunale Luigi Ferraris, dini hari kemarin. Walau menguasai pertandingan, mereka tidak mampu membalas gol tunggal Eder yang terjadi pada menit ke-45.
Statistik menyebutkan, Inter menguasai bola hingga 60% dan melakukan total 12 upaya, dengan tujuh sepakan penjuru. Tapi, tim tamu jarang memberi ancaman serius, tepatnya hanya menciptakan dua kesempatan emas. Sementara Sampdoria mencatat delapan percobaan, dengan tiga mengarah ke gawang yang berbuah satu gol.
Petaka ini memperparah derita Inter. Mereka sekarang belum pernah menang lagi selama enam pertandingan terkini, yakni dua imbang dan empat kalah. Efeknya bukan cuma itu. Inter harus turun dua tingkat ke peringkat 10. Fakta itu menipiskan peluang mereka meraih tiket ke Eropa. Inter kini tertinggal 10 angka dari zona Liga Europa. “Inter bermain baik dan pantas menang.
Tim harus bermain seperti ini terus. Keberuntungan adalah bagian terbesar dari sepak bola. Permainan malam ini tidak masuk akal,” kata Mancini, dilansir Football Italia. Mancini menjadi sosok yang paling disorot. Mantan arsitek Manchester City (Man City) itu dinilai gagal memenuhi ekspektasi.
Selama empat bulan menggantikan Walter Mazzarri, Mancini belum juga mengangkat pamor pasukannya. Persentase kemenangannya cuma 32%, jauh dibandingkan ketika periode pertamanya. Pria berusia 50 tahun itu pernah bertugas mulai 2004–2008, dengan persentase kemenangan hingga 62%, tertinggi sepanjang kariernya.
Dia juga sukses menggondol tiga scudettosecara beruntun, dua kali memenangkan Coppa Italia dan dua Supercoppa Italiana. Catatan itulah yang membuat juragan Erick Thohir memilihnya untuk membina Mauro Icardi dkk. Tapi, kembalinya Mancini ke Giuseppe Meazza tidak sesuai harapan.
Dari 25 pertandingan yang dijalani, Mancio hanya menang delapan kali dan kalah sembilan kali. “Saya menerima semua kritik. Tapi, saya tidak berpikir proyek ini bisa langsung berhasil dalam waktu empat bulan,” kata Mancini. Mancini mencoba membela diri dengan mengatakan Inter butuh waktu lebih lama untuk kembali menjadi tim juara.
Acuan Mancini adalah torehan Inter yang terlempar dari 4 besar selama tiga musim belakangan. Dia mengaku sudah mengerahkan segenap kemampuan untuk memperbaikinya. Intinya, Mancio tidak merasa gagal sebagai pelatih. “Inter belum bisa bergerak dengan baik dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kami perlu waktu lebih banyak lagi. Terlepas dari kekalahan dan periode mengecewakan, saya masih percaya tim ini bisa berkembang,” pungkas Mancini.
M mirza
(bbg)