Petinju 82 Detik Pensiun
A
A
A
LOS ANGELES - Audley Harrison resmi mengumumkan pensiun dari olahraga tinju setelah petinju berkulit legam itu merasa khawatir dengan kondisi kesehatannya. Petinju veteran ini mengaku jika ia menderita cedera trauma otak dan merasa sudah waktunya untuk memutuskan gantung sarung tinju, sebelum mengalami situasi yang lebih parah lagi.
"Karir tinju saya telah berakhir. Saya tidak lagi seorang petinju profesional dan itu adalah keputusan yang baik bagi saya. Saya telah menutup diri selama lima pekan terakhir, saya sudah berusaha untuk fokus pada kesehatan dan bisa kembali ke atas ring. Tapi takdir berkata lain, sehingga saya ingin lebih berkonsentrasi dengan kesehatan saya," kata Harrison dikutip Mirror, Jumat (27/3/2015).
Harrison sempat membuat kabar mengejutkan ketika menantang David Price pada Oktober 2012 lalu. Namun duel itu berakhir dengan mengecewakan setelah peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 itu hanya mampu bertahan selama 82 detik di ronde pertama.
Sejak dikalahkan Price, banyak yang beranggapan bahwa Harrison akan segera mengumumkan pensiun. Namun, petinju veteran itu masih belum kapok, dia justru mencoba kembali menyatukan serpihan karirnya yang telah terburai. Ia pun menentang keras kemungkinan pensiun tersebut, dan berpikir untuk bisa kembali naik ring sekali lagi.
Lawan terakhirnya adalah Deontay Wilder. Lagi-lagi mimpi untuk mengalungkan sabuk juara dunia kelas berat batal terlaksana setelah dia hanya mampu bertahan selama 70 detik di atas ring.
Dua pertarungan terakhir itulah yang membuat pemilik rekor 31 menang dan tujuh kalah untuk mengambil keputusan pahit ini. "Saya meminta dokter spesialis untuk melihat kondisi otak, mata, serta tubuh saya. Setelah satu tahun berada dalam kondisi yang kurang sehat, akhirnya saya memutuskan untuk keluar. Ini sangat sulit untuk menyatakan berhenti."
Lebih lanjut: "Sebagai seorang petinju saya tidak memiliki gelar juara dunia. Tapi saya menerima bahwa hasil ini dan itu akan saya jadikan sebagai sebuah pelajaran. Saya pasti cukup berbakat untuk melakukannya, tapi ada hal lain yang tidak mendukung karir saya," tukasnya.
"Karir tinju saya telah berakhir. Saya tidak lagi seorang petinju profesional dan itu adalah keputusan yang baik bagi saya. Saya telah menutup diri selama lima pekan terakhir, saya sudah berusaha untuk fokus pada kesehatan dan bisa kembali ke atas ring. Tapi takdir berkata lain, sehingga saya ingin lebih berkonsentrasi dengan kesehatan saya," kata Harrison dikutip Mirror, Jumat (27/3/2015).
Harrison sempat membuat kabar mengejutkan ketika menantang David Price pada Oktober 2012 lalu. Namun duel itu berakhir dengan mengecewakan setelah peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 itu hanya mampu bertahan selama 82 detik di ronde pertama.
Sejak dikalahkan Price, banyak yang beranggapan bahwa Harrison akan segera mengumumkan pensiun. Namun, petinju veteran itu masih belum kapok, dia justru mencoba kembali menyatukan serpihan karirnya yang telah terburai. Ia pun menentang keras kemungkinan pensiun tersebut, dan berpikir untuk bisa kembali naik ring sekali lagi.
Lawan terakhirnya adalah Deontay Wilder. Lagi-lagi mimpi untuk mengalungkan sabuk juara dunia kelas berat batal terlaksana setelah dia hanya mampu bertahan selama 70 detik di atas ring.
Dua pertarungan terakhir itulah yang membuat pemilik rekor 31 menang dan tujuh kalah untuk mengambil keputusan pahit ini. "Saya meminta dokter spesialis untuk melihat kondisi otak, mata, serta tubuh saya. Setelah satu tahun berada dalam kondisi yang kurang sehat, akhirnya saya memutuskan untuk keluar. Ini sangat sulit untuk menyatakan berhenti."
Lebih lanjut: "Sebagai seorang petinju saya tidak memiliki gelar juara dunia. Tapi saya menerima bahwa hasil ini dan itu akan saya jadikan sebagai sebuah pelajaran. Saya pasti cukup berbakat untuk melakukannya, tapi ada hal lain yang tidak mendukung karir saya," tukasnya.
(bbk)