Ambisi Selecao
A
A
A
PARIS - Persiapan Brasil menyambut Copa America (Piala Amerika) 2015 masih berjalan mulus. Selecao kini membukukan tujuh kemenangan beruntun setelah menggasak Prancis 3-1 di Stade de France.
Brasil rupanya sudah melupakan duka saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Seusai dipermalukan Jerman 1-7 saat semifinal dan dihajar Belanda 0-3, Negeri Sambakembali ke jalur yang benar. Sukses Oscar (40), Neymar (57), dan Luis Gustavo (69) membalas gol Raphael Varane (21) membuat Brasil menyapu bersih semua laga persahabatan.
Hasil positif itu melengkapi catatan sempurna Brasil selepas Piala Dunia 2014. Sebelumnya tim asuhan Carlos Dunga tersebut menggasak Kolombia (1-0), Ekuador (1-0), Argentina (2-0), Jepang (4-0), Turki (4-0), dan Austria (2-1). Ya, Brasil mendulang 17 gol dan hanya kemasukan dua gol sepanjang periode tersebut.
“Hasil-hasil bagus ini merupakan buah kerja dan usaha yang dikerahkan setiap hari. Kami harus meneruskan ini. Sejak Piala Dunia (2014), saya mencoba memberikan kepercayaan diri kepada para pemain dan berusaha menemukan keseimbangan yang tepat,” ucap Dunga, dilansir Sky Sport.
Ini menumbuhkan optimisme Brasil untuk menebus kegagalan sembilan bulan lalu. Oscar dkk bertekad mengganti trofi Piala Dunia 2014 yang direbut Jerman dengan gelar Piala Amerika 2015 yang bergulir 15 Juni nanti di Cile. Apalagi, Brasil sudah rindu untuk kembali menjadi raja Amerika Latin.
Terakhir kali Brasil menguasai Piala Amerika pada 2007 di Venezuela. Lalu, catatan saat edisi 2011 di Argentina, hanya sampai perempat final. “Kami masih melakukan kesalahan, terutama dalam bola mati. Tapi, setelah itu dibenahi, kami menemukan keseimbangan yang tepat dan menang secara logis,” papar Dunga.
Brasil perlu persiapan sempurna agar bisa memenangkan Piala Amerika 2015. Pasalnya, tim yang juga berjuluk Burung Kenariitu bakal menghadapi lawan berat. Mereka tergabung di Grup C yang diisi mantan juara macam Kolombia, Peru, serta Venezuela yang dianggap kuda hitam.
Seandainya lolos ke perempat final sebagai juara grup, Brasil akan bersua runner-upGrup B yang dihuni tim besar seperti Argentina, Uruguay, Paraguay. Ketiganya juga pernah beberapa kali menguasai Piala Amerika. Karena itu, Dunga berharap hegemoni ini dapat terus berlanjut.
Brasil masih punya tiga partai uji coba lagi, yakni kontra Cile (29/3), Meksiko (7/6), dan Honduras (10/6). Selanjutnya, barulah Brasil memulai laga pembuka melawan Peru. Sementara bagi Prancis, catatan ini menodai rapor positif. Ini kekalahan pertama Les Bleussetelah diempaskan Jerman 0-1 saat perempat final Piala Dunia 2014.
Sebelum bentrok Brasil, mereka menorehkan empat menang dan dua imbang yang semuanya berstatus persahabatan. “Kami dihukum karena kesalahan-kesalahan yang dibuat. Mereka sangat cepat saat menyerang. Kami tahu bahwa kami melawan tim yang bagus. Kami seharusnya lebih akurat, lebih efisien,” ujar Pelatih Prancis Didier Deschamps, dikutip Reuters.
Hasil itu makin menegaskan Prancis tidak berdaya kala bersua wakil Amerika Selatan. Karena itu, Deschamps berharap performa serupa tidak terulang saat beruji coba dengan Denmark, Senin (30/3), di Stade Geoffroy-Guichard.
M mirza
Brasil rupanya sudah melupakan duka saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Seusai dipermalukan Jerman 1-7 saat semifinal dan dihajar Belanda 0-3, Negeri Sambakembali ke jalur yang benar. Sukses Oscar (40), Neymar (57), dan Luis Gustavo (69) membalas gol Raphael Varane (21) membuat Brasil menyapu bersih semua laga persahabatan.
Hasil positif itu melengkapi catatan sempurna Brasil selepas Piala Dunia 2014. Sebelumnya tim asuhan Carlos Dunga tersebut menggasak Kolombia (1-0), Ekuador (1-0), Argentina (2-0), Jepang (4-0), Turki (4-0), dan Austria (2-1). Ya, Brasil mendulang 17 gol dan hanya kemasukan dua gol sepanjang periode tersebut.
“Hasil-hasil bagus ini merupakan buah kerja dan usaha yang dikerahkan setiap hari. Kami harus meneruskan ini. Sejak Piala Dunia (2014), saya mencoba memberikan kepercayaan diri kepada para pemain dan berusaha menemukan keseimbangan yang tepat,” ucap Dunga, dilansir Sky Sport.
Ini menumbuhkan optimisme Brasil untuk menebus kegagalan sembilan bulan lalu. Oscar dkk bertekad mengganti trofi Piala Dunia 2014 yang direbut Jerman dengan gelar Piala Amerika 2015 yang bergulir 15 Juni nanti di Cile. Apalagi, Brasil sudah rindu untuk kembali menjadi raja Amerika Latin.
Terakhir kali Brasil menguasai Piala Amerika pada 2007 di Venezuela. Lalu, catatan saat edisi 2011 di Argentina, hanya sampai perempat final. “Kami masih melakukan kesalahan, terutama dalam bola mati. Tapi, setelah itu dibenahi, kami menemukan keseimbangan yang tepat dan menang secara logis,” papar Dunga.
Brasil perlu persiapan sempurna agar bisa memenangkan Piala Amerika 2015. Pasalnya, tim yang juga berjuluk Burung Kenariitu bakal menghadapi lawan berat. Mereka tergabung di Grup C yang diisi mantan juara macam Kolombia, Peru, serta Venezuela yang dianggap kuda hitam.
Seandainya lolos ke perempat final sebagai juara grup, Brasil akan bersua runner-upGrup B yang dihuni tim besar seperti Argentina, Uruguay, Paraguay. Ketiganya juga pernah beberapa kali menguasai Piala Amerika. Karena itu, Dunga berharap hegemoni ini dapat terus berlanjut.
Brasil masih punya tiga partai uji coba lagi, yakni kontra Cile (29/3), Meksiko (7/6), dan Honduras (10/6). Selanjutnya, barulah Brasil memulai laga pembuka melawan Peru. Sementara bagi Prancis, catatan ini menodai rapor positif. Ini kekalahan pertama Les Bleussetelah diempaskan Jerman 0-1 saat perempat final Piala Dunia 2014.
Sebelum bentrok Brasil, mereka menorehkan empat menang dan dua imbang yang semuanya berstatus persahabatan. “Kami dihukum karena kesalahan-kesalahan yang dibuat. Mereka sangat cepat saat menyerang. Kami tahu bahwa kami melawan tim yang bagus. Kami seharusnya lebih akurat, lebih efisien,” ujar Pelatih Prancis Didier Deschamps, dikutip Reuters.
Hasil itu makin menegaskan Prancis tidak berdaya kala bersua wakil Amerika Selatan. Karena itu, Deschamps berharap performa serupa tidak terulang saat beruji coba dengan Denmark, Senin (30/3), di Stade Geoffroy-Guichard.
M mirza
(ftr)