Dari Kartu Kuning hingga Perselisihan Antarpemain
A
A
A
Fatih Terim pusing melihat kondisi terkini Turki saat menyambangi Belanda. Nakhoda senior itu mendapatkan kenyataan pahit tidak bisa menggunakan tenaga pemain pentingnya.
Terim juga harus segera meredakan kondisi internal tim yang tidak harmonis. Masalah pertama datang dari Arda Turan. Gelandang Atletico Madrid itu tidak bisa tampil akibat menjalani skorsing. Dari empat pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Islandia, Republik Ceko, Islandia, dan Kazakhstan, yang telah dijalani, Arda mendapatkan tiga kartu kuning.
Akibatnya, dia akan absen melawan De Oranje . “Dia (Arda) terlalu mudah mendapatkan kartu kuning. Ini tidak bagus untuk tim karena saat kami membutuhkan tenaganya, dia akan absen. Tentu saja sangat disayangkan Arda absen melawan Belanda,” kata Terim kepada media lokal Milliyet .
Tanpa Arda di starting line-up , Turki sebenarnya masih bisa mengandalkan pemain lain. Hanya, masalah kedua muncul akibat perselisihan Omer Toprak dan Hakan Calhanoglu dengan Gokhan Tore. Kabarnya, ketiganya terlibat perselisihan sengit di luar lapangan saat menjalani sesi latihan tim nasional.
Meski Terim mengaku telah mendamaikan ketiga pemain, isu miring tetap tidak bisa dibendung. “Tentu saja saya berharap bermain di Amsterdam. Namun, dengan situasi seperti ini, saya mungkin saja juga tidak bermain untuk Turki lagi. Sebab, saya membutuhkan kepercayaan dari teman-teman saat berada di lapangan. Jika tidak, percuma saya ada di pertandingan,” ujar Toprak.
Terlepas dari berbagai masalah internal yang sedang terjadi, fokus para pemain seharusnya tercurah penuh ke lapangan. Pasalnya, dengan kondisi yang kurang menguntungkan di klasemen sementara Grup A, Turki diwajibkan mendulang tiga poin di kandang Belanda. Bila kalah, tim Bulan-Bintang harus mengucapkan selamat tinggal pada Piala Eropa 2016.
“Kepentingan tim jauh lebih utama dari masalah orang per orang. Di tim ini, semua harus sadar bahwa pelatih yang berkuasa. Hanya saya yang memutuskan pemain yang bisa tampil. Tidak ada yang bisa mendikte saya. Saya yang menentukan starting line-up ,” tutur Terim tentang isu perpecahan di tim.
Andri Ananto
Terim juga harus segera meredakan kondisi internal tim yang tidak harmonis. Masalah pertama datang dari Arda Turan. Gelandang Atletico Madrid itu tidak bisa tampil akibat menjalani skorsing. Dari empat pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Islandia, Republik Ceko, Islandia, dan Kazakhstan, yang telah dijalani, Arda mendapatkan tiga kartu kuning.
Akibatnya, dia akan absen melawan De Oranje . “Dia (Arda) terlalu mudah mendapatkan kartu kuning. Ini tidak bagus untuk tim karena saat kami membutuhkan tenaganya, dia akan absen. Tentu saja sangat disayangkan Arda absen melawan Belanda,” kata Terim kepada media lokal Milliyet .
Tanpa Arda di starting line-up , Turki sebenarnya masih bisa mengandalkan pemain lain. Hanya, masalah kedua muncul akibat perselisihan Omer Toprak dan Hakan Calhanoglu dengan Gokhan Tore. Kabarnya, ketiganya terlibat perselisihan sengit di luar lapangan saat menjalani sesi latihan tim nasional.
Meski Terim mengaku telah mendamaikan ketiga pemain, isu miring tetap tidak bisa dibendung. “Tentu saja saya berharap bermain di Amsterdam. Namun, dengan situasi seperti ini, saya mungkin saja juga tidak bermain untuk Turki lagi. Sebab, saya membutuhkan kepercayaan dari teman-teman saat berada di lapangan. Jika tidak, percuma saya ada di pertandingan,” ujar Toprak.
Terlepas dari berbagai masalah internal yang sedang terjadi, fokus para pemain seharusnya tercurah penuh ke lapangan. Pasalnya, dengan kondisi yang kurang menguntungkan di klasemen sementara Grup A, Turki diwajibkan mendulang tiga poin di kandang Belanda. Bila kalah, tim Bulan-Bintang harus mengucapkan selamat tinggal pada Piala Eropa 2016.
“Kepentingan tim jauh lebih utama dari masalah orang per orang. Di tim ini, semua harus sadar bahwa pelatih yang berkuasa. Hanya saya yang memutuskan pemain yang bisa tampil. Tidak ada yang bisa mendikte saya. Saya yang menentukan starting line-up ,” tutur Terim tentang isu perpecahan di tim.
Andri Ananto
(ftr)