Nuansa Latihan

Kamis, 02 April 2015 - 11:48 WIB
Nuansa Latihan
Nuansa Latihan
A A A
TURIN - Pertemuan antara Italia kontra Inggris, dini hari kemarin, memang berakhir sama kuat 1-1. Selain adu gengsi, kedua tim rupanya samasama menjadikan laga uji coba di Juventus Stadium tersebut sebagai eksperimen, terutama dalam komposisi pemain.

Italia yang tampil di hadapan pendukungnya memulai laga dengan baik. Mereka mampu membuka keunggulan lewat gol Graziano Pelle pada menit ke-29. Beruntung, Inggris terhindar dari kekalahan setelah gol Andros Townsend (79). Il Tecnico Italia Antonio Conte mengaku tidak terlalu memikirkan hasil.

Pelatih berusia 45 tahun itu menilai laga uji coba melawan Inggris menjadi momentum yang tepat bagi pemain-pemain debutan untuk menimba pengalaman dan jam terbang. Salah satu pemain baru yang diturunkan adalah Mirko Valdifiori. Namun, Conte menyadari timnya masih memiliki sejumlah kelemahan yang harus diperbaiki.

Bila hal itu dilakukan, maka Gli Azzurri julukan Italia, akan menjadi lebih kuat dan terus berkembang. ”Ini memalukan. Kami memiliki beberapa peluang melawan tim kuat seperti Inggris. Tapi, saya senang karena dapat melihat para pemain bekerja selama 65 atau 90 menit. Seperti debutnya Valdifiori itu. Kami tentu harus bekerja dan membantu para pemain muda untuk mendapatkan kepercayaan diri di panggung internasional dengan jenis pertandingan seperti ini,” kata Conte, dilansir Football Italia.

Hal serupa juga dilakukan Inggris. Buruknya penampilan The Three Lions di babak pertama tidak terlepas dari eksperimen yang dilakukan Hodgson. Salah satunya menempatkan Phil Jones di lini tengah. Hodgson membantah jika rotasi yang diterapkannya mempengaruhi permainan timnya. Namun, dia tetap mengkritisi penampilan Inggris.

Menurut dia, Wayne Rooney dkk bermain sangat buruk dan kurang bergairah, khususnya pada babak pertama. ”Pada babak kedua, kami memiliki kontrol yang sangat baik. Tapi, saya sangat kecewa dengan penampilan kami di babak pertama. Saya pikir atmosfer pertandingan menghilang. Kedua tim bertanding dengan atmosfer seperti saat sesi latihan. Di babak kedua, kami kembali ke standar tinggi,” paparnya.

Segalanya membaik bagi Inggris pada babak kedua. Keputusan Hodgson memasukkan Townsend, Michael Carrick, dan Ross Barkley membuat permainan Inggris lebih hidup. ”Townsend dan Barkley membuat kami kembali ke permainan. Barkley sangat berani. Saya juga harus mengucapkan selamat kepada bakat luar biasa, Andros. Kami membutuhkan pemain yang bisa melakukan sesuatu yang spesial dan dia adalah orangnya,” ujarnya.

Hasil imbang di Juventus Stadium sekaligus mengakhiri tujuh kemenangan berturut-turut yang diraih Inggris, tetapi Hodgson cukup senang, terlebih timnya terhindar dari kekalahan. ”Laga ini sangat berarti bagi kami. Kami belum lupa dengan penampilan kami pada babak pertama. Kami tidak boleh membiarkan hal itu terjadi lagi. Saya tidak berpikir semuanya telah berjalan baik. Kami beruntung karena Italia mengalami hal yang sama. Itu membuat momentum terus berlanjut,” paparnya.

Berbeda dengan Hodgson, Rooney mengatakan bahwa Inggris sebenarnya layak menjadi pemenang. Bomber Manchester United (MU) tersebut menilai, The Three Lions memiliki banyak peluang dan membuat Italia tertekan, terutama pada babak kedua.

”Italia adalah tim yang lebih baik pada babak pertama, sebagian besar karena kesalahan kami sendiri. Namun, pada babak kedua kami mendominasi. Secara keseluruhan, kami puas karena rekor tak terkalahkan kami terus berlanjut,” pungkasnya.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9332 seconds (0.1#10.140)